Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
gua lagi duduk lesehan di pojokan perpus sambil baca buku novel.
kalau dipikir-pikir, seharian ini gua belum ngobrol sama sekali sama jihoon. walau sebangku, tapi gak ada yang berani buka obrolan.
bahkan saat gua ketahuan nyuri pandang ke jihoon, dia ternyata nyuri pandang juga.
sama-sama keciduk. jadi langsung mengalihkan pandangan karena malu.
padahal biasanya kita pasti langsung adu bacot atau nyoret-nyoret di buku catatan. tapi hari ini, kita malah jadi jaim begini.
ah. kalau canggung begini terus, gimana mau ngajakin pacaran?
"bebek..."
lamunan gua buyar begitu jihoon tiba-tiba berbisik di telinga membuat gua langsung menoleh ke samping.
sekarang, pandangan gua penuh dengan senyum seorang park jihoon. jantung gua berdetak cepat sekali. apalagi caranya menatap gua begitu lekat ditambah suasana perpustakaan yang tenang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
gua langsung tertunduk malu menghindar tatapan jihoon.
"l-lo ngapain disini?" tanya gua gugup
tanpa menjawab pertanyaan, tiba-tiba jihoon duduk di samping gua dan menidurkan kepalanya diatas pundak gua.
mata gua terbelalak. aliran darah gua terasa mengalir lebih cepat begitu tercium wangi samponya. rasanya ingin meledakkan diri saja.
"l-lo kenapa tidur disini?" tanya gua gugup
"ngantuk. semalam gua jadi bergadang gara-gara lo tau"
"kok nyalahin gua sih? kan lo yang minta ditemenin" omel gua
"pokoknya gua mau tidur begini" ucap jihoon
"tapi kan--"
"lo mau tau gak, sejak kapan gua suka sama lo?" potong jihoon tanpa merubah posisinya
gua yang gugup langsung menurunkan nada bicara, "mmm... k-kapan?"
"pas kepala lo pernah nyender ke pundak gua kayak ini" jawabnya lembut.
lalu jihoon meraih dan memeluk lengan gua. "sambil lo baca buku, gua boleh manja begini bentar gak?"
jangankan boleh, gua bahkan gak mau ubah posisi ini dan pura-pura baca ulang novelnya meski sebenarnya sudah kelar daritadi.
"kok lo diem terus sih?" tanya jihoon cembetut
"perpus itu memang harus diem, park cerewet" jawab gua
"terus kenapa di kelas lo juga diem aja daritadi?"
"lo juga diem aja" balas gua
"gua diem karena lo diem" jawabnya gak mau kalah
gua mendecih, "kalau gua diem itu wajar, kalau park jihoon diem itu gak wajar"
"kok gitu? wajar kali kalau gua lagi jaim di depan gebetan..."
apaan sih dia. jawabannya bikin kesel sekaligus bikin baper.
"habisnya gebetan gua suka cowok yang jaim-jaim dan lembut gitu kayak yoon jaehyuk" lanjut jihoon
"kok jadi bawa nama orang yang udah punya pacar sih?" protes gua
"kan lo pernah suka sama jaehyuk" balasnya
"kan sekarang udah kagak"
"tapi tetep aja tipe cowok lo yang mirip yoon jaehyuk"
"terus kenapa? lo pengen gua suka lagi sama jaehyuk?" goda gua.
jihoon langsung menarik dagu gua mengikis jarak di antara kita.
setelah cukup lama saling menatap, jihoon mendekatkan wajahnya ke telinga gua. cowok itu berbisik lembut.
"gak mau. gua pengennya lo cuma suka sama gua. cuma sama park jihoon"
•coretan•
#1 parkjihoon (20210623)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
