"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..."
-Yang Jeongin, 2020
Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
Langkah Beomgyu langsung tertahan, sebab dia kenal dengan sosok yang tengah merokok itu. Iya, siapa lagi kalau bukan teman sekamarnya, Cho Chanhyuk. Hanya dia satu-satunya teman Beomgyu yang merokok aktif.
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.
Tanpa ragu, Beomgyu berjalan mendekat.
Beomgyu baru mengangkat tangannya buat menepuk pundak Chanhyuk ketika cowok itu lebih dulu menoleh bertepatan dengannya mengembuskan kepul rokok dari mulutnya.
"Beomg—uhuk—sorry, sorry! Lo gak pa-pa?"
"Gak pa-pa," wajah Beomgyu tetap berkerut, tapi lebih karena kaget. Chanhyuk juga sepertinya sama, kalau enggak dia gak akan tersedak sendiri sekarang.
"Jarang sih, soalnya kakak gue juga jarang pulang."
"Nah, itu maksud gue."
"Hah?"
"Lo membiasakan diri, bukan terbiasa. Even kakak lo aja gak ngerokok di hadapan elo, kenapa gue yang orang lain harus? Lagian gak ada kewajiban lo harus begitu, sama juga dengan gue sebenernya. Mau berhenti atau enggak, itu terserah gue."
Beomgyu terdiam sejenak. "Maaf, gue gak maksud—"
"No, please don't get it wrong." Chanhyuk menukas cepat. "Lupain soal rokok, lagian lo udah di sini. Mending gue tanya, lo habis darimana?"
"Perpus?"
"Nugas kelompok?"
"Enggak."
Chanhyuk tersenyum, "Orang biasanya kalau ditanya gitu, kalau gak diiyain dia bakal langsung ngasih tahu mereka ngapain."