"Ciee bisa bahasa jepang" goda Hanin.

"Belajar dikit lahh" jawab Gio.

"Oh iya, karena gue udah bolos, jalan jalan kuy?" Ajak Gio. Awalnya Hanin ingin menolak, tapi saat pulang nanti ia juga sendirian dari pagi hingga siang. Tak salah jika ia mengikuti Gio.

"Okey kak, aku ikut hihi" balas Hanin dengan cengiran dan senyuman khasnya.

"Yang punya karung plis pinjemin ke gue, mau buat ngarungin ni boneka gedee!" batin Gio.

"Kita ke Mall aja ya?" Tawar Gio.

"Terserah kakak aja, Hanin ikut"

Dan akhirnya kedua sejoli itu pergi bersama. Tanpa mereka tahu, seseorang disekolah sana sedang menunggu mereka hadir untuk les bersama.

"Si anjir udah ngebet aja tuh!" Geram sosok itu.

_______________

"Nih makan, ada lagi yang mau dibeli?" Tanya Gio pada Hanin yang sedang memakan waffle pemberiannya.

"Udah cukup kak, ini udah banyak banget belanjaan yang kakak beliin" ujar Hanin tak enak.

"Santai, gue suka banget belanja apalagi bareng cewe cantik kek lo Han" kata Gio tanpa sadar.

"Ukhuk ukhuk!! Hah, apa?" Hanin terkejut hingga terbatuk batuk.

"Weh anjir, lo gak papa?" Tanya Gio khawatir. Ia sudah menyadari ucapan nya tadi. Benar benar Baaaaaakkkkaaaaa!

"Alhamdulillah gakpapa, kakak tadi ngomong apa?" Tanya Hanin memastikan pendengarannya tidak salah.

"Ehh ngomong yang mana?" Elak Gio.

"Sudah lupakan, udah sore ayo pulang kak"

"Dimengerti Tuan puteri" ujar Gio bercanda.

Mereka berdua keliar dari Mall bersamaan. Sebelum keluar, Gio menghampiri salah satu toko aksesoris dan---

"Nih pake, kayaknya cocok buat lo" ucap Gio menyodorkan gelang cantik pada Hanin. Yang Hanin bingungkan, kenapa Gio berpaling?

"Ciee yang maluu, hihi makasih banyak Kak Gio" goda Hanin.

"A-apasih, gue gak malu ye. Udah ayo pulang, ntar lo gak bisa pindahan lagi" elak Gio lagi dan lagi.

Hanin hanya menanggapi dengan kekehan. Menurutnya Gio adalah tipikal orang suka bercanda. Humor nya yang rendah membuatnya gampang tertawa. Bahkan hanya lelucon garing, seorang Gio bisa ngakak.

Sungguh Hanin sangat bersyukur memiliki kakak kelas yang baik, penyayang, dan perhatian seperti Gio. Sosok yang tak memandang ini itu, dan tidak menjauhi Hanin seperti yang lainnya. Mereka berjalan lagi sampai tempat parkir.

"Ohh jadi ini yang bolos les, ternyata jalan jalan toh!" Ucapan sinis seseorang yang baru saja berpapasan dengan Hanin dan Gio.

Orang itu menatap sinis Gio. Gio hanya menatapnya dengan senyuman manisnya.

"Aduhh maaf pak, saya cuma mau ngajak anak orang seneng seneng pak, bukan nyuekin bahkan gak peduli"  balas Gio sinis pada orang itu.

Don't judge me! [Terbit]Where stories live. Discover now