3 ... 2 ... 1 ... Eksyen!

Start from the beginning
                                    

Bentuk 1: 

Saya bentuk beberapa poin mengenai: 

Siapa vs siapa? 

Bertarung pakai apa? 

Bertarung di mana? 

Apa sebabnya? 

Apa dampaknya bagi plot?

Adegan battle paling sulit yang pernah saya buat adalah adegan battle di Blood and Faith karena banyaknya adegan pertarungan yang intens dan kubu-kubu yang bersitegang di sana. Karena itu, saya membuat detail yang berkali-kali harus dicoret dan dikoreksi. Tapi nggak apa-apa. Koreksi dan salah itu hal yang biasa dalam pembuatan kerangka. 

Nah, awalnya saya buat poin-poin di atas begini:

Siapa yang bertarung? Eka dan Ratna + adik Ratna?

Bertarung pakai apa? Pertarungan jarak dekat. Eka pakai katana, Ratna tangan kosong. 

Bertarung di mana? Rumah Ratna + hutan

Apa sebabnya? Provokasi Yusriza.

Apa dampaknya bagi Plot? Keputus asaan dan semakin bimbangnya Eka pada pilihannya.

Selesai dengan bentuk 1 yang berupa poin-poin, saya bergerak ke bentuk kerangka berikutnya

Bentuk 2, 

Yaitu bentuk diagram alur

Jika pertarungan kamu melibatkan senjata jarak jauh, kamu cukup menceritakan bidikannya meleset atau tidak, pembatasan jumlah amunisi, dan dampaknya apa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika pertarungan kamu melibatkan senjata jarak jauh, kamu cukup menceritakan bidikannya meleset atau tidak, pembatasan jumlah amunisi, dan dampaknya apa. Tapi kalau pertarunganmu jarak dekat seperti yang saya tuliskan, kamu harus memerhatikan detail lebih sering dan mendalam. Terutama di bagian pembuatan dan swasunting. Saya biasanya bikin alur begini supaya nggak lupa di tengah-tengah plot (walau ujung-ujungnya lupa juga).

Eka menghajar Ratna (saya sebutkan di bagian mana dihajarnya)-->Ratna membalas (Saya sebutkan di mana dan cara apa Ratna melakukannya-->Eka menghindar, menghantamkan Ratna ke pohon-->dst...

Setelah selesai dengan dua bentuk di atas, barulah saya mengetikkannya. Sembari menerapkan aturan-aturan yang berlaku untuk adegan pertarungan yaitu: 

- Berikan serangan, tapi jangan lupakan dampaknya

Ya, pembaca emang mau lihat karaktermu nonjok sang penjahat. Tapi mereka juga mau tau apa tangan tokohmu remuk atau nggak habis hajar si penjahat itu.

- Jangan lupakan sekeliling

Seperti materi sebelumnya, jangan mendadak kalian lupa setting di mana. Kalau pertarungannya di malam hari, buat tokoh kalian kesulitan melihat dalam gelap. Kalau pertarungannya di gang sempit, jangan tahu-tahu dia bisa mengayunkan tendangan samping yang lebar. 

JURNAL KREATIFWhere stories live. Discover now