💚Bagian 23💚

3.6K 438 5
                                    

Hi,,,

Welcome to my story

Sorry for typo

Enjoyed

Hope you like it

Votemment please

Happy reading!!!













































"Segeralah jalankan misi mu sebelum tercium oleh tua bangka itu" seorang pria menatap tajam kearah wanita berpakaian mini itu. Sedangkan si wanita hanya mendengus mendengar nada paksaan dari pria didepannya.

"Sedang ku usahakan. Kau pikir, mudah menipu dia yang teramat cerdik huh?!" Nada geraman pun keluar dari wanita itu.

Bukannya menjawab, pria itu malah bangkit dari duduknya. Lalu mendekati wanita berpakaian mini itu dengan seringai di wajahnya.

"Bagaimana kalau kita sedikit bermain sayang? Sudah lama junior ku tak merasakan sarangnya.." wanita itu mengikuti gerakan si pria. Lalu terjadilah adegan panas di saat hawa dingin menusuk tulang mereka akibat pintu balkon yang dibiarkan terbuka.

"Besok. Lakukan itu besok." Sang wanita hanya mampu menganggukkan kepalanya, menikmati gelenyar yang membuatnya terbang ke Antartika.

(Masi polos kok kak...)


































































Di sebuah lorong dengan dinding yang dipenuhi dengan figura-figura artistik. Terdengar langkah high heels yang memecah kesunyian.

Yujin berjalan dengan gemulai menuju salah satu ruangan. Dengan pintu kaca buram, Yujin masuk tanpa mengucapkan salam sopan.

Hal pertama yang dilihat Yujin adalah, dua orang pria yang bercumbu dengan tidak tahu malu. Di balik meja kerja berwarna cokelat yang diatasnya memiliki alas berupa kaca hitam transparan.

"Ck, menjijikkan" kedua pria yang tengah beradu mulut itu seketika melepaskan ciuman mereka. Menatap Yujin dengan pandangan risih.

"Untuk apa kau kemari? Bukan kah kau sudah selesai dengan pekerjaan mu bersama suami ku Nona Ahn Yu Jin?" Terdengar nada penekanan saat kata suami terlontarkan.

Yujin kembali berdecih, lalu menatap remeh pada pria mungil yang kini berdiri menantang di depannya.

"Ah, Na Renjun. Atau perlu ku sebut Huang Renjun? Guru sekolah kasta menengah yang hanya memiliki pretasi dalam bernyanyi huh? Bahkan, dada mu tak seindah dada ku" dengan lantang dan tanpa gentar, Yujin menyerukan kalimat menohok bagi Renjun.

Sedangkan Jaemin' yang menyadari situasi awkward ini langsung saja menarik istrinya ke belakang punggungnya, menyembunyikan Renjun dibalik punggungnya dan menggenggam tangan Renjun dengan erat.

"Ada perlu apa kemari? Bukankah kita sudah tak memiliki hubungan pekerjaan?" Nada dingin keluar dari mulut Jaemin.

Pria yang selalu bersikap ramah dan manis kini menunjukkan sisi gelapnya. Suaranya yang dingin hampir menusuk tulang, mampu membuat Yujin sedikit bergetar. Namun tak berlangsung lama, Yujin segera berjalan menghampiri Jaemin dengan langkah yang terbilang sensual.

"Aku tau Na, tubuhmu membutuhkan hangatnya wanita. Bukan pria yang tak bisa memuaskan hasrat. Kau butuh bongkahan besar untuk memuaskan birahimu" perkataan frontal keluar dari bibir Yujin.

The Young Parents [END]Where stories live. Discover now