chapter 11 [ ketabahan terakhir ]

3.6K 289 118
                                    

Happy reading




[Y/N] pov

Setelah peristiwa kritis tersebut, dia memang sudah berjanji padaku agar tidak seperti dulu lagi. Tapi nyatanya seminggu kemudian...

Aku dan kaizo sedang berlatih bersama di arena pertarungan kapal angkasa.
Ya, aku akui kekuatanku melemah. Entah kenapa?

Aku sang manipulasi laser lemah? Tidak tidak. Aku tidak boleh kalah.

"Maju! Dan lawan aku!" Kata kaizo membentakku.

Aku menunjukan wajah melas kepada kaizo agar dia luluh. Serangan bertubi tubi nya membuatku kewalahan.

"Jangan pasang muka macam tu! Aku jijik melihatnya!" Ucapnya yg membuat hatiku sakit.

Lalu dia menyerangku lagi, aku kurang cepat akhirnya tanganku tergores cukup dalam.

"S,sakit" rintihku.

"Jangan lemah! Kau ini pangkat leftnan!!!"
Bentaknya kepadaku.

Aku menghampiri kaizo sambil menutupi goresan tangan yg cukup dalam itu menggunakan tanganku lagi.

"K,kaizo...kenapa kau...berub---" kalimatku terhenti karena dia berkata

"JANGAN PANGGIL AKU KAIZO SAJA! AKU INI KAPTEN! PANGGIL AKU KAPTEN KAIZO!." Ujarnya sembari menampar wajahku.

Aku masih sabar dengan sikapnya itu.
Tetapi yang ini tidak...

Aku sedang memasak dan tak sengaja menjatuhkan air panas. Air panas itu mengenai kaki kaizo sedikit.

"K,kapten?! S,sedang apa kau disini? Kapten tak apa?" Tanyaku dengan takut.

Lagi lagi dia menamparku lagi.
"Kau ini memang! Mengundang amarah saja!" Kata kaizo sambil menyiram air panas ke tangan ku yang tergores.

"K,kapten panas hikd...kapten.." tangisku.

"Hngg! Jangan lemah!" Ujarnya.

Aku sungguh geram. Aku berlari keluar dapur menuju kamarku.

Tak ku sangka di memegang tanganku.
Kukira dia akan meminta maaf padaku, tapi...

"Mau kemana kau?! Lemah sangat!" Dia memegang tanganku yang tersiram air panas juga tergores itu sangat kencang seperti ingin mematahkan tanganku.

"A,aaaa sakitt!!!!! K,kapten! Hentikan!" Aku menarik tanganku dan menangis.

"Kau...kau dah melampau kapten! Aku tak nak jadi leftan lagi!" Ujarku sambil berlari kearah kamar.

[Y/N] Pov end

Kaizo pov

"Memangnya siapa yang nak leftnan yang lemah macam kau!" Bentakku padanya.

Aku langsung ke kamar dan tertidur...

"Kaizo...bangun..kaizo..." terdengar suara wanita membangunkanku.

Suaranya amat tak asing di telingaku. Seperti rasanya aku merindukan sosok suara tersebut.

Aku membuka mataku dan melihat...

"Emak?!! Emak masih hidup lagi?" Ujarku dan langsung memeluk ibuku. Tapi di tepis olehnya. Itu membuat hatiku amat sakit.

"Kau buat emak kecewa kaizo." Ujarnya.
Lalu dibelakang ibuku muncul sebuah slideshow [Y/N] yang selalu bersamaku walaupun dengan sifatku yang dingin dan keras ini. Juga, kejadian tadi saat berlatih sampai dia berlari ke kamar.

Aku dapat mendengar kata hatinya, dia menangis trauma.

Pupilku bergetar aku langsung menyadari kesalahanku.

Tak aku sadari aku menangis.

"Kejar dia sebelum dia pergi" ujar ibuku sambil tersenyum.

Kaizo pov end

[Y/N] pov

Aku segera mengobati tanganku.

'Dia sudah lewat batas. Aku tak mau bertemu lagi dengannya. Aku takut aku takut.
Aku sudah tak tahan. Aku ini wanita, hatiku sensitif.'

Aku segera mengambil secarik kertas dan pena dan menulis kalimat tentang isi hatiku.

Kaizo, aku berterima kasih padamu telah mengeluarkanku dari neraka.

Aku sungguh berhutang budi padamu.

Namun, sepertinya semua budimu sudah kubayar dengan kesetiaan dan ketabahan.

Aku mencintaimu beribu ribu kali dan disisi yang sama aku juga bertahan beribu ribu kali.

Sepertinya ini akhir dari cerita kita.

Maaf, aku belum bisa menjadi wanita yang bisa kau harapkan. Aku sudah tau bahwa aku memang hamil dan keguguran.

Sungguh, aku tabah menghadapinya namun tidak untuk yang kali ini. Maaf kaizo maaf.

Kumohon lupakan aku dan jangan cari aku. Hiduplah dengan damai tanpaku.

Aku mencintaimu, kaizo

Tertanda :

[Y/N]
_______


Aku menulis surat itu sambil menangis.
Aku membuka teleportasi menggunakan power sphera milikku.
Aku menghubungkannya ke sebuah planet.

Saat aku masuk, terdengar suara nafas yang berat seperti terengah engah.

Aku tak peduli, tekadku kuat. Maafkan aku kaizo.

Aku segera masuk ke teleportasi itu.

[Y/N] pov end

Kaizo pov

Aku terbangun dari mimpiku. Kapal tiba tiba bergoncang, aku khawatir akan [Y/N]. Aku menghampiri kamarnya dan ada cahaya menusuk dimataku.

Cahaya itu hilang dan ketika aku masuk, aku tak melihat [Y/N].

Hanya secarik kertas yang sepertinya ada rintikan air.

Aku membacanya dan..

"Sial!" Kataku sambil meremas kertas itu.
Aku jatuh dan menangis.

"Aku..aku terlambat. Apa yang telah aku perbuat ini! Aku bodoh!" Ujarku.

Sambil mengelap air mataku. Aku ke ruang kendali dan bertemu lahap

"Segera hubungi sekutu dan cari [Y/N]!"
Ujarku dengan serius













Nahlohh kabur kan :v
Dh lh males ;") sibuk g bisa nulis panjang.
See you!

Oh ya! Jangan lupa subscribe channel bengek ye

Kayxion kun

Babai :v bantu ya
//Run

Kaizo X Reader : Kamu MilikkuWhere stories live. Discover now