Part 2| SEKOLAH BARU

Start from the beginning
                                    

"Ruang kepala sekolah dimana lagi?" kali ini ia bertanya dalam hati.

"Permisi, ruang kepala sekolah dimana, ya?" tanya Reyna saat melihat seorang gadis di depannya

"Oh, anak baru? lo naik aja ke lantai atas. 3 ruangan setelah ruangan pak fajar."

"Okeee, gomawoo" kamus andalan pastinya

🌑🌑🌑🌑🌑

Baiklah saya akan mengantarkan nak Reyna ke Ruangan kelas kamu

"Eh baik pak Terimakasih" ucapku agak canggung karna memang aku baru mengenal pak fajar.

Di kelas (X Ipa 2)

Baik anak-anak catatan minggu lalu sekalian tugasnya di kumpul ya kita akan mulai membentuk kelompok untuk mempelajari pengukuran panjang benda, tujuan utama nya adalah mengukur panjang sebuah benda dengan alat ukur panjang seterusnya, ki-ta a-

.....Tok tok tok....

Suara ketukan pintu pastinya.

"Permisi Bu, maaf mengganggu saya ingin memberitahu Nak Reyna ruangan nya tolong di bantu ya Bu permisi."

Masih dengan dalam keadaan yang santai aku berjalan menuju Bu guru di depan yang sedang menerangkan sambil memberi respont gerakan tangannya untuk langsung memperkenalkan diri

"Baik selamat pagi teman-teman perkenalkan nama saya, Reyna cia Neutra murid pindahan dari SMA kencana semoga kedepannya kita semua bisa berteman."

"Dan untuk permulaan perkenalkan nama Ibu, Zahra... yang lain biasanya panggil saya ibu ara."

"Kita boleh bertanya gak Bu?" ucap salah seorang murid yang di sudut ruangan

"Iya knp?" Jawab Bu zahra tak kalah cepat

Seketika ruangan riuh saat semuanya langsung sekaligus bertanya.

reyn nama asli lo kan?

"Lo kutu buku gk sih? biar kita tau aja gitu lo harus ke grup mana."

"Lo anak orang kaya?"

"Orang tua lo punya perusahaan apa aja?"

"Lo punya sodara cowo gk? kenalin gue dah cape nge single mulu."

"Terimakasih Reyna kamu sudah bisa duduk.." tegas wanita yang baru saja menghapus papan tulis dan hendak mengambil buku untuk kembali menerangkan.

"Tidak perlu menjawab pertanyaan yg sama sekali tidak berfaedah ini." Lanjut ibu guru yang dikenal dengan nama ara itu kemudian.

"Ba-baik bu" ucapku terbatah karna merasa tidak enak dengan teman-teman yang tidak ku jawab satu pun pertanyaan nya.

🌑🌑🌑🌑🌑

"Ngapain masih berdiri, perlu gue seret lo sampe gerbang? hah? cepet pungut nih makanan gue, trus makan~ buru!!" sindirnya pada seorang gadis di depannya yang sedang memegang mangkok makanannya.

"Tapi ka, aku seng-a-ja tadi eh ng-g-k se-ng-a-ja tadi ka mksdnya benar ka." sahut gadis itu penuh penekanan berharap gadis didepannya yang tengah mempermalukan dirinya ini mengasihaninya.

"Haha lo pikir gitu? ok gue gak tertarik sama lo cewe cupu." dan buat gantinya lo yang duduk sendiri di sudut!! sini lo!.

"Reyna yang tengah menghadapi gejolak pada perut nya itu tengah memberi ribuan cacing yang berada di perutnya dan tidak akan sadar bahwa sedari tadi sudah banyak yang memelotinya."

"Tersadar dari kekenyangan nya kali ini ia hanya iseng memutar bola matanya malas dan?" pikirnya dalam hati dengan segala kebingungan yang memuncak di pucuk kepalanya.

"kenapa teman teman?" tutur nya tiba tiba seakan akan ia ingin di introgasi.

"kenapa,kenapa?" Mengulang perkataan Reyna seperti mengejek.

"Lo punya hidung dan telinga trus knp lo gak dengar gue hah?" ucap gadis pembully itu dengan nada tinggi dan agak menyita lebih banyak orang untuk lebih menonton.

"oooohhhh lo murid baru itu kan pantesan aja gk punya etika!" Sahut gadis itu lagi.

"Eh emang aku salah apa ka?" Ucap reyna dengan lawan bicara nya sekarang." Eh iya tuh kaka nginjek tai ayam ka?" Tanya Reyna berharap sang kaka yang dipanggil hilang kendali dan melihat sepatunya kemudian.

"A-a-p-aa tai ayam?" aduh aduhhh mama tolong.

Reyna yang telah berlari pun kemudian buka suara dan berteriak dengan kencang, "Eh tapi boong ka."

"Brengsek lu!" teriak gadis itu sambil mengepalkan tangannya dan menghempas hempas kan kakinya ke lantai.

"Udah Mauren, ga usah cari masalah lagi" ucap Reyan pacarnya. mereka sudah pacaran kurang lebih 3 bulan, bukan hal yang biasa jika kali ini Reyan memacari kaka kelas nya sendiri, namun bertahan dengan hubungan yang agak lama itu menurutnya sudah agak keren bukan?

"Awas aja lu ya Rey, klo lu deketin dia!" ucapnya lagi setelah tau Reyan yang sedang melirik lirik Reyna baru saja.

🌑🌑🌑🌑🌑

Suasana kelas Xl IPA 2 sekarang sedang riuh, karna bendahara mereka yang tidak bertanggung jawab dengan uang kas mereka.

"Makanya kalo gak sanggup tuh bilang!" ucap salah satu murid kelas Xl IPA 2

"Lu sih milih dia..."

"Gara gara lu sih!"

"Laporin deh si Rina!" tambah sekretaris kelas mereka itu.

"Mampus dah lu rin~ ucap seorang lagi yang menutup pembicaraan dan mulai menunjuk Reyna dengan maksud agar yang di tunjuk mau jadi bendahara baru."

"Lu aja dah Reyn, bendahara barunya...."

"Nggk dulu deh." kan lu tau gue murid baru, lagian gue blum punya teman yamg bisa diajak konfirmasi buat ngajarin gue.

"Udah tenang aja gue kan ada," ucap Shena yang berkependudukan sebagai ketua kelas Xl IPA 2 sekaligus yang menghunjuk Reyna tadi sebagai bawahannya jika dihitung dari struktur kelas.

"kenalin nama gue shena,"
jenis kelamin: cewe original,
alamat: depan rumahnya Dika,
kecamatan: shining simmering splendid,
status: masih suci tanpa noda,
dan berlaku hingga kecantikan gue luntur.
pungkas shena sambil memperlihatkan gigi rapi nya yang tersusun sedemikian rupa.

"Untuk Anak Didik kami yang menjabat sebagai ketua kelas diharapkan untuk berkumpul ke arah suara, sekian"

"Dan oh iya, gue udah tau nama luu, Reyna kan? nanti kita bicara lagi yaaaa gue ada urusan bentar kek nya ngomongin soal Ekskul.

"Eh eh ada yang tawuran tuh."

"kek nya ruangan kelas Xl"

"Iya Xl IPA 1"

kali ini suara bisikan mulai terdengar saat Reyna baru saja ingin tertidur. padahal teman barunya baru saja pergi, siapa yang harus Dia tanyakan untuk keributan yang baru saja terjadi.

"Xl IPA 1? ruangan Ka Fano dong?"

vote and comment?

L
Y
S

🎼🎵cintai dirimu baca Sweet
Trouble tiap hari🎼🎵

Sweet Trouble - [Reyna & Reyan]Where stories live. Discover now