Chapter 22

4K 748 123
                                    

[Song : The Paper Kites - Lonely]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Song : The Paper Kites - Lonely]

***

Yoongi bisa merasakan semburan napas hangat di lehernya sepanjang membopong tubuh Jihwan menuju kamar. Kadang maniknya melirik wanita itu kemudian berusaha menarik napas. Jihwan sedang memejamkan matanya rapat dengan perasaan malu sementara Yoongi tak mampu berbuat banyak karena yang ia pikirkan hanyalah cara untuk segera sampai di kamar⸺bahkan ia sempat berandai-andai jika saja mereka bisa melakukan teleportasi dan itu jelas pikiran yang konyol. Bibir Jihwan mengapit rapat kala pucuk hidungnya tanpa sengaja menggesek leher Yoongi lantas kepalanya menyingkir dengan refleks.

Sesampainya di ruang tengah, Yoongi melihat Yuki yang datang ke arah mereka dan langsung terkejut mendapati dirinya juga Jihwan dalam keadaan kuyup. "Ya Tuhan! Apa yang terjadi, Tuan?" tanyanya, merasa panik lantas mendekat secepat mungkin. Yoongi melirik Jihwan lagi sekilas serta merta merasa jengkel.

"Aku menemukan seekor kucing tenggelam di kolam renang. Bisa kau gantikan pakaian kucing ini dan membuatkan air hangat untuknya, Yuki?"

Jihwan mengulum bibirnya dan merasa semakin malu. Perlahan wanita itu menarik napas dalam-dalam guna menenangkan diri lalu tak lama kemudian mendengar suara langkah kaki yang terasa semakin mendekat. Beberapa saat setelahnya, sosok Jungkook, Soobin dan Sean ikut mengisi ruang tengah disertai tatapan terkejut mereka ketika mendapati Yoongi dan Jihwan. Soobin juga Sean refleks berbalik untuk menghalangi pandangan mereka dari tubuh Jihwan, namun Jungkook tak melakukan hal yang sama.

Manik Jungkook tertuju pada Jihwan, lekat sekaligus tajam. Saat Jihwan memutuskan untuk membuka mata karena merasakan atmosfer yang berbeda dalam ruangan itu, dirinya merasa sangat terkejut mendapati presensi Jungkook. Oh, sialan. Bukankah pria itu sedang berburu? Lantas mengapa mereka semua kembali lagi⸺terlebih di saat situasinya sangat tak menyenangkan. Jihwan menelan salivanya susah payah lalu berusaha menyembunyikan wajah di ceruk leher Yoongi. Tangan kirinya mengepal di belakang tengkuk pria itu sambil memejam rapat, berharap dirinya dapat kembali ke kamar sesegera mungkin.

"Aku kedinginan," bisik Jihwan gemetar; mencari-cari alasan supaya mereka dapat berlalu. Yoongi menatap wanita itu sebentar. Kali ini tatapannya terasa jauh lebih hangat dan tenang, lalu tanpa diminta lagi, Yoongi bergegas melangkah⸺melupakan bahwa tubuhnya pun terasa menggigil.

"Tunggu."

Sesaat setelah kaki Yoongi menginjak tangga pertama, dia mendengar suara dingin Jungkook dan melihat pria itu mendekat. Di sisi lainnya, Yuki hanya bisa mengamati. Perasaan wanita muda itu agak tegang dan kebingungan. "Aku akan membawanya ke kamarku," kata Jungkook tenang.

"Aku akan membawanya ke kamarmu⸺"

"Aku yang akan membawanya ke kamarku, Hyung. Kau tidak bisa masuk ke kamarku semudah itu." Jungkook berujar sinis serta penuh penekanan sembari menatap lawannya tajam. Yoongi menyemburkan napas panjang lalu akhirnya turun lagi untuk menyerahkan Jihwan. Dia tak memiliki pilihan lain jika Jungkook sudah berujar demikian.

The PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang