𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐦𝐨𝐬

2.8K 307 11
                                    

::Ketos Cantik::

"Pemberitahuan! Bagi seluruh anggota OSIS mohon berkumpul diruangan OSIS sekarang juga!"

Alunan suara tegas milik sang ketua OSIS mengalir begitu saja melewati indra pendengaran setiap murid yang sedang sibuk dengan aktivitas mereka, tak terkecuali tiga orang cowok yang baru aja bangun dari bangku kantin setelah mendapat panggilan tersebut.

"Kira-kira ngapain ya Sakura manggil kita? Gak lagi mau razia kan?" Ucap Sai sambil memasang pose berpikir.

"Lah kalau razia mah bagus-bagus aja. Bisa sekalian tebar pesona gue kan?" Ucap Naruto yang sedang bergaya menyisir rambutnya kebelakang, alhasil membuat pekikan tertahan dari beberapa siswi yang ada di koridor.

"Dih mana ada yang mau sama modelan ikan cupang kek lo Nar?" Ujar Sai sambil tertawa mengejek.

Sedangkan Naruto mendengus kesal. "Sorry aja nih ya, gini-gini gue tuh idaman cewek-cewek. . . Gak kayak lo ya mayat hidup!"

"Lo ngatain gue mayat hidup! Heh kembarannya sinchan! Kulit gue bening bukan kek elo, buluk tau gak!" Ucap Sai tak terima dengan perkataan Naruto yang mengejek dirinya mayat hidup.

"Gue bukan kembarannya Sinchan anjir! Muka gue udah cakep kek Zayn malik gini malah lo bilang mirip Sinchan! Muka lo tuh mirip ama Jeng Kelin!" Ujar Naruto gak mau kalah.

Sedangkan Sasuke yang ada ditengah-tengah kedua orang itu hanya bisa menghela nafas kasar.

"Lo berdua kalau gak diam, gue buang ke palung mariana entar." Ucap Sasuke menatap horor kedua sahabat gak waras-nya itu.

Sedangkan yang ditatap menelan saliva mereka gugup.

Sasuke kalau udah marah, serem kek genderuwo bor!

Akhirnya setelah beberapa menit berjalan, ketiga orang itu sampai didepan pintu kayu berwarna cokelat tua dengan plakat emas bertuliskan ruangan OSIS.

Tanpa berlama-lama lagi, ketiga orang itu segera masuk kedalam sana.

Dan yang pertama kali mereka jumpai adalah sang ketos yang sedang menatap mereka dengan tatapan datar.

"Lo bertiga dari mana aja? Jalan menuju kesini gak butuh waktu lima menit kan?"

Suara datar nan tegas milik sang ketos berhasil membuat atmosfir mendadak memanas didalam ruangan luas bernuansa putih.

"Duh sorry, Ra. Jangan salahin gue, salahin aja Naruto sama Sai noh. Orang dari tadi mereka berantem gak ada abis-abisnya kok." Ucap Sasuke takut-takut.

Sedangkan para anggota OSIS yang lainnya hanya bisa merapalkan doa agar ketiga orang itu dihukum sama ketos, biar ada hiburan mata.

"Maaf ya Ra. . . Jangan marah dong, entar ditraktir baksonya mang dimas deh." Ucap Sai menatap Sakura dengan tatapan memohon.

"Iya Ra jangan marah. Salahnya Sai tuh, dia suka banget ngajak gue berantem. Entar gue traktir lo batagornya Mbak Desi deh."

Ucapan Naruto dan Sai berhasil membuat semua orang didalam ruangan itu meringis.

Emang mereka pikir marahnya Sakura bisa dibeli make makanan gitu? Wahh, harga dirinya buk ketos dipertaruhkan disini.

Plak!

Plak!

"Kok dipukul sih kepala gue Sas?!" Ucap Naruto sewot.

"Duh kepala tampan gue entar benjol nih gara-gara lo Sas!" Sambung Sai sambil mengusap kepalanya pelan.

Sakura menghela nafas gusar, membuat semua orang didalam ruangan itu mendadak menahan nafas.

"Kalau aja ini bukan rapat darurat, udah gue suruh lo bertiga berlutut sambil keliling lapangan seratus kali, udah mending lo pada duduk, ada yang mau gue bahas." Setelah Sakura ngomong gitu, berpencar lah ketiga orang manusia setengah waras itu mencari tempat duduk.

"Nah, karena semuanya udah disini, gue mau bahas buat persiapan MOS beberapa hari lagi. Jadi gue harap lo pada duduk diem-diem dan jangan banyak gerak kek cacing kepanasan, kalau gak mau dijemur ditengah lapangan. Ngerti kan?"

Semuanya mengangguk paham, lalu mulai mengeluarkan pulpen dan kertas yang ada didalam masing-masing laci meja diruangan itu.

"Catat hal-hal penting yang udah gue tulis dipapan." Ucap Sakura menunjuk papan yang sudah berisi coretan tangan rapih dari gadis itu.

"Ada yang mau kalian tanyain? Kalau ada silahkan ketuk meja kalian." Ucap Sakura.

Tak!

Tak!

"Iya, kenapa No? Ada yang mau lo tanyain?" Tanya Sakura pada Ino.

"Ra, soal ekskul, nanti yang bagian promosiin kita apa masing-masing ketua yang promosiin ekskul mereka?"

"Nanti soal ekskul, biar gue ngomong sama ketua-ketua kegiatan ekskul disekolah buat mereka turut andil dalam promosiin masing-masing ekskul mereka. Ada lagi yang mau ditanyain?" Tanya Sakura memandang satu persatu-satu anggota OSIS didalam ruangan tersebut.

Tak!

Tak!

"Iya, ada yang mau lo tanyain Nat?"

"Soal yel-yel, kita perlu buat juga gak?"

Sakura berpikir sejenak lalu menggeleng. "Gak usah, nanti kalau MOS berlangsung biarin aja para murid yang mikir yel-yel mereka sendiri." Hinata mengangguk patuh lalu kembali mencatat.

"Ada lagi gak yang mau bertanya?" Sakura memandang satu persatu penghuni ruangan tersebut.

"Oke. Kalau gak ada yang mau nanya lagi, kalian boleh lanjut catat yang gue tulis dipapan, gue cabut dulu. Ada yang harus gue urus." Ucap Sakura beranjak dari sana.

Namun sebelum keluar dirinya menyempatkan berhenti sebentar. "Jangan lupa dirapihin lagi ruangannya, pintunya juga jangan lupa dikunci entar. Gaar, kunci pintu cadangan lo yang megang kan?" Tanya Sakura menatap Gaara yang sedang sibuk menulis.

"Iyah, kunci pintu cadangannya di gue." Ucap Gaara menatap Sakura lamat, sebelum akhirnya Sakura memutus kontak mata mereka dan berlalu dari sana.

N: Kependekan? Iyah, soalnya gak suka buat yang panjang-panjang😁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

N: Kependekan?
Iyah, soalnya gak suka buat yang panjang-panjang😁.

Jangan lupa tinggalin jejak kalian🍡.

Bye bye🍡.

『 𝐊𝐄𝐓𝐎𝐒 𝐂𝐀𝐍𝐓𝐈𝐊 』Where stories live. Discover now