41 : daily of college

Comenzar desde el principio
                                        


"Sumimasen—eh, maksudnya, p-permisi kak,"

Beomgyu yang lagi fokus sama ponselnya langsung menoleh. Persis di belakangnya ada cewek mungil banget.

"Oh, iya, maaf ya," langsung saja Beomgyu bergeser mundur.

"Gak pa-pa, terima kasih ya kak."

Beomgyu cuman ngangguk singkat sambil mikir; ni cewek sopan banget, tapi logatnya agak aneh...

Tapi Beomgyu gak terlalu mikirin karena dia fokus lagi sama chat-nya kak Chanhyuk.

Chanhyuk
Oke, gue tunggu di taman deket jalan ke TB1
Makasih banyak ya, maaf ngerepotin

Ini juga kak Chanhyuk sopan banget, ternyata masih banyak orang sopan dan tahu diri di dunia ini. Beomgyu jadi terhura (yang mana harusnya dia introspeksi diri).

Cewek mungil tadi ternyata kesusahan meraih minuman yang diinginkannya. Beomgyu gak menyadarinya meski pun berdiri gak jauh di dekatnya. Cewek itu mau minta tolong Beomgyu, tapi ngerasa gak enak.

"Mau ambil yang mana?"

"Eh?"

Beomgyu baru sadar pas kedengaran suara Jeongin ngomong ke cewek mungil itu. Dia langsng ngantungin ponselnya.

"Biar gue—aku ambilin, kamu mau ambil yang mana?"

"I-itu, yang rasa jeruk, tolong..."

Jeongin langsung meraihnya dan menyerahkannya. "Nih."

"Hai—eh, maksudnya nde (iya), makasih banyak!" cewek itu membungkuk dalam yang cuman disenyumin Jeongin sebelum menarik Beomgyu pergi.

"Tu cewek kecil banget yak, kayak Minion." komentar Beomgyu pas mereka udah keluar sama Jiheon juga.

"Heh! Sembarangan lu kalau ngomong!"

"Apa sih? Kenapa? Kenapa?" Jiheon kepo.

"Tadi di dalem ada cewek mungil banget, lucu, terus gak nyampe jadi dibantuin sama Jeongin."

"Mana? Yang mana?" Jiheon langsung ngintip lagi ke dalem.

"Heh, kalian gak usah aneh-aneh, entar dikira ngejulidin ya!" Jeongin langsung narik Jiheon ngejauh.

"Ah, iya, ngomong-ngomong gue mau ke asrama dulu, kalian duluan aja ke kelas."

"Ngapain?"

"Ketemu mantan." jawab Beomgyu asal soalnya lagi males ngejelasin terus langsung ngacir begitu saja sambil dadah-dadah.

Setengah berlari Beomgyu menuju asrama. Atau tepatnya ke tempat Chanhyuk menunggu. Agak bingung juga kenapa teman sekamarnya itu gak menunggu di selasar asrama saja atau di atas sekalian.

Tapi, tanya itu terjawab ketika mencapai taman dan melihat Chanhyuk yang duduk sendiri di bangku tepat di bawah teduh pohon dengan kepul asap mengelilinginya.

Ngerokok lagi. Entah Chanhyuk memang perokok berat atau dia sedang gabut, sebenarnya Beomgyu gak mempedulikannya tapi melihat kakak tingkatnya kalau merokok sendirian agak... gimana gitu.

Seolah-olah dia tengah melepaskan beban hidupnya lewat tembakau bakar. Setiap satu hisapan dalam yang manis namun terasa pahit di saat bersamaan seperti menerima tumpah rasa kehidupan. Lantas dilepas bebas dan lenyap kala angin mengikis asap putih kelabunya.

Beomgyu jadi ragu menginterupsi.

Di tengah kegiatannya, Chanhyuk duluan malah yang menyadari kedatangan Beomgyu. "Cepet juga datengnya," Chanhyuk tersenyum dan segera mematikan puntung rokoknya di wadah portable.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora