chapter 2

229 156 489
                                    



Katanya rumah tempat untuk pulang
Tempat untuk melepaskan lelah ketika Cape dan penat dari luar
Lalu bagaimana kalau...
Tempat yang namanya "rumah" itu
Sudah tidak lagi memberi..
Kenyamanan?.

Bagaimana tempat itu hanya memberi
Kesesakan dalam dada?.
Dan rasanya ingin sekali segera keluar
Dari sana.
Jadi apa defenisi rumah yang ...sebenernya.

Jika kamu ...lebih suka berada di tempat asing dari pada berada di dalamnya ...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Suara bel pulang sekolah bikin kelas ramai, karena siswa siswi buru-buru keluar dari kelas.

Ara memasukan buku dan alat tulis kedalam tas buru-buru untuk bergegas ke cafe tempat dia bekerja.

"Ra lu bareng gw aja ya ke cafe?."ucap Flora mendekat ke kursi Ara.

"Ga usah Flo, kasihan bokap lu udah nungguin lu tuh. Gw bisa pergi sendiri lagi cafe ga terlalu jauh udah biasa gw." bales ara sambil memberi senyum pada sahabatnya.

"Ya udah hati-hati ya, gw duluan." pamit Flora

Baru saja ARA berjalan keluar dari pintu kelas udah ada yang menunggunya. Bukan apa - apa Ara males buat ngeladenin mereka.

"Eh ada babu, kenapa buru- buru? Mau kerja..mau cari duit..? Sini biar gw kasih lu duit buat jadi pembantu gw di rumah mau." ucap Clara sambil melempar duit warna merah ke ara muka Ara.

"Maaf gw ga butuh duit dari lo." bales Ara seadanya.

"Cih.. orang miskin kayak lu belagu banget, ga usah banyak gaya." Ucap Clara sambil mendorong Ara ke dinding.

"Gw masih punya organ tubuh lengkap, gw masih bisa kerja jadi..." Ara mengatungkan katanya.

"Ckh... Banyak omong lo."bales Clara sambil menarik rambut Ara.

Akhh....sakit arghh....

"Itu aja sakit hahaha" Ucap Starla yang bukan lain kakaknya Clara.

Ara berusaha membalas Clara, tapi apa daya 1 lawan 3 tentu yang menang geng nya clara.

Setelah mereka puas menarik rambut Ara, dan merusak seragam sekolah milik Ara, mereka langsung meninggal kan Ara sendiri an di kelas. Dengan keadaan berantakan.

"Udah yuk guys cabut" ucap nadin yang tidak lain ketua geng.

"Yok..babay babu." ucap Starla sambil meninggalkan kelas .
Ara berusaha merapikan pakaian nya, dan langsung berangkat ke cafe, ga ada waktu untuk menangis bagi nya. Walau sebenarnya Ara merasakan sakit di kepalanya akibat di jambak tadi.

###

"Assalamualaikum...maaf kak aku telat."ucap Ara kepada Sifani.

"Iya, cepat ganti baju lu."bales Sifani sinis.
Karena Ara telat 30 menit otomatis dia melayani tamu sendirian.

"Iya kak." ucap Ara dan langsung berngegas mengganti pakaiannya di ruang ganti.

Setelah itu dia langsung melayani tamu yang datang.

"Selamat datang." ucap Ara pada tamu yang baru datang. "Mau pesan apa bu?" lanjut Ara rahma.

"Saya mau jus alpukat 1, terus sama kue pukisnya 1. Kamu mau apa bang." kata ibu itu pada anak nya.

" americano aja mi."bales nya.

"Udah itu aja." ucap ibu itu pada Ara.
"Iya bu, pak tunggu sebentar saya bikinkan" bales Ara rahma.

Setelah selesai dengan melayankan tamu di cafe, dan hari sudah menunjukkan pukul 8 malam. Berarti jam kerja Ara sudah habis, dia bersiap-siap untuk pulang. Tapi sebelum pulang dia mengambil ngajinya dulu karena hari ini dia gajian.

"Nih gaji nya, dan saya potong 50 ribu karena kamu telat tadi." ucap Sifani memberi amplop kepada Ara. "Boss katanya lagi ada urusan jadi dia nitipkan pada saya." lanjutnya.

"Iya,gapapa makasih kak." bales ara sambil memasukan amplop tadi ke dalam tasnya. "Ya udah aku duluan ya kak, Assalamualaikum." pamit Ara.

"Waalaikumsalam."bales Sifani.

Ara, keingat dengan bahan bahan dapur yang habis,dia harus ke supermaket untuk belaja dulu.

***
Selesai belaja keperluan dapur dia langsung pulang.

Sampai di depan pintu rumahnya dia mendengar ada suara bertengkar dari dalam rumahnya.

"Kita sudah hidup dengan baik, hanya saja anak yang kau pungut itu menjadi beban di keluarga ini." suara dari dalam.

"Jangan berbicara seperti itu,dia juga anak kita."balesan dari ibu Ara.

Ara yang mendengar dari luar pun terduduk, mendengar ucapan dari orang tua angkatnya yang menyakiti hatinya.

"Benerkah aku beban keluarga di sini,padahal aku sudah melakukan apa yang mereka mau, aku bekerja juga untuk mereka, bukankah kita keluarga." air matanya yang dia pendam dari tadi tidak bisa di tahan, dan meluncur tampa malu.

Tiba- tiba ada yang memeluk Ara. "Lu gapapa nangis, gapapa ko kita kelihatan lemah."ucapnya sambil mengelus punggung Ara.

Ara, melihat ternyata itu Flora. "Gw ga mau kelihatan lemah flo"bales Ara.

Flora memegang pipi Ara, "hai.. Manusia - manusia di luar sana Yang berusaha Untuk
Kasih liat Mereka kuat itu semua the bullshit!!
That is my statement. Karena mereka lupa kalau mereka manusia dan setiap manusia
Perlu air mata, supaya mereka bisa bercerita dari hatinya."Ucap Flora.

Ara semakin menangis di pelukan Flora.

________________________
__________________________________

Jangan lupa vote dan komen ya..!!
Makasih yang udah baca semoga suka
See you next time 🌹

Arallyn And FlouraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang