[9] Flower Park

15 0 0
                                    

"Selamat siang, benar Nona Sarah Madeira di ruangan ini?" tanya seseorang setelah membuka pintu Ruang Divisi Penerjemah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat siang, benar Nona Sarah Madeira di ruangan ini?" tanya seseorang setelah membuka pintu Ruang Divisi Penerjemah.

Sontak nama yang dipanggil menoleh ke arah pintu. Tak terkecuali Shinhee, Mei-Ya, dan Jae Minh tentu saja. Kesibukan mereka bekerja terhenti sementara karena atensi mereka teralih pada suara pengantar paket yang berdiri di pintu.

"Ya? saya Sarah Madeira," kata Sarah seraya beranjak menghampiri pengantar paket itu.

"Ada paket bunga untuk anda, Nona. Tolong tanda tangani bukti terima ini," kata pengantar paket menyodorkan sebuket bunga dengan ukuran cukup besar dan juga slip bukti penerimaan paket.

Sarah terkejut. Ia tetap menerima buket bunga itu dan menandatangani slip. Setelah pengantar paket pergi, Sarah lekas membaca notes kecil yang diselipkan di antara bunga-bunga mawar warna biru dan putih itu.

"Have a nice day, semangat bekerja :)

-- Kim. "

Jantung Sarah berdegup kencang. Meskipun tidak menyebutkan nama lengkapnya, Sarah langsung mengerti bahwa Taehyung lah yang mengiriminya bunga ini. Sedikit senyum timbul di bibir Sarah. Bagaimanapun bahagianya ia diberi perhatian oleh Taehyung, saat ini ia berdiri di depan ketiga temannya yang pasti sedang penasaran. Sarah berjalan menuju mejanya kembali sambil memasukkan notes itu ke saku blazer kerjanya.

"Mwo? Aaahh, Saraaah. Siapa yg sedang jatuh cinta padamu?" goda Shinhee sambil melirik ke arah Jae Minh dan Sarah bergantian.

"Hei, kenapa kau tidak pernah bercerita kalau kau sudah punya pacar? Kau ini!" kata Mei Ya sembari menghampiri Sarah di mejanya. "Mana coba sini ku lihat kau dapat kiriman bunga dari siapa." Mei Ya merasa kecolongan sebab ia sebagai teman terdekat Sarah di Korea bahkan tak tahu menahu jika Sarah sudah punya pacar.

"Tidak-tidak. Kalian jangan salah sangka. Ini... Ini, aku kemarin bertemu teman sekolahku dulu di Inggris. Kami banyak mengobrol karena sudah lama tidak bertemu. Aku, aku juga tidak tahu jika ia akan mengirimiku bunga ke alamat kantor seperti ini, hehehehe....," jawab Sarah mecoba menutupi fakta yang sebenarnya. Ia teringat, Taehyung bukanlah sembarang orang. Tentu akan berbahaya jika hal ini terkuak ke banyak orang.

"Oohh, pacarmu orang Eropa? Kereen!" goda Shinhee lagi.

"Bu-bukan pacar. Dia temanku. Hanya teman lamaku. Kami kebetulan bertemu tanpa sengaja."

"Pasti dia menyukaimu Sarah," kata Mei Ya tersenyum jahil.

"Tidaklah, dia, dia sudah bertunangan kok," kata Sarah masih berusaha menutup-nutupi. Untung kertas notes tadi sudah ia sembunyikan. Jika tidak, habislah ia karena Mei Ya memang memegang dan melihat-lihat buket bunga itu seperti sengaja mencari nama pengirimnya.

Jae Minh hanya duduk terdiam memandangi peristiwa itu. Hatinya bergejolak.

***

Jam makan siang. Shinhee mengajak Jae Minh makan siang bersama. Ia tahu, ketuanya itu sedang dirundung gelisah sedari pagi tadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 25, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HEARTBEATWhere stories live. Discover now