Claire'01

34.6K 2.7K 538
                                    

Tambahan untuk point nomor 4: jangan mengharapkan cerita dari tokoh lain🙂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tambahan untuk point nomor 4: jangan mengharapkan cerita dari tokoh lain🙂

Tolong, ya, bagi yang mau baca ulang atau udah baca cerita lain sebelum ini, nggak usah spoiler.

Claire

"Makanya, udah mami bilang gak perlu sampe begadang. Dengerin lagu Rhoma Irama, begadang jangan begadang, kalau tiada artinya."

"Nonton drakor ada artinya tau!" Sahut Claire dengan mulut yang penuh oleh sereal di mana ia sedang sibuk memakai sepatu sedangkan Celine menyuapinya.

"Apa? Apa artinya? Awas aja sampe sakit karena keseringan maraton nonton drakor," Celine memasukkan suapan terakhir ke mulut Claire.

Claire yang duduk di sofa beranjak dan memakai tasnya untuk pergi ke sekolah dengan supir pribadinya yang sudah menunggu.

"Cepet pulang, jangan ke rumah temen apalagi ke mall." Celine mengantar Claire sampai ke teras.

"Mau ngapain sih? Lagian gak afdol kalo gak singgah ke sana sini abis pulang sekolah, Ai pergi!" Claire mencium pipi lalu punggung tangan Celine dan masuk ke mobil.

Saat mobil yang Claire tumpangi tidak terlihat lagi, Celine masuk ke dalam rumah untuk membangunkan suaminya yang masih tidur.

-Claire-

"Eh, Claire. Pinjem pulpen dong," ucap salah satu teman sekelas Claire yang duduk tepat di belakang Claire.

Claire menoleh, "cuma satu." Claire menunjukkan pulpennya lalu kembali menghadap ke depan.

"Di kotak pensil kamu banyak pulpen tapi kamu bilang cuma satu?" Zea melirik kotak pensil Claire yang ukurannya sebesar tas selempang.

"Gak yakin gue bakal dibalikin ntar, lagian kan lumayan gue bisa hemat sampe kapan tau." Balas Claire sambil menutup buku tulis dan buku paketnya karena ia sudah selesai mencatat.

"Minggu depan catatannya dikumpul ya, selamat pagi." Guru yang mengajar keluar dari kelas karena bel baru saja berbunyi yang menandakan bahwa jam istirahat pertama tiba.

Claire mengeluarkan kotak bekal juga kotak tisu, melihat sebuah tangan mendekati kotak tisunya, Claire langsung menahan tangan itu dan menatap sinis si pemilik tangan.

"Yaelah, satu doang." Kata laki-laki itu.

"Tisu gue bukan tisu sembarangan, bokap lo pejabat masa gak bisa beli tisu. Lo sentuh tisu gue, ludah gue nemplok di tangan lo." Claire menjauhkan tangan laki-laki itu dari kotak tisunya.

"FELIX!" Teriak Claire berlari mengejar laki-laki itu karena kotak tisunya di bawa lari keluar kelas.

Claire tersenyum dan berhenti berlari karena Felix sudah terpojok diujung koridor, "tisu gue." Claire menggerakkan tangannya.

Claire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang