Married an Enemy

12 2 0
                                    

HAPPY READING-!!!

Pagi-pagi Vanya sudah berada di sekolah karena ia takut di hukum lagi menjadi ikan asin akibat berdiri di lapangan.

"Dari pada gue ga ngapa-ngapain mending gue lanjutin nyatet tugas kemaren"

Mencari-cari terakhir catatan Vanya yang sedari tadi cuma scroll namun ga ketemu-ketemu juga.

Rina pun datang melihat Vanya gerutu sendiri akibat mencari akhir catatannya "Nya, lo cari apa sih? Terus lo ngapain keluarin buku catetannya Pak Sugi?" Rina berpikir dan mengingatnya "oh, lo lagi nyatet tugasnya Pak Sugi. Nih buku gue" tambahnya sembari mengasih buku catetannya itu ke Vanya.

"Makasih ya Rin" ucap Vanya tersenyum.

Isi kelas mulai ramai. Ada yang bercanda, duduk sambil ngobrol, piket bagi yang rajin mungkin yang ga biasa piket akan tertekan kalo di paksa piket.

"Pagi girls" ucap Sabrina yang selalu membawa kipas agar ga kepanasan.

"Nya, tumben lo pagi-pagi udah di sekolah aja. Terus nih lo rajin ngerjain catetannya Pak Sugi" ucap Fanny.

"Iya semalem gue sadar aja kalo hari ini tuh ada pelajarannya Pak Sugi, makanya gue baru kerjain setengahnya" ucap Vanya yang masih sibuk menulis.

KRING! KRING! KRING!
PELAJARAN PERTAMA DIMULAI

"Yahh gimana ini catetannya Pak Sugi" ucap Vanya panik ketika mendengar bel pelajaran pertama.

"Gapapa Nya, pelajaran Pak Sugi abis istirahat ko nanti" ucap Rina menenangkan Vanya.

"Serius nih?" tanya Vanya di anggukan Rina yang artinya 'iya'.

Pelajaran pertama yaitu Bu Sarah sebagai pelajaran matematika yang mungkin membuat setengahnys mengerti sepenuhnya dan setengahnya di bagi dua hmm ada yang ngerti di awal lupa di akhir dan ada yang bodo amat dengan pelajaran matematika.

3 jam pelajaran matematika berlangsung semoga aja ga ada yang ngantuk akibat ga nemuin jawabannya.

Pelajaran matematika telah selesai yang dilaksanakan 3 jam dan saatnya istirahat bagi semua siswa,siswi dan para guru.

Kring! Kring! Kring!
Waktunya istirahat pertama

Semua murid yang berada di dalam kelas segera keluar kelasnya.

"Ayo cepetan gue udah laper ini" ucap Fanny yang sudah kelaparan.

"Nungguin apa lagi sih, keburu abis nih istirahat. Aduh.." ucap Sabrina yang sedang mengipas dirinya.

"Sabar Fanny, sabar Sabrina.. Anya lagi ambil buku karena dia mau ngelanjutin nyatetnya" ucap Rina yang selalu sabar.

Vanya panik ketika ga menemukan buki catetannya itu "Iya-iya gue lagi cari buku catetan gue" dan akhirnya ia menemukannya diselipan buku paketnya "nah kan ketemu, ayoo gengss kita ke kantin"

Mereka berempat tengah berjalan menuju kantin.

"Gengs kalian duduk duluan aja ya gue mau ke toilet dulu, kebelet" ucapku.

Vanya sedang pipis dan setelah itu ia mengaca mulai dari merapihkan rambutnya, seragamnya dan tidak lupa memakai lipbalm agar bibir tidak kering.

Selesai sudah Vanya menuju ke kantin untuk menghampiri teman-temannya dan memesan makanan. Lalu tiba-tiba...

Dugh
Prangg
Brakk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙼𝚊𝚛𝚛𝚒𝚎𝚍 𝙰𝚗 𝙴𝚗𝚎𝚖𝚢 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang