Jundong (part 2)

311 23 12
                                    

Dilanjut jut....



























Kim Jinhwan. CEO Kim Company
Mantan kekasih Koo June yang paling tidak ingin June temui lagi seumur hidup.

Sebuah kejadian di masalau membuat June tidak lagi mau berurusan dengan Kim Jinhwan. Cukup saat itu saja. Tidak untuk kedua atau ketiga kali lagi.

Namun harapan June yang tak ingin kembali bertemu dengan Jinhwan kini tinggal angan. Nyatanya Tuhan tidak mengabulkannya. Kim Jinhwan kembali. Berada dinegara yang sama dengannya. Bahkan kini perusahaan mereka akan saling bekerja sama. Bodohnya June yang tidak mencari tahu lebih dulu latar belakang pemilik Kim Company itu.

Sedangkan Jinhwan, ia malah senang sekali bisa bertemu lagi dengan June. Mantan kekasih yang masih ia cintai. Ah, gilanya lagi, Jinhwan bahkan tidak pernah menganggap hubungannya dengan June telah usai. Jinhwan masih tergila gila dengan June.

Seperti kali ini. Bisa dibilang tidak tahu malu dan tidak tahu diri. Jinhwan mengikuti June ketoilet. Seulas smirk tampil di wajah Jinhwan saat memandangi pintu utama toilet. Membawa langkah kaki nya yang mungil, Jinhwan mendekati salah satu bilik, lalu mengetuk bilik yang terkunci dari dalam.

Menunggu sampai penghuni mau membuka.
Beberapa saat kemudian, Koo June, penghuni bilik itu membuka pintunya. Menatap terkejut pada Jinhwan yang ada didepannya.

Jinhwan mendongakkan kepala menatap June. Seulas seringaian terbit diwajahnya.
Tanpa aba aba Jinhwan mendorong kecil tubuh June hingga masuk kembali kedalam bilik yang ckup besar itu.

"Long time no see, sayang." Ucap Jinhwan sensual.
"Kenapa kau semakin tampan dan sexy? Ah, aku jadi semakin mencintaimu." Sambung Jinhwan.

"Kenapa kau kembali muncul dihadapanku?!" Tanya June dingin.

"Oh, tentu untuk melanjutkan apa yang saat itu terhenti karna orang orang sialan itu." Jawab Jinhwan. Membuat June mengernyit tidak mengerti.
"Kau masih tidak bisa menidurkan penismu sendiri, heum? Butuh bantuanku? Ah, pastinya butuh, iya kan. Aku yakin tidak ada yang bisa memuaskanmu selain aku. Bener kan?" Sungguh, mulut Jinhwan tidak memilik filter sama sekali. Frontal dan jujur.

Sialan, June terpaksa harus menyetujui ucapa mantan kekasihnya itu. Benar. Tidak ada yang bisa membuatnya puas. Donghyuk? Meskipun ia bermain dengan Donghyuk berkali kali dalam satu malam, serasa masih ada yang kurang bagi June.

Jinhwan mencuri kesempatan saat June tengah melamun. Dengan gerakan cepat ia membuka kait celana June dan menurunkannya sebatas paha sekaligus dengan celana dalam June.
June terkejut namun tak sanggup menahan gerakan yang amat cepat itu.

"Ya!! Kau sudah gila!" Teriak June.

"Sssstt... ini ditempat umum. Jangan berteriak, sayang." Ucap Jinhwan yang dibuat semenggoda mungkin

"Kau- anggh...." ucapan June terpotong dengan eramannya sendiri mana kala Jinhwan mulai menggenggam penisnya.
"Kim Jinhwan.." ucap June dengan mata terpejam. Karna selanjutnya Jinhwan melahap dalam dalam penis besar yang dirindukan itu.

"Euummhh...." eram Jinhwan saat ia mementokkan kepala penis June pada pangkal tenggorokannya.

Dengan gerakan pelan nan menggoda, Jinhwan mulai memaju mundurkan kepalanya untuk memberikan service salam pertemuan pada June. Kepalanya mendongak melihat jelas bagaimana ekspresi June yang terlihat menikmati.

"Uungghh... ouh shiit, Kim Jinhwan." Desahan yang bercampur umpatan keluar dari mulut June. Tangannya yang semula mengepal kini mulai mencengkram rambut Jinhwan.

[iKON] ONESHOOTOù les histoires vivent. Découvrez maintenant