make up

1.3K 210 13
                                    

Jay suka sekali dengan anak-anak, hanya saja wajahnya yang kata Sunghoon "agak seram seperti tukang pukul", seringkali membuatnya ditakuti oleh anak-anak di pandangan pertama. Bahkan baru melihatnya saja mereka sudah nangis duluan. Padahal kan Jay itu aslinya soft boy. Karakternya yang energik sebenarnya sangat cocok dengan karakter anak-anak.

Hanya saja ya begitu, mukanya nyeremin memang.

Jungwon, Riki dan Sunoo awalnya juga takut-takut saat pertama kali bertemu dengannya. Butuh perjuangan untuk membuat mereka merasa nyaman dengannya. Dengan membelikan mainan, memasakkan makanan kesukaan mereka, dan mengajak mereka main game atau jalan-jalan.

Hasil tak mengkhianati usaha. Sekarang anak-anak justru lengket sekali padanya, suka sulit diajak pulang orangtua mereka sekalinya dititipkan padanya.

Soalnya Jay tidak pernah marah-marah sih. Beberapa kali piring dan gelasnya pecah pun dia tidak marah. Hanya suka mengomel dengan maksud supaya anak-anak tidak terluka, itu saja.

Lihatlah sekarang. Jay sedang asik rebahan di sofa, menghadap TV yang menayangkan acara komedi favoritnya, saat tiba-tiba Jungwon datang menarik-narik lengannya.

"Om ayo ikut Wonie," katanya sambil terus berusaha menarik Jay untuk bangkit dengan tenaganya yang tidak seberapa.

"Mau kemana? Pipis? Ya pipis sendirilah udah gede," jawab Jay, masih posisi rebahan, nyemil chiki.

"Bukan ih! ayo main sama kita. Kak Sunoo bawa sesuatu."

Jay memicingkan matanya yang terperangkap kacamata bulat. "Bawa apa memangnya?"

"Nanti Om tau sendiri kok. Ayo ikut~"

Meskipun mager, mau tak mau Jay bangkit juga. Mematikan TV, lantas membiarkan bocah kelas 6 SD itu menyeretnya ke kamar anak-anak.

Di sana dia melihat Sunoo dan Riki yang sedang duduk berhadapan di atas karpet beludru. Si bocah SMP sedang memegang sesuatu yang Jay kenal betul benda apa itu, sering dia lihat di iklan-iklan produk kecantikan pokoknya. Benda itu dipakaikan ke wajah Riki yang--tumben--anteng dengan rambut depan anak paling kecil yang dikuncir ke atas.

"Make up? Sunoo dapat make up darimana?" tanyanya setelah duduk bersama mereka di karpet. Matanya mengedar melihat koleksi make up Sunoo yang tidak bisa terbilang sedikit, dengan bentuk bermacam-macam.

Anak SMP dapat make up sebanyak ini dari mana?

Sunoo yang sedang menjadikan Riki sebagai objek yang dirias, melirik Jay sekilas sambil tersenyum penuh arti.

"Sunoo nabung Om. Uang saku yang ayah kasih setiap hari, Sunoo tabung semua. Terus Sunoo pake buat beli semua make up ini."

Jay speechless. Dia mengambil satu persatu koleksi make up Sunoo, memperhatikan apa saja sih yang dibeli anak Heeseung ini.

"Ayah tau kamu beli ini semua?"

Sunoo menggeleng. "Belum tau. Belum sempet beritahu, ayah sibuk terus."

Iya juga ya.

Setelah melihat-lihat semua make up tersebut, yang hanya bikin dia makin bingung dengan apa fungsi dan gunanya, Jay pun beralih memperhatikan hasil karya Sunoo di wajah Riki.

Wow. Just wow.

Hasilnya jauh lebih bagus dari yang Jay duga. Wajah Riki yang awalnya begitu-begitu saja, tidak terlalu manis dan banyak ngeselinnya, sekarang jadi kelihatan manis sekali. Ditambah dengan kuciran poninya, membuatnya makin menggemaskan. Mengingatkan Jay pada karakter anime anak laki-laki imut dengan mata besar, pipi tembam serta rona kemerahan di tulang pipi.

a normal day of Jay ParkWhere stories live. Discover now