Chapter 16 (Haid)

3.9K 270 133
                                    

H a p p y  r e a d i n g



Normal pov

Kaizo saat itu sedang tertidur lelap dengan memeluk [Y/N]. Namun tengah malam ia terbangun dan melihat bercak darah dari belakang [Y/N].

Terlihat wajah khawatir dan segera membangunkan [Y/N].
"Ada apa bangunkan jam segini kapten..enghh.. masih malam." Kata [Y/N].

"Kau knp? Kenapa ada bercak darah di belakang kau itu?"Ujar kaizo khawatir

[Y/N] seketika merah padam saat tau bahwa...
"I,itu m,maaf aku mengotori bed mu. I,ini a,aku datang bulan" kata [Y/N] menutupi bercak merah dengan badannya.

Kaizo tidak merasa jijik sedikitpun. Melainkan dia...

Keluar dari kamar dan beberapa menit kemudian dia kembali membawaaa....

"K,kaizo! I,ini memalukan. Aku bisa sendiri." Ujar [Y/N] sambil malu malu.

Gmn nggk? Yang dibawa kaizo ialah celana dalam [Y/N] dan "roti jepang"

"Ya" jawab singkat kaizo.
Saat [Y/N] ke tandas. Dia membersihkan bercak darah dengan lap basah juga sedikit sabun. Sungguh tak ada rasa jijik. Dia hanya tersenyum.

Ketika [Y/N] keluar dari tandas dia melihat ke kasur sudah tidak ada bercak darah di kasur.

"Aku yang bersihkan tadi" Ujar kaizo duduk di kasur.

"K,knp? I,itu menjijikan bukan?" Tanya [Y/N] malu malu.

"Tak sama sekali. Jom tidur lagi." Kata kaizo.

Dia memeluk [Y/N] dan tertidur.

Besoknya kaizo terbangun dan melihat [Y/N] yang sedang duduk di samping kasur dengan membelakanginya.

"[Y/N]? kau dah bangun?" Tanya kaizo

"Y,yaaa...??" Jawab [Y/N] singkat sambil memegang perutnya dan memutar badannya menghadap kaizo.

Terlihat wajah pucat dan berkeringat juga gemetar.

"[Y/N]??!! Kau kenapa?!!" Tanya kaizo sambil menghampirinya.

"S,sakit. Ini mungkin efek aku sedang datang bulan." Kata [Y/N].

"Knp tak bangunkan? Pasti kau belum makan?" Tanya kaizo agak membentak.

"J,jangan bentak aku..aku tak tega bangunkan kau" jawab [Y/N] ketakutan.

Sontak,kaizo memeluk [Y/N] dan berkata
"Aku takut kau kenapa napa. Maaf. Jom kita buat sarapan. Aku saja yg buat. Kau duduk saja."

Kaizo menggendong [Y/N] ke dapur dan meletakkan [Y/N] dikursi.

Kaizo masak air hangat dan memberinya ke [Y/N].
Juga, ia memasak bubur.

15 menit kemudian...

Kaizo selesai dan menyuapi [Y/N].
[Y/N] membuka matanya lebar lebar dan gemetar. Karena rasanya yang...

"Apa ini enak?" Tanya kaizo pada [Y/N].

"Kau tabur berapa sendok garam ke bubur ini?" Tanya [Y/N] senyum meringis.

"Tak. Tak aku takar dengan sendok. Aku masukkan semua. Memang knp? Apa rasanya aneh?" Kata kaizo

'Ini asin sialan' kata [Y/N] dalam hati

"Enak^^ tapi lain kali, jangan banyak banyak garamnya ya" kata [Y/N] dengan ramah.

"Ya, nak lagi?" Tanya kaizo.

"Tak, tak, aku tak nak. Aku.. nak teh hijau sama seperti kau." Kata [Y/N] sweat drop

Kaizo membagi tehnya pada [Y/N] dan keduanya minum.

Beberapa menit kemudian...

Perut [Y/N] terasa nyeri kembali dan kaizo menyadari akan hal itu.

"Sakit lagi? Nak berbaring ke kasur?" Kata kaizo

"Y,yaa sakit" rintih [Y/N].

Kaizo menggendong kembali [Y/N] ala bridal style.

Dan membaringkannya ke kasur.

"Masih sakit?" Tanya kaizo

"Y,yaaa tambah sakit" ujar [Y/N].

Kaizo membuka baju [Y/N] (bagian perut)

"Mau apa?... aku sedang haid" tanya [Y/N].

[Y/N] mengira kaizo menginginkan itu dan nyatanya ia mengusap perutnya.

"K,kaizo...terima kasih ini membaik." Ujarnya

"Ya, kau tidur saja. Aku akan mengusapnya hingga kau tak sakit lagi." Kata kaizo.

"Meski itu 1 jam lebih? Kau tak pegal?" Tanya [Y/N].

"Iya. Yang penting kau tak merasa sakit lagi." Ujar kaizo.

[Y/N] mengantuk dan lama kelamaan tertidur. Kaizo terus mengusap perut [Y/N] dan mengecup pipinya.

"Tidurlah, kau pasti penat. Aku sayang kau [Y/N]"

















See u next ch!

Kaizo X Reader : Kamu MilikkuWhere stories live. Discover now