Arc 2 - Siapa Dia? -

805 69 4
                                    

Tak terasa kini sudah memasuki bulan Agustus. Mira yang kini sudah kelas 3 pun sudah mengurangi kegiatannya. terutama di OSIS, tapi pengecualian untuk modern dance. Karena menurut Mira ituu adalah salah satu pelariannya jika sudah jenuh dengan belajar. Kalau hubungannya dengan Vivi, tak perlu diragukan lagi. setiap saat selalu semakin dekat. Tak ada gosip juga yang menerpa keduanya, kalau salah paham mungkin wajar adanya.

Di bulan ini juga sekolah Mira menjadi tuan rumah dari program pertukaran pelajar, dan menurut info para siswa akan datang hari ini. Meski tak seaktif dulu, Mira tetap diminta ambil bagian dalam program ini. Bagaimana pun Mira adalah alumni dari program ini, setidaknya ia bisa membantu para siswa pertukaran pelajar tersebut dalam hal beradaptasi nantinya.

"Jadi, nanti saya harap kamu bisa menemani murid pertukaran itu untuk melihat-lihat sekolah kita ya, Mir." Ucap Kepala Sekolah yang dibalas anggukan oleh Mira. 

"Karena kan kamu sudah pernah mengalaminya, jadi setidaknya kamu bisa kasih dia pengarahan sedikit tentang program pertukaran ini."

Lagi, Mira mengangguk. "Iya pak, saya akan menemani dia untuk mengenal lingkungan sekolah." Jawab Mira yang dibalas senyuman puas sang kepala sekolah.

Mira memang selalu bisa diandalkan.

"Oh iya, sepertinya sebentar lagi dia akan datang. Namanya Yessica Tamara, dari Medan, nanti dia akan masik ke kelas 11 IPA 3. Jadi nanti, setelah dia sampai, kamu bisa langsung bawa dia buat keliling sebentar sambil menunjukkan beberapa ruangan penting. Nanti kamu juga antarkan dia ke kelasnya ya, sudah saya informasikan juga pada guru yang sedang mengajar disana."

Tepat setelah penjelasan sang kepala sekolah, pintu ruangan diketuk dari luar. Membuat dada Mira entah mengapa jadi berdebar. Mungkin, dia terlalu penasaran dengan sosok yang sedari tadi jadi topik perbincangan antara dia dan kepala sekolahnya ini.

"Pagi pak, saya mau mengantarkan siswi pertukaran itu." Ucap seorang pria paruh baya sambil menunjukkan senyum yang ramah pada Mira juga kepala sekolah yang langsung mengangguk. 

"Baiklah, kalo begitu saya pamit ya."

Setelahnya, bapak itu berbalik badan dan pergi meninggalkan satu gadis yang sedari tadi menunduk sambil memainkan jemari tangannya sendiri, gugup. Entah mengapa saat melihat itu, Mira malah terkekeh, seolah dia bisa merasakan jika gadis yang berdiri dihadapannya ini merupakan gadis yang menyenangkan.

"Yessica Tamara," panggil sang kepala sekolah yang membuat gadis itu refleks menaikkan kepalanya, menatap dua manusia yang sedari tadi sudah memandanginya. "Sini."

Mira terdiam. Dia terpaku pada wajah cantik milik gadis itu. Rasanya dia masih berada di bumi, lalu kenapa ada seorang bidadari? Namun, itu tak berlangsung lama karena dia segera menepuk pipinya pelan, untuk menyadarkan.

"Iya pak." Jawabnya dengan suara pelan, kemudian berjalan mendekat ke arah kepala sekolah barunya ini.

"Duduk dulu, Yessica."

Gadis itu mengangguk dan langsung mendaratkan punggungnya pada kursi tepat disebelah Mira.

"Selamat datang di sekolah kami, Yessica. Semoga hari-harimu disini terasa menyenangkan ya." Ucap pria paruh baya itu. 

"Dan perkenalkan yang di sebelah kamu, nama Amirah Fatin, tapi biasa dipanggil Mira. Dia senior yang akan menemani kamu untuk berkeliling sekolah ini." Lanjut sang kepala sekolah yang dibalas anggukan oleh Yessica.

Gadis cantik itu menoleh ke arah Mira sambil tersenyum hangat yang entah kenapa membuat jantung Mira berdetak lebih kencang. 

"Yessica kak, tapi panggil Chika aja." Ucapnya sambil mengulurkan tangan kanan ke arah Mira.

TortuousWhere stories live. Discover now