4 - Halaman rumah Pasha

Start from the beginning
                                    

Andreas tersenyum simpul. "Kalau lo udah ada kemauan buat belajar naik kendaran, kasih tau gue."

Pasha mengerutkan keningnya. "Buat apa? Lo mau ajarin gue? Kayannya gausah deh, Bang Devon pasti mau kalau gue nyuruh dia buat ajarin gue naik kendaraan."

"Bukan mau ngajarin."

"Terus Mau apa?"

"Mau ngerekomendasiin sebuah kendaraan yang ngebuat lo memiliki teman banyak," jelas Andreas.

"Hah? Emang ada yah kendaraan yang kaya gitu?"

"Ada."

"Apa?"

"Nanti, kalau elo udah mau belajar naik kendaraan."

****

Pasha tengah duduk di belakang kameramen, ia tengah melihat Sofia dan Andreas yang sedang memasak. Andreas ini jago sekali dalam urusan masak-memasak, tetapi anehnya ia tidak ingin menjadi seorang chef. Karena makanannya enak makannya sesekali Sofia mengajak Andreas untuk collab.

"Tepungnya segini pas gak?" Sofia menaruh tepung ke sebuah mangkuk yang ukurannya lumayan besar.

"Dikit lagi," jawab Andreas seraya memperhatikan Sofia menuangkan tepung tersebut.

"Segini?"

"Ia, cukup."

"Andreas Andreas, Kayannya cewek yang dapetin elo bakalan beruntung banget deh. Gue aja yang cewek sering lupa resep masakan." Sofia berbicara pada kamera. "Ini dia yang cowok keliatan lancar banget lagi masaknya, insecure diri ini."

"Oh iya guys gue lupa bilang, Andreas ini sahabatnya Adik gue, makannya gue bisa kenal sama dia. Andreas ini masih SMA, dan dia juga masih jomblo."

"Buat kalian yang mau lebih kenal sama Andreas, nanti bisa dm aja yah ke instagramnya, nanti gue taro di bawah sini nama akunnya."

"Gausah taro akun instagram gue, buat yang nonton gausah dm-dm," kata Andreas dingin.

"Galak amat Masnya. Jangan-jangan Masnya udah punya calon ya?" goda Sofia seraya memicingkan matanya.

"Belum."

"Kalau gak ada, berarti nanti kalian boleh dm guys, tenang aja kalian gak usah takut, gue yang nyuruh," ujar Sofia pada kamera.

Pasha menggelengkan kepalanya. Kakaknya itu senang sekali menggoda Andreas, dan ekspresi Andreas itu lucu sekali saat digoda seperti itu.

***

Pasha tengah duduk di halaman rumahnya. Ia tengah menikmati suasana sore yang cerah ini seraya ditemani dengan garlic bread kesukaannya. Di halaman rumahnya ini terdapat dua buah ayunan, kolam ikan, dan satu pendopo.

Tiba-tiba Andreas datang lalu duduk di samping Pasha.

"Eh, An. Buat videonya udah selesai?"

"Udah. Di dalem panas makannya gue nyusulin elo ke sini."

"Lo mau?" tanya Pasha menawari  garlic bread di atas meja.

"Enggak. Udah bosen gue, soalnya sering bikin di rumah."

"Masa? Emang siapa yang suka roti ini juga?" Pasha kembali menggigit rotinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 10, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Langkah Per LangkahWhere stories live. Discover now