°Lost°

167 27 12
                                    


Manik cokelat kehitaman yang sudah tak memiliki fokus itu memancarkan kehampaan. Soobin duduk termenung di halte bus sembari menopangkan dagu pada ujung pegangan tongkat. Sebelah tangan terangkat mengacak kasar surainya, ia sadar tadi membuat sahabat-sahabatnya kecewa, tapi mau bagaimana? Soobin memang tak ingin merepotkan mereka. Lagi pula, ikut liburan atau tidak bagi Soobin sama saja. Dunianya tetap gelap.

Menghentak-hentakan salah satu kaki pada lantai halte yang keras, Soobin mengabaikan ponselnya yang sejak tadi bergetar. Ia berasumsi pasti para sahabatnya sedang mencari, pasalnya tadi ia kabur tanpa permisi.

Helaan yang terlampau berat lolos sudah, Soobin dirundung rasa gelisah dan bersalah. Suasana yang tak nyaman tadi seharusnya tak pernah terjadi dan semestinya ia tak kabur begini, para sahabatnya pasti sedang mengkhawatirkannya saat ini.

Bangkit beridiri, Soobin bermaksud untuk kembali ke sekolah. Tentu saja untuk menemui teman-temannya dan meminta maaf, agar masalah sepele tak berubah menjadi besar.

Baru juga lima langkah Soobin mengayunkan tungkai, dari arah belakang terdengar suara yang begitu gaduh. Soobin tercenung di tempat, lantas menepuk dahinya pelan. Bagaimana ia bisa lupa, tadi wali kelasnya sudah memperingati agar segera pulang sebab akan ada demo buruh.

Tak ingin terjebak dikerumunan, Soobin bergegas untuk melangkah, namun naas seseorang menabrak bahunya dengan cukup kuat hingga membuatnya jatuh terjerembab. Perih, Soobin rasa telapak tangannya tergores sesuatu.

Menyadari tongkat yang lepas dari genggaman, kedua tangan Soobin meraba-raba sekitar tempat ia terjatuh untuk mencari tongkatnya. Kembali sial, tanpa terduga punggung tangannya diinjak oleh orang-orang yang berlalu lalang.

Mendesis pelan seraya menelusupkan kedua tangan dicelah kaki yang bersila, Soobin memilih untuk duduk diam. Apa daya, ia hanya seorang tunanetra yang tak tau harus bagaimana disituasi seperti ini.

 Apa daya, ia hanya seorang tunanetra yang tak tau harus bagaimana disituasi seperti ini

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Taehyun, Beomgyu, dan Kai begitu panik mencari keberadaan Soobin. Seluruh ruangan di sekolah sampai bilik toilet sudah mereka jelajahi, namun nihil Soobin tak mereka jumpai di mana pun.

"Pokoknya ini salah kalian!" Todong Kai sembari mengarahkan jari telunjuk pada Taehyun dan Beomgyu secara bergantian. Tak ketinggalan, ia juga memasang ekspresi wajah yang sok serius.

"Yaa! Kenapa kau menyalahkan ku, dia kan sumbernya" sanggah Beomgyu sambil menggeser jari telunjuk Kai yang semula berhenti di depannya menjadi mengarah pada Taehyun.

Plak.... Plak..

Dengan geram Taehyun memukul pelan kepala Beomgyu dan Kai bersamaan, " Jangan mainkan drama kalian di sini!"

"Cih, memang salahmu, kan? Kalau kau nggak mojokin Soobin, dia juga nggak akan kabur!" Tekan Beomgyu tak terima kepalanya yang berharga dipukul.

"Yaa! Kau juga membumbui tadi, jadi bukan sepenuhnya salahku" balas Taehyun sarat emosi.

Happy Pending[Spin-Off Half Of Me] [SoobinXArin]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora