£ 07

3.3K 491 29
                                    

[ Ada rentetan komen yang bikin aku pengen cepet-cepet update. Niatnya malam minggu kemarin, tapi batal. Mianhe.

Dan, ya. Selama 2 minggu ini aku full kegiatan, dan gada libur samsek. So, sorry lagi.

Semoga ini bisa sedikit mengobati kerinduan~ ]

.

안녕 여러분 !
; chapter 07

🔗

Malam hari, tepatnya pukul 9 p.m. Lisa beserta manajernya baru saja sampai di lokasi untuk pemotretan. Pemotretan poster untuk drama season 2.

   Oh, benar.

   Drama itu tidak berakhir di season lalu. Itu sebabnya kini Taehyung maupun Lisa berada di sebuah set, duduk bersisian. Sebelum akhirnya ketika fotografer bersiap dan mengarahkan mereka untuk berpose. Dalam situasi itu, Lisa lah yang beranjak dari duduknya. Menyandarkan kepalanya di bahu Taehyung, dengan tangan yang bertaut di pangkuannya sendiri. Sedangkan Taehyung, menatap dalam pada puncak kepala Lisa.

   Pemotretan terus berlanjut.

   Di malam yang dingin itu, keduanya nampak profesional. Tak ada satupun yang membicarakan atau menyinggung masalah personal. Bahkan bisa dikatakan tidak ada perbincangan yang tercipta. Itu karena hanya tubuh dan raut mereka yang bekerja. Mengikuti arahan, sebagaimana seharusnya.

  Ada satu pose dimana Taehyung memeluk pinggang Lisa, dan gadis itu memeluk leher sang lelaki. Sejenak, jepretan kamera mengisi ruangan. Sebelum kemudian bisikan Taehyung menyelip diantara suara jepretan itu.

  Satu kalimat lirih yang mampu membuat darah Lisa mendidih kala mendengarnya.

   "Kau pikir aku berhenti sejak kau membentakku waktu itu? Kau dengan tenangnya meneriakiku tanpa berpikir konsekuensinya."

  Lisa hanya menahan diri untuk tak mencekik laki-laki itu.

  "Aku akan menghancurkanmu, Lisa. Sehancur-hancurnya."

  Deg.

Entah mengapa.

   Mendengar ancaman itu, Lisa merasa niatannya untuk mencekik, menguap dan berubah menjadi ketakutan yang nyata. Taehyung mengatakannya dengan serius dan tak main-main. Wajahnya yang masih menyeringai dan terkekeh dua minggu lalu, kini tak ia tampakkan lagi. Dan itu semakin membuat ketakutannya bertambah.

  "Mengap—"

  "Kau membuatku marah.”

Taehyung marah?

   "Bukannya, harusnya aku yang marah disini?" Lisa memberanikan diri. Taehyung yang sekarang ia lihat adalah sisi Taehyung kala pertama kali ia memergoki laki-laki itu. Begitu menyeramkan.

   Ini konyol. Bagaimana bisa Taehyung yang dua minggu lalu masih bisa diajak bercanda, kini berubah menjadi seperti semula. Kadar kebrengsekannya pun meningkat. Belum lagi niatannya itu. Menghancurkan Lisa? Apa alasannya? Mengapa? Mengapa justru laki-laki itu yang marah? Bukankah harusnya dialah yang marah?

   "Kau pikir meneriakiku dengan wajah bencimu saat itu, aku bisa menerimanya?" Taehyung bicara, sedangkan Lisa mencoba mencerna baik-baik.

  Pemotretan masih berjalan dan Taehyung memanfaatkan itu untuk terus bicara. Meski dengan bisikan, dan tak kentara.

   "Cukup!"

   Suara salah seorang kru pun mengudara. Dan Lisa memiliki alasan untuk melepaskan diri dan pergi. Walau percuma, karena pada akhirnya mereka pun berakhir di tempat yang sama.

Wound(er) LandWhere stories live. Discover now