Bagian 48

2.9K 169 7
                                    

Selamat membaca 😊

.
.
.
.
.
.
.

"Sayang kok disini?"

Samantha bertanya ketika baru saja berada dihadapannya kekasihnya. Dilihatnya wajah renata yang tak secerah biasanya.

"Emang aku ga boleh tau tempat kerja pacar aku sendiri?"

Bukannya menjawab Renata justru bertanya dengan nada tak santai.

"Tentu boleh dong sayang, aku cuma kaget aja kok kamu ga bilang kalau mau kesini" ujar samantha lembut.

"Jadi aku harus bilang dulu gitu?? Oohh atau supaya kamu bisa ngumpetin temen temen kamu yang cantik cantik itu?" Tanya renata  ngegas

*Astaga tuhan cewek gue kenapa lagi ini* batin samantha.

Dahi samantha mengkerut tak mengerti apa gerangan penyebab kekasihnya ini kesal.

Ia lalu melirik kearah yang keempat gadis yang berdiri disana mencoba menanyakan perihal apa yang terjadi pada renatanya.

Karen dan siska hanya menggedikkan bahu karena memang mereka tak mengetahui apa yang terjadi sedangkan anna dan mira sudah cekikikan tak jelas melihat wajah masam renata dan juga wajah bingung dari samantha.

Sebenarnya mereka kasihan melihat samantha yang kebingungan apalagi harus menghadapi renata yang kalau sudah cemburu sikapnya akan mengalahkan seorang bocah.

Samantha lalu menarik tangan renata untuk masuk kedalam ruangan kerjanya meninggalkan teman temannya. Sebelum benar-benar memasuki ruangan ia sempat melonggokkan badannya keluar dan mengucapkan sesuatu pada mereka.

"Kalian kalau mau pulang duluan aja ya" pesan samantha yang diangguki oleh yang lainnya.

Lagi pula mereka tak ingin ikut campur urusan rumah tangga kaptennya. Mereka yakin samantha akan diintrogasi habis habisan oleh renata.

Samantha menutup pintu ruangan kerjanya dan tak lupa menguncinya agar tak ada yang menganggu mereka.

Dilihatnya Renata berdiri di depan jendela membelakanginya. Ia berjalan kearah gadisnya berniat memeluk tubuh renata yang begitu ia rindukan.

Ditariknya tubuh mungil renata agar merapat dan bersandar didadanya. Tangannya ia lingkarkan di pinggang ramping renata sambil mengusap usap perut datar kekasihnya.

"Kenapa hm?"

Bisik samantha lembut di telinga renata, dikecupnya beberapa kali daun telinganya membuat gadis itu menggelinjang geli.

Ciuman samantha turun ke bahu dan leher renata membuat gadis yang masih berada didalam pelukannya itu melenguh.

Mata renata terpejam menikmati belaian dan ciuman samantha yang selalu saja berhasil membangkitkan sesuatu didalam dirinya. Samantha tau betul kelemahan renata, dalam sekejap ia sudah melupakan kekesalannya.

Renata menolehkan wajahnya agar bibir mereka bertemu. Dilumatnya bibir tipis samantha yang sudah menjadi candu untuknya.

Samantha memutar tubuh renata agar menghadap kearahnya agar ia bisa leluasa mencicipi bibir ranum kekasihnya yang selalu berhasil menggodanya.

Renata yang berniat melepaskan ciumannya karena merasakan sesak didadanya tapi tak diindahkan oleh gadis tinggi itu.

Ia memang selalu kalah jika harus berciuman intens seperti ini dengan samantha. Kekasihnya ini sangat kuat sekali menahan nafas tapi tidak dengan dirinya.

BAHAGIA BERSAMAMU ✅حيث تعيش القصص. اكتشف الآن