Chapter 10 (Bermesraan)

4.2K 310 90
                                    

Happy reading.y

Kaizo pov

Setelah transfusi darah..

Aku harap kau sembuh, [Y/N].
Aku sangat berharap itu.

Aku memegang tangannya dengan erat sambil mencium telapak tangannya.

"Permisi, kapten kau tak makan dulu?" Tanya tok abah sambil membawa keranjang makan.

"Tak nak tok, saya nak [Y/N] sadar baru saya makan" jawabku dengan murung.

Tok abah tersenyum
"Kau cakap, kau nak bersama [Y/N] kan? Kau harus makan kaizo."

Aku memakan makanan bawaan tok abah dengan lahap.

"Kau ingatkan atok dengan istri atok, kaizo"
Senyum tok abah sambil duduk di sofa.

"Istri? Memangnya kenapa dengan istri atok?" Tanyaku.

"Dia---"

Omongan tok abah terhenti karena [Y/N] yang tersadar.

"K,kapten..."

Aku sontak langsung berdiri dan berkata
"Kau dah sadar? Baguslah"
Aku memeluknya dengan erat.

"Ehh.. k,kapten..." katanya dengan nada lemah.

Terdengar olehku suara detak jantungnya yang berdebar kencang.

Tok abah keluar dari sana  agar tak menggangu.

"K,kapten. Lepas kejap, nampak nya aku sakit jantung?" Ujarnya dengan polos

Aku hanya bisa tersenyum.
Yaa jujur, aku memang jahil.
Aku mencium bibirnya.
Sudah lama aku tak merasakan bibirnya.

'Aku harap kau sembuh, [Y/N].' Ujarku dalam hati.

Dia mendorongku sambil berkata
"Jantungku tak baik bila dekat dengan kau kaizo. Kau ini apa lah? Buat jantungku berdetak kencang".

Aku tertawa kecil mendengarnya. Betapa polosnya kekasihku ini.

"Itu artinya kamu menyukaiku,sayang"
Ujarku sambil mengelus kepalanya

Terlihat merah merona di pipinya

Kaizo pov end

[Y/N] pov

'S,sayang??! Kapten kaizo cakap aku sayang??!!! Sedang mimpi kah aku?' Ujar ku dalam hati.

"Permisi, saya perawat nak hantar makanan dan obat." ujar perawat yang masuk.

"Terima kasih" kata kaizo dengan wajah dingin.

Waaw, ini pertama kalinya aku melihat kaizo yang tadinya hangat berubah jadi dingin. Selanjutnya dia akan bersikap apa kira kira?.

Perawat itu keluar ruangan.

"Kau makan dulu [Y/N]"  katanya sambil menyuapi ku.

"Aku bisa sendiri kapten, tak apa" ujarku tak enak.

"Tak pe, ini keinginanku. Makanlah" Kaizo tersenyum dengan tulus??! Mataku salah liat?

Aku makan sambil di suapi kaizo.
Setelah makan, aku terus terusan membuyarkan ingatannya agar aku tak minum obat.

'Semoga tak ingat'

"[Y/N], kau minum obat dahulu ya?" Kata kaizo.

'Sudah kuduga, kapten kaizo tak boleh diremehkan'  ujarku dalam hati

"Eerr..tak, obat itu pahit aku tak nak!"ujarku merengek.

Kaizo memasukan obat dan air putih itu kedalam mulutnya.

"K,kapten pahit. Kenapa kau--mhhhpp!"

Aku...dicium??!! Dia menyuapi ku obat dengan cara seperti ini?!
AAAAAA

Dia mendorong obatnya dengan lidahnya agar aku menelannya.

'Licik betul'














Hayoo mencium bau bau asrama eh asmara? :^
Cie ciee maaf ya up ny dikit trs jam segini. Tadi tak sempat sebab sibuk. (Jawab komen bisa :v).
Mungkin besok juga, maaf ya =~=

Dahh see you

Kaizo X Reader : Kamu MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang