"Planet? Tunggu ini bumi bukan? Kau sedang bercanda padaku."

"Bumi? Apa itu? Ini Paxton bukan Bumi." Ucap Chanyeol yang sukses membuat Baekhyun tercengang dengan mulut yang terbuka lebar.

Chanyeol yang melihat Baekhyun semakin kebingungan. Sungguh ia tak mengerti apakah ia salah mengucapkan sebuah kalimat? Kenapa sosok di depannya tampak sangat terkejut?

"Baekhyun, kamu- tidak apa-apa kan?"

"Chanyeol, katakan padaku! Kau sedang bercanda kan?" Ucap Baekhyun dengan serius. Ia bahkan menangkup kedua pipi Chanyeol dan mendekatkan wajah mereka hingga hanya tersisa jarak yang cukup sedikit.

Chanyeol menggelengkan kepalanya. Ia memang tak sedang bercanda. Justru ia kini sedang berpikir kenapa Baekhyun menganggap dirinya bercanda.

"Argh bodoh bodoh."

Baekhyun segera melepaskan tangkupan tangannya pada pipi Chanyeol. Kedua itu lantas memukuli kepalanya sendiri membuat Chanyeol meringis melihatnya.

"Kenapa memukul kepala?"

"Huwaa Chanyeol,, ini di mana? Aku berasal dari Bumi kenapa bisa sampai ke sini?" Ucap Baekhyun dengan wajah memelasnya menatap Chanyeol.

Chanyeol lagi-lagi dibuat bingung akan kata 'Bumi' yang Baekhyun maksudkan. Ia tak tau apa itu Bumi dan kenapa Baekhyun terus mengatakan itu.

"Bagaimana aku bisa kembali ke tempat tinggalku." Ucap Baekhyun lirih.

"Kau ingin kembali?"

"Iya"

"Kenapa tidak tinggal di sini bersamaku?" Tanya Chanyeol dengan polosnya membuat Baekhyun menatap lelaki itu dengan ekspresi bingung.

"Tinggal denganku ya Baekhyun. Aku akan memberikan apapun yang kamu mau. Nanti kamu bisa makan semua yang aku punya. Aku juga akan mencarikan baju untukmu."

"Ta-tapi aku tak tau ini di mana."

"Ini Paxton, Baekhyun. Ah bagaimana aku menjelaskannya ya. Em- bagaimana jika nanti kita ke ruang astronomi untuk mengetahui Paxton."

"Ada ruang astronomi?"

"Ya. Nanti kita ke sana. Aku juga penasaran tentang Bumi yang kau maksud dan juga Tahun." Ucap Chanyeol sedikit ragu mengatakan rasa penasarannya.

Baekhyun yang mendengar itu menganggukkan kepalanya. Ia juga tak tau harus bagaimana lagi.

"Ngomong-ngomong kau tak tau caramu bisa sampai ke sini?"

"Tentu saja tidak. Aku hanya memasuki mesin waktu yang ku ciptakan. Tujuanku adalah kehidupanku di tahun 2017 tapi kenapa aku justru tersesat di sini." Ucap Baekhyun sembari mempoutkan bibirnya.

Chanyeol yang menangkap ekspresi Baekhyun tampak berbinar. Ia seperti menemukan sesuatu yang baru begitu melihat Baekhyun berekspresi seperti itu.

"Ada apa dengan tatapanmu?"

Baekhyun melontarkan sebuah pertanyaan karena ia sedikit bergidik ngeri melihat tatapan Chanyeol yang seperti itu.

"Baekhyun cantik."

Baekhyun yang mendengar itu lantas merasakan rasa hangat pada kedua tulang pipinya. Ini pertama kalinya ada yang mengatakan dirinya cantik.

"Ta-tapi aku laki-laki Chanyeol, sama sepertimu."

"Ya. Tapi Baekhyun cantik. Lelaki cantik."

"Henikan. Jangan membuatku malu."

"Baekhyun malu?"

"Tentu saja. Kenapa kau mengataiku cantik di pertemuan pertama kita eoh?" Ucap Baekhyun kesal sembari menangkup pipinya. Ia mencoba menyembunyikan pipinya yang bersemu merah.

"Karena Baekhyun memang sangat cantik. Chanyeol suka."

"Hah?" Tanya Baekhyun dengan ekspresi tercengang kaget. Jantungnya benar-benar mendapatkan keterkejutan secara bertubi-tubi saat ini. Mungkin Baekhyun harus memeriksakan jantungnya saat ini.

"Aku suka. Jadi Baekhyun tinggal bersamaku ya ya."

"I-itu"

"Nanti aku akan memberikan semua yang Baekhyun mau."

"Es krim?"

"Baekhyun suka es krim?" Tanya Chanyeol penasaran. Pertanyaan itu sukses mendapat anggukan cepat oleh Baekhyun.

Lelaki berpostur tubuh mungil itu memang sangat menggemari es krim. Perisa favoritnya ialah stroberi. Dirinya bahkan bisa menghabiskan sekitar 3 cup besar dalam sehari.

"Oke nanti aku akan beri Baekhyun banyak es krim. Tapi Baekhyun harus terus bersamaku."

"Tapi-"

"Baekhyun tinggal di sini ya. Lupakan Bumi. Paxton lebih indah terutama di Sheila ini."

"Akan ku pikirkan terlebih dahulu."

.

.

.
Tbc (?)

Ketemunya gaje bgt idih idih idih. Tandai klo ada yg salah ya

Paxton [ChanBaek]Where stories live. Discover now