36 [Ini Endingnya?]

Start from the beginning
                                    

"HAPPY WEDDING PAPA DAN MAMI!"

Nathan dan Kirana sontak menoleh ke arah Thalassa yang tengah di gendong di pundak oleh Arkan seraya membawa spanduk besar bertuliskan. 'HAPPY WEDDING NATHANIEL AXENDER DAN KIRANA SHAFIRA, DARI ANAK KALIAN THALASSA GEMINTANG AXENDER YANG CANTIK JELITA'

ya begitu kira-kira tulisan yang di cetak tebal di atas spanduk itu. Dan Nathan pun terkekeh melihat tingkah anak semata wayangnya itu. Ada-ada saja.

"Selamat ya Nak Nathan, bapak titip anak bapak. Jaga dia ya, jangan sakiti dia, karna kalau kamu sakiti dia, bapak yang akan penggal kepala kamu" ucap ayah Kirana seraya terkekeh.

Nathan tersenyum. "Insyallah pak, Trimakasih sudah mau menerima Nathan sebagai menantu bapak" ucap Nathan.

"Pak, maafin Kirana yang selama ini nyusahin bapak sama ibu" ucap Kirana seraya menatap Ayah dan ibunya.

Ayah Kirana mengelus rambut putrinya yang sekarang di persunting oleh laki-laki pilihannya. "Enggak nak, kamu itu gak pernah nyusahin bapak sama ibu. Karna mengurus kamu adalah kewajiban bapak dan ibu" ucap ayah Kirana.

Lalu kini giliran Nathan yang menatap kedua orang tuanya yang duduk tak jauh darinya.

"Mom, Dad, Nathan minta maaf kalau selama ini Nathan buat kalian marah, buat kalian susah" ucap Nathan.

"Emang iya, baru sadar kamu" jawab daddy-nya yang langsung mendapat cubitan maut dari sang istri tercintanya.

"Iya sayang, semoga pernikahan kamu kali ini sakinah mawadah warahmah ya ganteng" ucap Mommynya. Lalu mommynya menatap ke arah Kirana seraya menyunggingkan senyumnya. Ini terasa Dejavu, seperti tujuh belas tahun yang lalu di mana Nathan dan Kanaya menikah. Vanya—Mommy Nathan— tersenyum lembut, namun tak bisa di pungkiri jika air mata di pelupuk matanya siap untuk terjatuh.

"Kirana" panggilnya.

"Iya bu?" Jawab Kirana.

Vanya menghela nafasnya, 'Ibu' panggilan yang sama seperti Kanaya dulu. Mendengar itu Vanya tak mampu menahan tangisnya, hingga air mata yang sedari tadi ia tahan lun terjatuh.

"Mommy sayang, panggil mommy" ucap Vanya dengan lirih.

"M-mommy" gumam Kirana.

Mendengar itu Vanya pun menghampiri Kirana dan memeluk wanita itu dengan erat. "Selamat ya cantik, semoga pernikahan kalian membawa banyak keberkahan dan kebahagiaan" ucap Vanya.

"Aamiin"

Vanya pun mengeratkan pelukannya pada Kirana, ia seperti merasa memeluk Kanaya. Perempuan baik hati yang pernah tidak ia harapkan kehadirannya.

Nathan pun tersenyum melihat itu. Melihat istri dan ibunya.

"Kanaya, aku sudah bahagia. Aku sudah bisa memaafkan diriku sendiri. Aku harap kamu juga bahagia di sana, kamu akan selalu menjadi orang yang spesial di hatiku, kamu tetap menjadi orang yang aku cinta walaupun sekarang cinta kamu harus terbagi dengan Kirana"

"Kanaya kamu tau? Kirana perempuan yang baik. Kamu memang tidak pernah salah pilih"

"Aku beruntung bertemu dengan nya, dia pekerja keras, mandiri, dan cerdas. Dia juga kuat dan penuh tanggung jawab. Meskipun terkadang Kirana itu ceroboh. Aku mencintai Kirana bukan karna Kirana adalah perempuan yang menerima jantung dari kamu, aku mencintai Kirana karna Kirana adalah sosok yang membantuku bangkit dari masa lalu yang kelam, Kirana yang mengajarkan ku bahwa masalah itu harus di hadapi, sesulit apapun itu. Kirana juga yang membuat ku berani membuka mata dan melihat indahnya dunia kembali"

Still UnfairWhere stories live. Discover now