7. MUTIARA

16.2K 926 3
                                    

Kini semua keluarga Pranaja sudah berkumpul di ruang keluarga kecuali Azka dan Ares yang memang tidak pulang dan Marvel yang masih lembur dengan kerjaannya.

"Natan mau bicara"ucap Natan tiba tiba

"Apa yang ingin kau bicarakan?"tanya opa Deon

"Apakah queen mempunyai mata sama seperti bunda?"tanya Natan kepada seluruh keluarga yang sedang menatapnya

"Iya memangnya kenapa?"jawab ayah Arvin

"Kemarin saat di sekolah aku tidak sengaja menabrak seorang perempuan dan saat dia menengok dan menatap ku, aku melihat kalau mata dia mirip dengan mata bunda"jawab Natan panjang

"Aku juga bertemu dengan seorang gadis yang matanya mirip dengan mata ku saat aku beli kue kemarin dan batin ku merasakan bahwa dia adalah putri ku yang selama ini hilang"ucap bunda Claudia

"Apakah kau benar bahwa dia putri kita?"tanya ayah Arvin, menatap bunda Claudia.

"Aku sangat yakin, batin seorang ibu pasti tidak akan salah"ucap bunda Claudia dengan mata yang sudah berkaca kaca.

Arvin yang melihat istrinya sudah berkaca kaca dan sebentar lagi air matanya akan turun langsung saja di tarik ke dalam pelukannya dan menenangkannya.

"Sudah pasti kita akan ketemu putri kita"kata ayah Arvin lembut sambil mengusap usap punggung bunda Claudia.

"Aku ingin putriku kembali"ucap bunda Claudia dengan di iringi tangisannya.

Para anak dari Arvin dan Claudia juga merasakan sedih saat melihat bundanya menangis dan menginginkan 'dia'untuk kembali ke rumah.

"Pasti putri kita kembali dan aku yang akan mebawanya kembali ke rumah"jawab ayah Arvin. Dan ucapannya itu membuat hati bunda Claudia cukup tenang.

"Sudah malam lebih baik kalian ke kamar masing masing lalu tidur"ucap opa Deon sambil menatap para cucu laki lakinya

"Baik opa"jawab mereka.

Mereka langsung melangkahkan kakinya menuju kamar masing masing.

"Arvin, lebih baik kau bawa Claudia ke kamar untuk istirahat"ucap opa Deon
"Kalian juga kembali ke kamar untuk beristirahat"lanjut Opa Deon kepada Avery dan Sintia, setelah itu opa Deon bangun dari duduknya lalu pergi dari ruang keluarga menuju kamarnya.

Di ikuti oleh oma Luna di belakangnya.

Tersisalah Arvin Claudia dan Avery Sintia di ruang keluarga.

"Bang aku dan Sintia pamit ke kamar duluan"ucap Avery

"Hm"jawab ayah Arvin

Avery pun bangun dari duduknya di ikuti oleh Sintia dan mereka pun pergi ke kamar mereka.

"Sudah malam dan kau juga butuh istirahat"ucap ayah Arvin kepada bunda Claudia yang masih di dalam pelukannya.

"Iya"jawab bunda Claudia dan mereka pun bangun dari duduknya lalu pergi masuk ke dalam kamarnya.

***

Di kamar yang bernuansa abu abu ada seorang laki laki yang sedang memandang foto adik tersayangnya sambil tiduran di atas kasur.

Dia sangat merindukan adiknya itu dan tanpa sadar air matanya jatuh tepat di foto adik tersayangnya.

"Kau dimana princess, abang merindukanmu"monolognya sambil mengusap foto yang dia panggil princess.

"Apakah kamu tidak kasihan melihat bunda yang setiap hari suka menangis kala mengingat dan merindukamu?"lanjutnya.

"Cepatlah kembali princess, kami semua merindukanmu"ucapnya lalu mencium foto itu dan mulai memejamkan matanya.

Dengan posisi tidur sambil memegang foto adiknya atau princess nya.

Semua orang yang ada di rumah itu sangat-sangat merindukan princess mereka, selama 16 tahun ini mereka mencarinya tapi tidak juga menemukannya.

Ini semua karna kejadian 16 tahun lalu, yang berawal hilangnya princess mereka hingga saat ini.

Saat mereka tahu itu, semua orang terutama para orangtua laki-laki langsung buru-buru mencari princess mereka dibantu juga dengan bodyguard mereka, tapi mereka tidak menemukannya dan pulang tidak membawa kabar baik melainkan kabar buruk kalau mereka tidak menemukan princess mereka.

Jangan lupa vote komen

26-02-2021

Revisi : 13-07-2021

MUTIARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang