💚 Bagian 20💚

3.7K 502 7
                                    

Hi,,,

Welcome to my story

Sorry for typo

Enjoyed

Hope you like it

Votemment please

Happy reading!!!





















































Donghyuck bergerak gelisah dalam tidurnya. Perasaan tak tenang timbul dalam hatinya. Tak lama matanya terbuka, bulir keringat dingin keluar menghiasi wajahnya.

Pikirannya tertuju pada pria yang berstatus sebagai ayah dari putranya. Nama Jeno berputar-putar bagai kaset rusak.

Donghyuck bangun dari tidurnya, menatap jam yang menunjukkan pukul 11 tepat. Matanya menatap layar hitam ponselnya.

Rasanya Donghyuck ingin menelepon Jeno sekarang juga, tapi ingat! Gengsi Donghyuck benar-benar besar mampu mengalahkan rasa penasarannya.

Maka dari itu, Donghyuck memilih bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Mungkin sedikit mencuci wajah bisa membuatnya sedikit tenang.

Di kamar mandi, Donghyuck memandang cermin didepan wastafel. Masih saja memikirkan Jeno dalam lamunannya.

Tak lama ia beranjak keluar dari kamar mandi, berjalan menuju kasurnya kembali dan berniat tertidur. Namun, niatnya diurung saat mendengar ponselnya berbunyi.

Ia segera mengangkat saat membaca siapa penelepon.

"Hal-"

"Hyuck cepat kemari, ada korban kecelakaan"  'Deg'

Jantung Donghyuck seolah dipacu tiga kali lipat. Dengan terburu-buru, Donghyuck langsung saja mengambil jas putih kebanggaannya.

Berlari dengan cepat kearah mobilnya dan menjalankan mobilnya kecepatan penuh membelah jalanan Seoul yang sudah lenggang.

Diperjalanan, Donghyuck terus merapalkan doa-doa agar hatinya tetap tenang. Donghyuck tetap berusaha memfokuskan diri pada jalan raya.

Sesampainya di lobby rumah sakit, Donghyuck bergegas keluar dari mobilnya dan berlari cepat kearah lorong menuju UGD.

Tubuhnya tiba-tiba berhenti. Jantungnya seolah berhenti berdetak. Disana, didepan pintu UGD. Dua orang pria dewasa yang amat Donghyuck kenal.

Salah satunya terduduk dan menangis dalam dekapan pria dewasa lainnya. Hati Donghyuck seolah teriris saat melihat Doyoung menoleh dan menatapnya dengan tatapan sendu.

Donghyuck berjalan menghampiri Doyoung dan Jaehyun yang bangkit. Donghyuck langsung memeluk Doyoung yang makin menjerit.

"H..Hyuck tolong hiks Jeno" Donghyuck yang awalnya berusaha tegar kembali menitihkan air matanya.

Donghyuck melepas pelukan dsn mengangguk lalu berjalan memasuki ruangan UGD.

Didalam, ia dapat melihat Jeno yang terbaring dengan tubuh bersimbah darah. Hati Donghyuck kembali terenyuh melihat Jeno.

Menangis memandang mata yang selalu menatapnya penuh damba kini terpejam erat seolah tak akan pernah kembali.

"Lakukan operasi dengan cepat."

Operasi dimulai saat Donghyuck mengucapkan kalimat tersebut. Dalam hati, Donghyuck terus berdoa kepada Tuhan, memohon agar Jeno dapat kembali hidup dan mengulang kisah mereka bersama Putra mereka.




























































Renjun kini tengah dirundung gelisah. Pasalnya saat tadi Renjun hampir terlelap, Donghyuck meneleponnya dengan nada tergesa dan isakkan yang menyela. 

Membuat insting persahabatan yang sudah mereka bangun lama menguar. Ia yakin, salah satu diantara mereka ada yang tak baik-baik saja.

Tebakannya pun dibenarkan ketika Doyoung menelepon Renjun dengan Isak tangis yang sama dengan Donghyuck tadi.

Mak dari itu, Renjun langsung memanggil Jaemin yang masih bermain dengan Chenle. Memanggil suaminya dengan tergesa.

Dan disini lah Renjun dan Jaemin berada, dengan sedikit memaksa Chenle yang bebal nya melebihi Jaemin untuk menetap bersama kedua orangtua Jaemin.

Renjun mengusap punggung Doyoung yang bergetar. Sudah tak ada air mata yang tertumpahkan.

Doyoung sudah lelah menangisi putranya yang sudah lebih dari 4 jam berada di dalam ruangan dingin nan steril itu.

Penantian mereka pun makin menegang seiring padam nya lampu ruangan. Bersamaan dnegan pintu yang terbuka lebar.

Disusul brankar rumah sakit yang didorong dengan cepat oleh beberapa perawat. Dengan tubuh pucat Jeno yang sangat mengenaskan. Ditempeli banyak alat medis yang membuat Doyoung makin menjerit sakit.

"Eomma..." Doyoung menolehkan kepalanya kearah Donghyuck yang terlihat sangat lelah.

Doyoung langsung memeluk tubuh Donghyuck yang hampir limbung. Jaehyun membantu menyanggah punggung Donghyuck dari belakang.

Setelah dirasa Donghyuck sedikit membaik, ia mengajak kedua orangtua Jeno menuju ruangannya. Bagaimanapun, Donghyuck harus profesional dalam menjalankan tugasnya.

Sesampainya di ruangan Donghyuck, mereka mendudukkan diri di kursi yang tersedia. Hanya terbatas dengan meja kerja kaca ditengah-tengah mereka.

"Eomma, maafkan aku..." Donghyuck menundukkan kepalanya dalam. Merasa bersalah pada dirinya yang selalu dibawa emosi terhadap Jeno. Tapi bukan saah Donghyuck juga dia seperti ini.

Donghyuck mengambil sebuah amplop putih yang berada di saku jas dokternya. Membukanya dan membaca hasilnya dengan seksama.

"Tamponade jantung, kecelakaan yang Jeno alami langsung bersentuhan dengan bagian kiri dadanya. Terjadi tekanan pada dada bagian kirinya mengalami penekanan yang  dihasilkan oleh darah atau cairan tubuh lain yang memenuhi ruang perikardium."

Tak ada lagi yang bisa Doyoung lakukan selain menangisi sang anak. Hatinya serasa diremas saat mendengar Donghyuck menjelaskan apa yang Jeno alami. Tubuhnya tak mampu lagi menahan beban berat. Sehingga saat itu juga, Doyoung tumbang di pelukkan Jaehyun dengan Donghyuck yang bergegas memanggil perawat.







































-TBC-

Terima kasih sudah meluangkan waktu

Kasian Jeno☹️☹️

Percayalah, aku menyusuri google dengan susah payah😶 by the way, alurnya kecepetan gak si? Hehe

Jangan lupa Vote dan Komen

See you in next chapter

SALAM SIJEUNI💚💚💚

By hellojeppo_

The Young Parents [END]Where stories live. Discover now