Part 2| SEKOLAH BARU

269 225 308
                                    

"Seseorang akan mudah dipermalukan jika tersudut."

         ---Reyan Lorenzo Bronz---
__________________________________

"Ice ok?" rengek gadis itu sambil sesekali melihat dan mencuri-curi pandang pada ice cream yang berada tak jauh dari bengkel yang mereka tempati sekarang.

"Apa sih lu bocil, ambil dah ambil selagi masih ada gue ya kan." Ucap sang kaka sambil mengeluarkan duit berwarna biru dan menunggu kembaliannya.

"Motor lu sih ka pake acara mogok di hari pertama gue masuk sekolah." Dengus Reyna sambil melempar tatapan tajam terhadap lawan bicaranya

"Seharusnya tuh ya kalo mau mogok bilang!! biar sempat tadi nebeng sama temen." Ucap gadis itu mengajak bicara motor sang kaka

"Gila dah lu bener dah sakit pala gue" Ucap lelaki itu yang tak lain dan tak bukan adalah kakanya sendiri.

"Bentar dek..Kaka mau nyari tumpangan, kayak nya motor gak bisa bener sekarang." Pungkas nya sambil mengeluarkan benda berbentuk pipih itu dan mengetikkan sesuatu pada layar chat nya.

"Eh eh tuh kayaknya Adek kelas gue dah." Tunjuk Fano pada seorang laki-laki yang berada tak kalah dekat dengannya.

Pria itu memakai helm full face nya dan pakaian seragam sekolah yang sama dengan mereka.

"Gak salah lagi" tambahnya.

"Salah apa?" ucap Reyna pada sang Kaka sambil memperhatikan sang kaka yang ingin menghampiri pria itu

🌑🌑🌑🌑🌑

"Asal dia gak gigit aja Ka."ucap lelaki dari sudut sana yang tengah berbicara dengan pria lainnya yang tak lain adalah Fano.

Sementara itu Reyna yang tengah memperhatikan kedua pria itu pun sudah tak sabar dan segera memanggil Kaka nya.

"Ka Fanooooo, buru dah 10 menit lagi masuk." Lontarnya dengan tatapan dan pandangan yang tajam.

"Dek, lu sama Reyan dulu ok?" lu dianterin ama dia yaa kaka murah deh ntar. Asal jangan gigit katanya.

🌑🌑🌑🌑🌑

Motor lelaki itu memasuki gerbang pintu masuk SMA Sanjaya. SMA elit di jakarta yang penuh dengan anak sok kaya borjuis mungkin.

Sebenarnya Reyna agak malas jika dikatakan harus bersekolah di sekolah seperti ini, namun apalah dayanya pasti anak-anak nya suka pamer barang branded terbaru atau pembully-an yang sering terjadi dan macam lainnya.

Yang pasti, di setiap sekolah pasti ada tukang bully-nya dong?

"Udah meluknya?" celetuk pria yang ada di hadapannya saat ini. Siapa lagi kalo bukan Reyan, orang suruhan Kaka nya itu.

"Turun dah lu!" tambahnya lagi tanpa membuka helm full face nya.

"Okeee udah kan?" baiklah kenalin nama gu--e......

"Dah tau."

"Ish datar. Nama lo? Ohhh Reyan baru inget."

"Ciri ciri perempuan tak berakhlak" Ucap Pria itu sambil melenggang pergi menuju kelasnya.

"Apa emang ciri cirinya?." Sahutnya tak kalah cepat membuat lelaki itu tampak menahan tawa dan tetap berjalan.

"Semua ciri ciri nya ada di lo cewe guvluk" ucap pria itu yang sekarang sudah sampai di depan pintu kelasnya karna tadi agak berlari kecil meninggalkan Reyna diparkiran.

"Cewe bodoh? cewe guvluk? atau cewe polos?" pikirannya kini telah di isi oleh berbagai pertanyaan yg membuat nya penasaran.

Ya, Reyan lorenzo Bronz~ cowo yang masuk dalam jajaran cowo yang tampan pastinya... playboy? mungkin sebelum ia berpacaran dengan Mauren kaka kelasnya yang sampai saat ini masih bertahan.

Sweet Trouble - [Reyna & Reyan]Where stories live. Discover now