Arc 7 - Masih -

501 76 2
                                    

"Ayok kak, turun," ajak Chika yang sudah lebih dulu turun dari mobilnya Mira.

Sesuai dengan janji, sekitar jam 6 pagi tadi mereka sudah berangkat dari rumah Mira menuju ke kosan Chika. Setelah menunggu Chika berganti seragam, keduanya langsung pergi menuju sekolah. Dan kini tepat pukul 7 pagi, 15 menit sebelum bel masuk berbunyi keduanya sudah berada di parkiran sekolah.

"Duh, gue kok tetiba ga pede ya, Chik." Ucap Mira, terlihat begitu khawatir.

Chika berdecak, kemudian menatap dalam gadis di hadapannya itu, mencoba untuk meyakinkan jika semua akan baik-baik saja. 

"Udah ih, tenang aja Kamira tuh cantik, jadi gak usah terlalu dipikirin oke," Senyum di wajahnya langsung terbit saat melihat anggukan dari Mira.

"Bagus, nah sekarang ayo kita turun." Lanjutnya sambil berjalan memutari mobil Mira, menuju sisi pengemudi.

"Ayo kak," lagi-lagi Chika merasa gemas sendiri dengan sikap Mira yang sok-sok malu dan tekesan minder, padahal seperti kata Chika tadi, Mira terlihat begitu cantik.

Kini Chika mengambil tangan Mira dan memaksanya untuk keluar dari mobil, "ayo kak ih, keburu masuk nanti."

"Aww sakit, Chik.. Iya-iya gue turun,"

Dengan berat hati, Mira pun melangkahkan kakinya. Satu persatu kakinya turun dari mobil dan mulai menyentuh permukaan tanah. Tangan Chika masih betah menggenggam pergelangan tangan Mira.

Ketika sudah berdiri di luar mobil, Mira memperhatikan sekeliling. "Aman," gumamnya pelan, setelah itu menghela napas lega.

"Kenapa sih kak?" Tanya Chika sambil menatap Mira dengan tatapan aneh.

"Gapapa,"

"Yaudah ayok ke kelas," ajak Chika antusias.

Chika mulai berjalan menuju kelasnya dengan Mira yang setia mengikutinya dari belakang.

Sesuai dugaan, perasaan tak nyaman yang tadi Mira takutkan pun akhirnya muncul. Setiap orang yang melihat Mira hari ini, entah kenapa pandangan mereka tak seperti biasanya. Mira tak bisa membalasa tatapan mereka satu persatu, rasa mindernya membuat Mira memilih untuk melihat ke arah kaki Chika sambil terus mengekor.

"Chik,"

"Iya?" Balasnya sambil menatap Mira dengan alias yang terangkat satu. 

"Kamu manggil aku tapi liatnya ke bawah terus? Aku di depan kamu loh, kak."

Mira berdecak. "Malu, diliatin sama banyak orang," ucapnya yang dibalas kekehan pelan oleh gadis cantik dihadapannya itu.

"Kok malah ketawa sih?" tanyanya sebal, tanpa sadar bibirnya mengerucut yang membuat Chika gemas sekali.

"Mereka ngeliat kamu, karena kamu hari ini cantik banget, kak. Udah percaya sama aku, kalo aku bilang kamu cantik artinya kamu cantik banget," ujar Chika, meyakinkan gadis dihadapannya lagi.

Akhirnya Mira mengangguk, membuat senyum dibibir Chika terbit yang nyatanya menular hingga Mira juga ikut tersenyum.

Keduanya kembali berjalan ke arah kelas Mira yang berada di ujung koridor. Namun, di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba Chika merasa namanya dipanggil, saat menoleh ternyata Ara.

"Eh, kenapa Ra?" tanyanya sambil tersenyum yang dibalas dengan senyuman yang lebar dari Ara.

Sambil menggeleng Ara menjawab, "gapapa cuma manggil kamu aja. Kamu liat Ka Mira ga?"

Mendengar itu, Chika hanya tertawa dan tentunya sukses membuat Ara menyatukan kedua alisnya, heran, "kamu kenapa malah ketawa?"

Chika menunjuk gadis yang tengah tertunduk disebelahnya, "lah ini kak Mira," jawab Chika sambil tertawa, "mau nyari kemana lagi emang?" tambahnya yang membuat Ara melebarkan matanya, kaget.

TortuousWhere stories live. Discover now