(BUKAN) SUGARBABY [COMPLETE]

PERFECT LOVE

ps. Udah siap kondangan belum nih?

Kotak -Perfect Love-
Tak pernah terlintas di khayalku
Takdir hidup menuntunku menemukanmu
Engkau permataku, sang kekasih
Yang ku cinta bersamamu jalani hidup
Engkau adalah pemberian terindah
Dan akan ku jaga hingga nafas terakhir
You are the perfect love rains over me
You have the perfect song singing for me
You are the perfect dream I've ever wanted
You are the perfect love

GENDHIS POV
Aku meremat jari-jariku cemas.
Dia ga akan salah ucap kan ya?
Dia hapal namaku kan ya?
Dani deg-degan ga ya?
'Duh mules' gumamku.
'Heh! Bisa-bisanya mules, ga ya, tahan duluuu' ucap Tiara.
'Bukan mules yang itu, ini mules yang gugup' jawabku.
'Oh, lagian ngapain gugup, yang ucap akad kan si Dani'
'Duh, ga tenang akuuu'

Baju Pengantin Dani Baskara

Baju Pengantin Gendhis Pratiwi

Aku belum boleh keluar dari kamar rias, menyaksikan Dani mengucap akad dari layar disediakan disini.
Sampai akhirnya 'SAAAAH'
'Alhamdulillah' ucapku lega.
Tanpa terasa ada air mata yang menetes di ujung mataku.

'Hei, jangan nangis. Udah sah tuu. Ayo siap-siap keluar' kata Tiara.
'Mba, udah saatnya, ayooo' ucap Ibuk memanggilku.

'Dadi istri sek gemati, gemati nang bojo karo nang morotuo. Ben sakinah rumah tanggane, dadi istri kang sholehah' Ibuk mulai memberikan wejangan. (Jadi istri yang perhatian, perhatian sama suami juga sama mertua. Biar sakinah rumah tangganya, jadi istri yang sholehah).
'Nggih buk' (Baik Bu).

Kamipun menuju ke Hall Utama Baskara Tower.
Aku memandang lurus kedepan, memandang lelaki gagah yang telah meminangku.
Senyum Dani sangat lebar.
Kenapa ganteng banget? Batinku.
Setelah itu kami melakukan prosesi penandatangan buku nikah, pemasangan cincin, sungkeman dll.

Kami berdua duduk dipelaminan.
'Cantik banget sih' bisik Dani di telingaku.
YaAllah rasanya menyublim.
'Diam dulu' bisikku.
'Asiiiik, udah bisa dipanggil -ISTRIKU-' goda Dani lagi.
Kurasakan wajahku merona, sial lelaki ini sangat pandai menggombal.

PUKUL 01.00
'Ahh' ucapku melepaskan heels.
Demi Allah sakiiiiit rasanya.
'Kenapa?' Tanya Dani menghampiriku.
'Lecet' ucapku lirih.

Dani lalu masuk ke kamar mandi, membawakanku p3k.
Lalu dia jongkok didepanku.
'Ngapain?' Tanyaku.
'Mau obatin'
'Nanti aja, aku mau mandi dulu'
'Oh, okee' lalu Dani berdiri.
'Eh, Dan' panggilku.
'Hmmm?'
'Kamu duluan aja yang mandi, aku mau bersihin make up ku dulu. Bakalan lama bersihinnya, tebel banget MUAnya dandanin'
Dani terkekeh pelan, 'Mau aku bantu bersihin?'
'Ga usah kamu mandi dulu aja'

Timeskip
Kami sudah selesai mandi dan bersih-bersih.
Dani duduk diranjang dengan bersandar pada sandaran tempat tidur.
Sementara aku masih duduk di meja rias, sungguh canggung rasanya.
'Kamu ga ada rencana tidur?' Tanya Dani.
'Ya ada' jawabku.
'Terus ngapain disitu? Sini' kata Dani sambil menepuk sisi ranjang sebelah kirinya.
Akupun beranjak mendekatinya.

Aku berbaring, diikuti Dani.
Lalu kurasakan ranjangnya bergerak.
Dani menghadapku dengan tanggannya menyangga kepala.
'Istrikuuuuuu' panggilnya.
Plaaak
Aku pukul lengannya.
Dia tertawa terbahak.
'Diem, aku mau tidur' ucapku.
'Yah, ga malam pertama berarti?' Tanya Dani.

YaAllah, rasanya jantungku turun ke lambung.
Ini anak bisa-bisanya dengan santai ngobrolin malam pertama.
Dia tersenyum sayang seraya membelai kepalaku.
'Becanda, malam ini tidur aja tanpa kegiatan tambahan. Pasti capek banget kan?' Tanya Dani.
Aku mengangguk.
'Tidur sambil peluk boleh?'
Aku mengangguk lagi.
'Kalau aku minta cium boleh?'
Aku mengangguk.
Lalu tersadar pertanyaannya.
Belum sempat bicara, Dani sudah menempelkan bibirnya padaku.

'Manis, Goodnight istriku' ucap Dani setelah kami selesai berciuman.
Tak lupa dia mencium keningku juga.
'Night' ucapku.
Kami tidur seraya berpelukan.
Mulai hari ini, aku menjadi Ny. Dani Baskara.

-Selamat Membaca-
Maapin partnya pendek, moodku nulis lagi turun drastis huhuhu.

Mau voting nih, nanti MISAL Dani sama Gendhis punya anak.
Anaknya mau perempuan apa laki-laki?