"Gue gak tersinggung, tapi—ah! Omong-omong, kakak gak jawab sama sekali satu pertanyaan gue tadi!"
"Yah..." Chanhyuk menimbang-nimbang sejenak. "Gue kerja, oke? Selama ini gue kerja part time di luar, makanya balik malem terus."
"Weekend juga? Jangan-jangan kakak fulltime?"
"Enggak, gue shift siang sampai sore doang itu, cuman yah... emang sengaja balik malem. Me time."
"Oh, oke... tapi omong-omong..."
"Apa?"
"Kerjanya..." Beomgyu merendahkan kepalanya dan berbisik. "...legal kan?"
"Gue kerja di restoran, jadi pramusaji beneran."
"Hoo... syukur deh."
"Dan kenapa gue bela-belain tetep pulang ke asrama? Soalnya... biar gue inget kalau gue masih kuliah di sini."
"Maksudnya... kakak gak—hngh... suka kuliah di sini?"
Chanhyuk cuman senyum. "I'll let you answer by yourself."
Beomgyu sudah mangap hendak protes, namun diurungkan lantaran merasa gak enak hati kalau memaksa bertanya lebih jauh. Seenggaknya, sekarang Beomgyu tahu apa yang teman sekamarnya ini lakukan. Meski dia baru mengetahuinya lewat sebulan kemudian, tapi lebih baik dibanding tidak sama sekali. Seenggaknya lagi, Beomgyu gak perlu khawatir berlebihan akan tampilan berantakan Chanhyuk. Dia lelah dengan alasan—alasan kegiatan yang legal maksudnya.
"Oke, ya udah." Beomgyu menarik diri.
"Yup, sekarang giliran gue yang tanya, boleh?"
"Boleh."
"Lo udah punya pacar?"
Gedebuk
Chanhyuk berjengit kaget, tapi gak sempat beranjak menarik Beomgyu berdiri karena dia sudah berdiri duluan sambil menepuk lututnya yang mencium tanah. "Kenapa lo kaget banget?"
"Tiba-tiba banget, ya!" Beomgyu menatap protes. "Out of the blue. Gue kira kakak mau tanya kegiatan gue ngapain atau apa gitu kek yang lain, keluarga gue misal, atau Jeongin atau Jiheon dah punya pacar atau gebetan atau belum. Sapa tahu kakak naksir atau siapa gitu yang jomblo atau ada ribut-ribut apa. Ini mah—"
"Oke, sorry, lagian gue gak serius nanya itu. Cuman sengaja ngisengin lo doang."
Beomgyu langsung menghela napas dengan muka sepetnya. "Emang muka gue tipe yang gampang diisengin ya?"
"Kinda?" Chanhyuk tersenyum geli.
"Nyebelin, tapi gue gak akan banyak protes, udah biasa soalnya."
"Oke, gue gak akan nanya lebih lanjut, tapi... kita udah cukup lama di luar, apa lo gak kedinginan?"
"Gak terlalu, kakak sendiri bertahan lama di luar, sendiri pula."
"Kan sekarang lo temenin."
"Ya ya, serah," Beomgyu mengecek jam di ponselnya. "Kelas kakak jam setengah 6 kan? Sekarang ja, 5 juga belum ada, wanna go get something to eat? Or drink?"
"You treat?"
"Geez, all right, my treat."
"Gue bercanda."
"Udah terlanjur serius." Beomgyu yang pertama kali beranjak, berdiri dari duduknya dan menepuk pelan celana bekangnya. Menoleh pada Chanhyuk yang bergeming. "One cup of coffee and my treat."
BINABASA MO ANG
Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)
Fanfiction"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..." -Yang Jeongin, 2020 Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
44 : two is better than one
Magsimula sa umpisa
