70. The Battle Ends

1.1K 121 10
                                    

Bellatrix menjerit kesakitan saat dia dilumpuhkan oleh mantera itu, ketidakpercayaan melanda dirinya, dia tidak mengira seorang anak laki-laki akan memiliki keberanian untuk mengutuknya. Sebuah mantra dari arah sebelah kanannya terlihat di tembakan ke arah Neville, saat suaminya datang membantunya. Keningnya merengut, dia tidak membutuhkan bantuannya, dia tidak akan pernah membutuhkan bantuan dari siapa pun. Dia akan tetap setia pada tuannya; suara dentuman di sampingnya membawanya keluar dari pikiran gelap itu, untuk menemukan Rodolphus yang memandangnya dengan tatapan kosong, membuat seluruh tubuhnya membeku. Dia sama sekali tidak berguna, secara tiba-tiba menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi, bahwa ada orang yang benar-benar bisa melumpuhkan suaminya, dia merasa sangat buruk, dia bergegas bangun. Berhenti sebentar ketika mendengar Tuannya berbicara, dia melakukan itu lebih karena kebiasaan daripada benar-benar mendengarkan apa yang Dia katakan.

Kecurigaan melintas di mata Voldemort namun dia menepisnya, tidak mungkin bocah itu tahu, dia telah melakukan segalanya dengan lebih dari cukup untuk bisa melindungi Horcrux-Horcruxnya. Dia pasti mengambil contoh secara kiasan ketika dia berbicara tentang penampilan dan hidup selamanya. Dia benar-benar menolak untuk memikirkan pilihan yang lain. Dia tahu betapa beruntungnya Potter dan dengan intuisi Severus, akan ada setiap kesempatan bagi mereka untuk menemukan semua rahasianya. "Apakah Severus akan menjadi orang berikutnya yang mati untukmu Potter? Seperti ibumu dan James Potter, Cedric Diggory... dan Dumbledore."

"Orang tuaku melakukan apa yang memang seharusnya mereka lakukan, dan Cedric tidak mati untukku, dia mati karenamu, usaha yang bagus," kata Harry, tanpa berkedip. Ibu dan James Potter? Matanya beralih pada Severus dan dia merasa ingin sekali tertawa. Voldemort mengira Severus adalah ayah kandungnya, naiknya bibir Severus memberitahunya bahwa dia tidak sendirian dalam menertawai anggapan Voldemort. Matanya juga bertemu dengan mata Luna yang masih belum pulih dari mantra yang diberikan Bellatrix padanya. Neville sedang menatap Bellatrix, terengah-engah, ekspresi kebencian dan rasa jijik yang sangat terlihat jelas di wajahnya.

"Ya," desis Voldemort, "Dan penyihir yang dengan senang hati berdiri bersanding denganmu, ayahmu, mengakhiri hidup Dumbledore-mu yang berharga. Aku telah melihat melalui ingatanmu Potter." dia masih merasa bahwa dia telah dikhianati oleh mata-matanya dengan cara yang keji. Kata-katanya yang menyebabkan momen liar bagi para penyihir di sisi terang, saat mereka melihat ke atas dengan tatapan terkejut tetapi dengan cepat menepisnya. Harry tampak persis seperti James, Voldemort jelas mengatakannya untuk membingungkan semua orang dan membuat mereka marah. Hanya Minerva yang benar-benar mengerti, yang membuat cahaya di matanya semakin meredup.

"Ayah?" Lucius tersedak, "Maksudmu, kau telah tidur dengan Darah-lumpur itu—" jika dia berencana mengatakan hal lain, dia tidak akan mendapat kesempatan.

"Sectumsempra!" geram Severus. Bereaksi cepat terhadap penghinaan yang terus diberikan pada sosok Lily. Ada beberapa hal yang tidak bisa dia toleransi, siapa pun yang memanggilnya pengecut dan seseorang yang berani menghina Lily.

Harry memperhatikan mata Severus yang berbinar-binar karena marah, dia mengira bahwa dia telah melihat kemarahan ayahnya bahkan yang terbesar. Namun ini bukanlah sesuatu seperti yang pernah dia lihat, dan cara dia mengutuk! Dia tahu dia menahannya. Dia mengesankan, sama mengesankannya dengan Neville karena tidak memilih mundur ketika harus melawan Bellatrix.

Lucius mengangkat perisai tepat pada waktunya, tetapi ledakan mantra yang di timbulkan sangat kuat, membuatnya terlempar lima kaki dari tempat dia berdiri beberapa saat yang lalu. Menangis kesakitan saat ujung batu bergerigi menancap di tulang rusuknya, tidak salah lagi, tulang di bagian itu pasti retak. Dengan itu, semua orang di sekitar Harry dan Voldemort mulai bertarung, Bellatrix dan Neville, Lucius dan Severus, Amycus dan Filius, Alecto dan Minerva, Pomona melawan Rabastan Lestrange sedangkan Rodolphus masih membatu di lantai saat ini. Selwyn tidak terlihat di mana-mana, dia telah melarikan diri saat perhatian semua orang tertuju pada tempat lain, atau mungkin dia sedang bersembunyi di suatu tempat. Berebut untuk bangun, Lucius mengangkat tongkat sihirnya siap untuk melawan Snape, tidak percaya bahwa dia telah mengkhianati mereka. Dia adalah ayah baptis dari putranya! Dia seharusnya melindungi Draco dari segala hal dan bukan untuk membunuh ayah tercintanya, membunuh dia. Darah mengucur di sisi tubuhnya, dia pasti telah melukai kulit serta tulang rusuknya, dan Merlin itu agak menyakitkan.

A New Place To Stay (Terjemah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang