19. I'm Only Me When I'm With You

39 14 21
                                    

✧༝┉┉┉┉┉˚*❋ ❋ ❋*˚┉┉┉┉┉༝✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✧༝┉┉┉┉┉˚*❋ ❋ ❋*˚┉┉┉┉┉༝✧

Hari itu langit sudah mulai menunjukkan gradasi warna khas senja. Mentari mulai menyembunyikan dirinya di sebelah barat. Beberapa gedung mulai memberi pencahayaan pada sekitarnya.

Seorang gadis nampak terbungkam dalam kekecewaan. Ia hanya berjalan sendirian sembari sesekali menendang batu kerikil yang dianggap menghalangi jalannya. Sebuah helaan napas panjang terdengar dari mulutnya.

"Huft.. Ku kira dia sudah berubah.. Ternyata masih sama saja. Anak itu benar-benar cuek! Argh!" keluh gadis itu sambil mengacak rambutnya kasar.

"Lalu gadis itu, kenapa semuanya menjauhiku?!" gadis itu terus bermonolog akibat frustasi.

Monolognya harus terputus saat terdengar suara deru mesin yang tidak begitu mengganggu. Suara itu tidak mengusik gadis tersebut sama sekali. Tetapi sebuah suara lainnya berhasil mengejutkannya.

"Sendirian, mbak?" tanya seorang anak laki-laki yang masih terduduk di atas sepeda motornya.

Segera gadis itu menoleh dengan sepasang mata yang membesar sempurna. Gadis itu merasa takut karena waktu terus berlalu. Dan langit mulai menggelap.

"Yah! Kau menakutkanku saja! Dasar, ku kira kau orang mesum gila yang mau menculikku!" seru gadis itu sambil menendang pelan roda depan sepeda motor di hadapannya.

"HAHAHAH kau kira aku tidak akan menculikmu?" ujar anak laki-laki yang kini membuka helmnya.

"Ck, untuk apa? Kau mau menjual organku? Silakan saja, aku sudah pasrah pada dunia bodoh ini."

"Oh? Ada apa denganmu? Baiklah, sungguh aku akan menculikmu. Naiklah," ujar anak itu mengajak Hyerin untuk duduk di belakangnya.

"Aish, ke mana kau mau menculikku huh?" tanya gadis itu yang kini duduk sembari memasang pelindung untuk kepalanya.

"Hmm, kau mau ke mana? Aku tidak tau tempat yang bagus."

"Sejak kapan penculik akan menanyai korbannya begini. Bisa-bisa korbannya terkena Stockholm syndrome."

"HAHAHAH ayolah, kau sungguh ingin aku menculikmu?"

"Aish! Sudahlah, aku hanya mau ke rumahmu saja, di sana sangat menyenangkan," ujar Hyerin yang perlahan tersenyum.

"Huft.. Aku takut kau akan terjatuh ke kolam renangku untuk kesekian kalinya."

"Diamlah, aku tidak akan berada di dekat kolam renangmu."

"Baiklah! Aku juga mempunyai sesuatu untukmu di rumah," ujar anak laki-laki itu yang kemudian mulai menjalankan kendaraannya.

✧༝┉┉┉┉┉˚*❋ ❋ ❋*˚┉┉┉┉┉༝✧

EternityWhere stories live. Discover now