04

3.9K 569 4
                                    

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)

Soobin melahap makanannya dengan tenang, matanya menatap sekeliling, memperhatikan beberapa cowok dan cewek yang memperhatikannya.

Otaknya memutar kejadian kemarin ketika dirinya berada ditaman, soobin binggung, kenapa orang itu membuntutinya?

Soobin sudah memastikan jika itu adalah orang sungguhan dan bukannya hanya perasaannya saja.

Kemarin ketika soobin masih dalam perjalanan pulang, dia meminta orang kepercayaannya untuk menyelidiki hal ini.

Dan orang kepecayaan soobin bilang jika memang ada yang mengawasi dan membuntutinya kemarin.

Beruntung soobin pulang lebih cepat, jika saja dirinya sedikit lebih lama lagi disana, entah apa yang akan terjadi padanya.

Orang tua soobin tentu saja tidak tau akan hal ini, soobin sengaja tidak memberi tahu kedua orang tuanya itu.

Soobin hanya tidak ingin kedua orang tuanya khawatir dengannya, mereka sudah cukup lelah dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Soobin tidak ingin menambahnya dengan masalahnya ini, walaupun pada akhirnya soobin tau jika orang tuanya akan tau cepat atau lambat.

Kai yang ada disamping soobin menatap temannya yang terlihat melamun, entah apa yang sedang cowok itu pikirkan saat ini.

Soobin juga tidak memberitahu kai tentang kejadian kemarin, dia mungkin akan memberitahu cowok itu nanti ketika mereka sudah pindah sekolah.

Itu masih sekitar dua hari lagi dan soobin harus tetap merahasiakannya hingga dua hari kedepan.

Kai melambaikan tangannya didepan muka soobin, membuat cowok imut itu tersadar dari lamunannya.

Soobin menatap kai yang hanya menampilkan cengirannya, cowok itu bahkan dengan tanpa dosanya meminum minuman soobin yang belum sempat soobin minum.

Kurang ajar memang, tapi soobin sudah terbiasa dengan kai yang suka meminum minumannya tanpa permisi.

Soobin pernah memasukan obat sakit perut ke minumannya yang diminum oleh kai.

Tapi bukannya jera, kai malah masih tetap melakukannya, hingga akhirnya soobin menyerah untuk membuat kai berhenti meminum minumannya tanpa permisi.

Soobin hanya takut jika suatu hari ada seseorang yang memasukan racun kedalam minuman yang seharusnya dia minum justru malah diminum oleh kai.

Tapi mau bagaimana lagi, sangat susah membuat kai menghilangkan kebiasaannya itu.

Soobin mendengus, memilih mengabaikan kai yang menukar minuman miliknya yang sudah habis dengan minuman milik cowok itu yang masih utuh.

Soobin heran, padahal minumannya dan kai itu sama saja, tapi cowok itu suka sekali meminum minumannya.

Soobin pernah bertanya pada kai, kenapa cowok itu sangat suka meminum minumannya.

Kai bilang kalau lebih enakan minuman soobin dari padanya punya dia, padahal dua-duanya sama aja.

Soobin menatap kearah seorang cewek yang memiliki rambut sepunggung, jika boleh jujur, cewek itu memang cantik, tapi sayang soobin gak tertarik sama tuh cewek.

Kai yang melihat soobin sedang memperhatikan seseorang itu, mengikuti arah tatapan soobin yang mengarah kearah seorang cewek cantik.

"Kamu tertarik dengan rachel, soobin?"

"Rachel? Siapa?" Soobin menoleh, menatap kai binggung.

Rechel siapa? Soobin mana kenal sama cewek yang namanya rechel, anak cewek saja yang dia tau cuma eunbyeol.

Jangankan nama, orangnya saja soobin gak tau.

"Cewek yang kamu tatap itu, setauku dia adiknya reyhan" kai mencoba mengingat sesuatu. Seingatnya, reyhan teman sekelasnya itu pernah bilang jika rachel adalah adiknya.

"Oh, enggak, dia cantik tapi sayang aku gak tertarik" soobin menggeleng, dirinya tidak tertarik sama tuh cewek, dia cuma sedikit memujinya saja.

Kai hanya mengangguk mengiyakan saja, soobin memang bukan tipe orang yang mudah suka sama seseorang.

Kai sudah terbiasa dengan sikap temannya itu, waktu dulu dirinya mau baru berteman dengan soobin saja selalu dia yang berusaha untuk mendekati soobin.

Baru setelah mereka sudah cukup dekat, soobin mau berbicara banyak hal dengannya, entah itu masalah sekolah ataupun masalah pribadi.

Soobin selalu membicarakannya dengan kai, begitu juga dengan kai.

Kai kembali melahap makanannya yang tinggal sedikit, dia melirik makanan soobin yang sudah habis.

Kai mendengus, padahal dirinya mau mencomot makanan soobin tadi, tapi sudah keburu dihabiskan oleh yang punya.

Kai menatap makanannya, entah kenapa dirinya jadi tidak bernafsu untuk menghabiskannya.

Soobin yang melihat kai hanya menatap makanan mendengus, tangannya bergerak mengambil alih sendok milik kai, soobin menyuapi cowok dengan raut wajah datar.

"Ayo buka mulutmu, anak manis"

Kai tersenyum, dia membuka mulutnya menerima suapan soobin.

Soobin terus menyuapi kai hingga makanan cowok itu habis, dia menyodorkan minumannya yang tinggal setengah yang dengan senang hati kai terima.

Mereka meninggalkan area kantin setelahnya, tanpa memperdulikan anak sekolah yang sendari tadi menatap interaksi keduanya.

Tbc.

Jangan lupa vote dan komennya ya guys.




Sorry for typo

See you~

Angel or Devil - Yeonbin [ END ]Where stories live. Discover now