Bagian 49

2.9K 185 5
                                    

Selamat membaca 😊

.
.
.
.
.
.
.

Renata menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya, tangannya meraba sisi tempat tidur disampingnya tapi tidak menemukan keberadaan gadis yang sudah membuatnya lemas tak bertenaga.

Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk dari jendela. Hawa dingin seketika menyeruak ketika ia mendudukkan dirinya, segera ia menaikkan selimut untuk melilit tubuhnya.

Matanya menatap sekeliling mencari keberadaan samantha tapi tak jua ia temukan sampai matanya tertuju pada pintu balkon yang terbuka.

Dengan selimut yang masih melilit ditubuhnya ia berjalan menuju balkon berharap menemukan kekasihnya disana.

Dan benar saja ia menemukan samantha tengah melakukan olahraga disana. Gadis itu sedang melakukan plank workout dengan posisi menghadap keluar balkon sehingga tak menyadari kehadiran renata.

Mata bulat renata memperhatikan bagaimana kekasihnya itu begitu kuat menopang tubuhnya. Hampir lima menit dia berada disana tapi tetap belum juga samantha merubah posisinya.

Pantas saja bentuk tubuh samantha begitu ideal apalagi bagian abs nya yang selalu membuat renata gila. Terutama stamina gadis itu seperti tak ada habisnya membuat dia kewalahan meladeninya.

Renata berjongkok disisi samantha lalu merebahkan tubuhnya untuk memasuki celah antara tubuh samantha dan matras.

Samantha yang kaget melihat keberadaan renata dibawahnya langsung tersenyum dan mencuri cium sekilas pada bibir ranum kekasihnya sebelum merubah posisinya menjadi duduk.

Ia menyadarkan tubuhnya di pagar pembatas balkon lalu mengambil segelas air yang ia sediakan disana dan meneguknya hingga tandas.

"Sayang udah bangun?"

Dicubitnya hidung renata lalu mengacak pucuk rambut gadis itu yang dibiarkan tergerai tertiup angin.

"Bajunya kenapa belum dipakai hm?"

Renata hanya menyengir mendengar pertanyaan samantha, dengan manja ia menyadarkan kepalanya pada bahu samantha.

Bahu yang selalu membuatnya merasakan kenyamanan yang selama ini belum pernah ia dapatkan. Karena bersama samantha ia seolah menemukan rumah untuknya pulang ketika merasa lelah.

"Masih capek?" Tanya samantha yang dijawab anggukan oleh renata.

"Maafin aku ya" ucap samantha

Renata mendongak dan melihat wajah kekasihnya yang terlihat menyesal membuat merasa bersalah.

Sebenarnya ini bukan sepenuhnya salah samantha tapi ini juga karena ulahnya yang terus-menerus menggodanya.

Bagaimana tidak, gadis ini begitu hebat ketika memberikan kenikmatan. Jadi ia selalu tak pernah merasa puas apalagi ketika mata berkabut gairah yang samantha perlihatkan padanya ketika ia berada di bawah kungkungannya selalu membuat lemah.

Renata tersenyum dan menggeleng " gapapa by lagian kan aku yang minta"

Diambilnya handuk yang terlipat dimeja untuk mengelap keringat di wajah dan leher samantha.

"Pindah yuk, aku ga mau orang lain liat kamu kayak gini" ajak samantha lalu berdiri dan menarik pelan tangan renata untuk membantunya berdiri.

"Pake ini dulu ya, tar habis sarapan baru mandi"

Samantha memberikan bathrobe yang kemaren dipakainya untuk renata. Tanpa malu renata membuka lilitan selimut ditubuhnya lalu memakai bathrobe tersebut membuat samantha menelan ludahnya kasar.

BAHAGIA BERSAMAMU ✅Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz