3.

18 10 1
                                    

Setelah kejadian yang terjadi dikelas, sekarang sila dan teman-temannya sedang berada di kantin. Mereka bertiga tidak memperdulikan tatapan tatapan dari berbagai orang karna berita yang sudah menyebar tentang sila yang menjadikan garuda pacarnya.

Lea yang melihat itu mulai jengah di tatap oleh banyak orang akhirnya menatap mereka semua dengan pandangan tajam sehingga mereka langsung menundukkan pandangan mereka. Karna meraka takut berurusan dengan lia salah satu antek antek bara.

"Lo bikin sensasi tau ngga" ucap Lea sambil memakan baksonya.

Sila yang mendengar hal itu hanya terkikik geli lalu memakan mie ayamnya lagi tanpa memperdulikan gerutuan lia.

"Sumpah Sil lo bikin gue sama lia dalam masalah besar tau ngga?" Kali ini intan yang angkat bicara karna merasa khawatir akan diamuk oleh bara.

"Calm down sist.. biar gua yang jelasin sama bara nantinya. Soalnya gue mau liat laras patah hati" ucap sila sambil menunjukkan senyum miring.

Lea dan Intan yang mendengar itu hanya pasrah karna jika sila sudah berkehendak maka tidak ada yang boleh menganggunya. Meraka jadi menyesal mengingat percakapan mereka dikelas sebelum kejadian itu terjadi.

Flashback on.

" Dia....siapa?" Ucap sila saat garuda tak lagi menatapnya.

Lea dan Intan yang saat itu sedang fokus memainkan hp tanpa memperdulikan guru langsung berhenti dan menatap sila serta garuda bergantian.

Mereka memang memperhatikan sila dan garuda dari tadi tapi mereka kira sila tidak akan menanyakan soal pria itu. Karna sila sangat cuek jika berurusan dengan pria.

"Itu garuda dirgantara sang goodboy sma cakrawala" bisik lea.

"A goodboy? " Ucap sila sambil menaikkan sebelah aliasnya. Melihat rasa penasaran yang ada si mata sahabat mereka itu lea dan Intan langsung Saling memandang dengan tatapan misterius.

"Yap.. that's right. Dialah yang selama ini dielu-elukan oleh seluruh guru di sma cakrawala ini." Timpal intan dramatic.

"And you know what..... Berita yang beredar selama ini adalah dia belum pernah pacaran sama sekali" sambung lea sambil melirik intan yang menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda sila.

Mendengar hal Itu sila kembali menatap garuda lalu berkata..

"Never?"

"Yes never" Ucap Lea dan Intan bersamaan.

"So...Kalau lo tertarik ama dia kyknya lo ngga bakal bisa deh Sil. Dia udah menolak semua cewek cantik di sekolah ini termasuk laras si goodgirl musuh bebuyutan lo"

Sila yang mendengar hal itu merasa tertantang. Pasalnya laras adalah cewek yang paling dia benci disekolah ini karna menurut dia laras adalah cewek termunafik yang pernah dia kenal.

"Gua terima tantangan lo berdua" ucap sila sambil melangkah menuju bangku dibelakang garuda.

Lea dan Intan yang melihat hal itu langsung membelalak kaget pasalnya mereka hanya berniat menggoda sila karna dia sangat membenci laras. Tapi mereka tidak tau apa yang akan sila lakukan untuk membuat laras cemburu.

"Shit" ucap mereka berdua.

Flashback off

******

Segerombolan pemuda sedang duduk dibelakang gudang sambil menyesap rokok masing-masing dan saling bercerita. Tiba-tiba datang seorang lagi sambil berteriak mengganggu ketenangan mereka.

"BARAAAAAA......."

Mendengar teriakan itu bara dan teman-temannya langsung berdiri sambil mematikan rokok masing masing dengan tampang kaget.

"Kenapa ada guru Yah? " ucap asep celingak-celinguk memperhatikan sekitar.

"Anjing rokok gua masih banyak juga." Umpat bara masih berusaha menginjak rokoknya.

"Ada apa sih ta?" Timpal adnan kesal krna acara merokok mereka diganggu
Duta cowok yang tadi berteriak itu sedang mengatur nafas sambil berjongkok memegang lututnya.

"Ben...tar...gue...atur...nafas...dulu...hah.."

"Cepetan kampret. Ada apa sih? Mana gurunya?" Ucap riko geram.

"Bukan guru bukan"

"Lah trus kenapa lu teriak macam gitu sih kambing...Rokok kita akhh" ucap bara sambil menatap duta kesal.

Duta yang ditatap kesal oleh bara langsung kelabakan pasalnya kalau bara lagi badmood itu bisa Brabe macam Lisa lagi pms.

"It...itu gue abis dari kantin bar..trus denger berita kalau si sila pacaran ama garuda."

Brakkkk

"WHAT THE HELL" Umpat Bara sambil menggebrak meja yang tadi dia gunakan untuk duduk.

"Lo kalau ngomong yang bener" ucap asep sambil menjepit kepala duta dengan lengannya. Jeri yang melihat hal itu langsung melerai asep dan duta.

"Sep jangan gitu elah. Kagak bisa napas temen gua" ucap jeri

"Leher gua njing. Mana ketek lu bau asem lagi" ucap duta sambil mendorong asep menjauh.

"Sekate kate lu dut" tanpa memperdulikan gerutuan asep, Duta melanjutkan ucapannya.

"Gua serius bar semua orang udah tau hal ini"

Jeri, Adnan, riko dan asep yang mendengar hal itu saling menatap satu sama lain dan beralih menatap bara yang tengah menunduk sambil menatap tanah menahan amarah.

Melihat hal itu riko langsung berlari untuk mencari sila karna hanya gadis itulah yang dapat menenangkan kembarannya dan memberikan klarifikasi atas berita itu.

Tinggal adnan, jeri dan asep serta duta yang berada di sana mereka benar-benar tidak tau harus bagaimana jika sudah melihat bara dalam mode maung.

Bara yang awalnya menunduk langsung mengangkat kepalanya menatap wajah teman-temannya satu persatu dengan smirk yang membuat siapa saja yang melihatnya ketakutan.
"Bar lo..."

Belum sempat adnan melanjutkan ucapannya bara langsung menyela.

"Gua ada urusan lo semua tunggu gua dikelas aja." Ucap bara langsung meninggalkan teman-temannya tanpa berbalik sedikit pun.

Bara dengan menahan emosi berjalan di lorong sekolah tanpa memperdulikan tatapan mata orang-orang yang melihatnya. Karna sekarang bara terlihat seperti seseorang yang benar-benar sangat sangar dengan tatapan matanya yang segelap malam itu.

Bisik-bisik tentang sila yang berpacaran dengan garuda membuat bara semakin geram bukan main karna bisa bisanya dia berpacaran dengan orang lain tanpa memberitahu bara lebih dulu. Meraka yang melihat kegeraman diwajah bara mengira pria itu sedang emosi karna sila selingkuh dengan garuda.

Saat ingin berbelok tiba-tiba bara bertemu dengan seseorang yang memang dia cari dari tadi. Melihat hal itu dia langsung menghalangi jalan orang Itu lalu menyilangkan tangannya di depan dada.

"Well..well..well...Garuda dirgantara."

******

YOU ARE THE APPLE OF MY EYEWhere stories live. Discover now