Hanin menunduk takut. Orang dihadapannya ini, orang yang menatap pergelangan tangannya tak suka, dan orang yang berkata sinis ini adalah---

"Udah deh Yon, gak usah sok paling rajin, kalo mau ikutan bolos ngomong aja yakan Han?" Tanya Gio memancing emosi Dion. Hanin hanya menunduk dan tetap menunduk.

Gio melihat kebelakang, ternyata Hanin takut. Dengan sengaja, Gio menarik Hanin ke sampingnya dan menggenggam tangan Hanin lagi. Hanin terkejut. Tapi, sudahlah.

"Asal lo tau, gue gak suka bolos sampai ninggalin sesuatu yang penting, demi seneng seneng gak  jelas kaya gini"

"Buang buang waktu aja!" Ujar Dion menatap sinis kedua orang didepannya ini.

"Terus lo ngapain disini tuan Aditya Dion Sanjaya, ngintilin gue sama adik kelas lucu ini kencan hmm?" Pancing Gio lagi.

"Ogah banget, gue kesini kaga ada hubungannya sama lo berdua. Mau ngapain aja, gue gak peduli" ucap Dion, lalu meninggalkan mereka.

"Ck, pak debatnya belum selesai loh!" Teriak Gio. Dion yang mendengarnya hanya membatin sengit pada anak itu.

"Hajar langsung mukanya lah, modal ganteng otak kosong aja belagu!" Batin sengit Dion.

Hanin melepas cekalan tangan nya dari Gio. Gio yang sadar pun langsung menjauh.

"Maaf, reflek hehe." Cengir Gio.

"Iya gakpapa kak, tapi lain kali jangan gitu ya, ini salah Hanin"

"Harusnya Hanin nolak ajakan kakak, jadinya kakak kena omel kak Dion lagi," melas Hanin.

Gio tersenyum simpul. Tangannya bergerak ke puncak kepala Hanin. Mengelus nya lembut. Hanin yang diperlakukan seperti itu menunduk sambil menggigit bawah bibirnya.

"Ternyata orang lain salah menilai lo, lo tuh orangnya baik banget Han"  ujar Gio dengan jujur. Posisi nya masih sama. Mengelus elus puncak kepala Hanin.

"Jadi pengin ngarungin lo, terus gue bawa pulang" canda Gio. Gio pun berlari menjauhi Hanin yang mulai misuh misuh.

"IHHH AKU KAN BUKAN BARANG YANG HARUS DI KARUNGIN!!" teriak Hanin.

Orang yang ada di parkiran melihat aksi mereka. Ada yang menatap kagum hubungan mereka. Ada yang memuji ketampanan Gio dan ada juga yang secara diam diam membicarakan Hanin.

"Udah udah, ayok masuk. Kita pulang" ucap Gio. Hanin mengangguk.

Hanin masuk ke dalam mobil Gio.  Gio mengantarkan Hanin hingga rumah. Awalnya Gio memberi tawaran pada Hanin yaitu mengantarkannya ke rumah tante yang mama Hanin maksud. Tapi Hanin menolak dengan alasan--

"Kak Gio udah cukup main mainnya, jangan lupa belajar besok aja lomba," begitulah kata Hanin. Karena ini perintah dari sang puteri, dengan ikhlas lahir bathin, Gio pun menerimanya.

"Hati hati ke rumah barunya, kalo ada apa apa atau butuh apa apa telp gue aja oke?" Kata Gio.

"Oke kak, terima kasih banyak buat hari ini, pulang nya hati hati" ingat Hanin. Gio mengangguk dan mulai pergi dari rumah Hanin.

Awal memang kita bukan apa, namun saat mulai ke tengah, aku tak tahu mengapa hati ini mengatakan bahwa kau tidak boleh menjadi milik lainnya, dan saat akhir aku bertekad menjadikanmu seseorang yang kupercaya~

Aditya_D

Aku memang kalah fisik, tapi alhamdulillah aku tidak kalah dalam hal mencintaimu~

Don't judge me!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ciee yang nungguin up:v 📍 yang udah nungguin aku ucapin terimakasih banyak dan yang gak mengharapkan up aku juga ucapin terima kasih🙇🏻‍♀️ berkat support dan dorongan kalian aku jadi semangat update😍

Jangan lupa vote dan comment nya guys😚📍 author pamit wassalam~

Rara_Kaicho




Don't judge me! [Terbit]Where stories live. Discover now