07. First Holiday

34 16 0
                                    

✧༝┉┉┉┉┉˚*❋ ❋ ❋*˚┉┉┉┉┉༝✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✧༝┉┉┉┉┉˚*❋ ❋ ❋*˚┉┉┉┉┉༝✧

Peringatan:
Bab ini mengandung kekerasan dalam rumah tangga dan untuk yang memiliki trauma atau sensitivitas dalam hal tersebut sebaiknya tidak membaca.

✧༝┉┉┉┉┉˚*❋ ❋ ❋*˚┉┉┉┉┉༝✧

"Duduklah," perintah ayah Seunghyun sembari menepuk kasurnya.

Anak itu hanya mengangguk takut seakan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Kau bertengkar dengannya?"

"Dia menampar sahabatku dan sahabatku adalah perempuan. Aku tidak suka jika dia memukul perempuan."

"Memang bagus kau membelanya, tetapi apa kau harus bertengkar seperti itu?"

"Aku.. hanya sedikit emosi."

"Kau yakin?"

"Baiklah, aku menyukai gadis itu! Aku tidak tahan dengan semuanya!" teriak anak itu dengan frustasi.

Tak lama tamparan diterima oleh Seunghyun.

"Ayah tidak mengajarimu untuk berteriak kepada orangtua dan bertengkar tanpa alasan yang jelas"

"Aku hanya-" ucapan anak itu kembali terpotong saat ayahnya kembali memukulnya.

Berbagai suara muncul dari ruangan itu. Berawal dari suara tamparan biasa hingga suara tangisan memohon. Anak laki-laki itu memang sudah sering menghadapi ini semua bahkan jika ia memohon, ayahnya tidak akan peduli.

Pukulan, tinjuan, tendangan, bahkan bentakan diterima oleh anak itu. Ayahnya memang sungguh sosok yang terlalu perfeksionis. Jika anaknya tidak sempurna, ia akan membentuknya dengan cara sendiri. Yaitu dengan kekerasan.

✧༝┉┉┉┉┉˚*❋ ❋ ❋*˚┉┉┉┉┉༝✧

19.27

"Haneul-ah, pipimu sudah membaik kan?" ucap gadis di sebelahnya sambil berjalan.

"Ah tidak apa-apa, terima kasih sudah mengantarku pulang."

"Santai saja! Rumah kita dekat bukan? Aku tidak akan takut!" jawab Hyerin dengan bangga.

"Hahah baiklah, hati-hati!" teriak Haneul sembari melambaikan tangannya dari jauh.

Kini Hyerin sedang dalam perjalanan pulang. Namun ada sosok yang tak sengaja bertatapan dengannya. Dengan segera gadis itu berjalan cepat niat menghindari orang itu.

EternityWhere stories live. Discover now