APRIL - 16

50 9 0
                                    

Yuta memasukkan kopernya ke bagasi taksi yang akan membawanya dari bandara Narita menuju hotel. Sebenarnya lokasi hotel dengan bandara tidak begitu jauh hanya saja akan melelahkan bila harus jalan kaki sambil menarik koper.

Sepanjang perjalanan menuju hotel, matanya terpesona melihat indahnya bunga sakura yang bermekaran disisi kiri kanan jalan. Tanpa berlama-lama tangannya bergerak menekan tombol kamera.

Cekrik

cekrik cekrik

"April ya (tersenyum) pantesan bunga sakura mekar,"

send! (mengirim foto ke Lisa)

"dan sekarang gue tahu alesan Alisia ngajak ketemu di Jepang, wanita memang gak bisa ditebak" gumamnya

"Sudah sampai pak"

"Hai, arigatou gozaimasu"

Hotel Nikko Narita, Jepang

"Ini kunjungan pertama setelah 23 tahun .. Kota kelahiranku"

drrrrt drrrrt (panggilan masuk Alisia)

"Hai, apa sudah di Tokyo?"

"Aku menginap di Narita, dua hari sebelum janji temu kita aku baru kesana. Ada apa nona Sia menghubungiku?" (formal)

"Hmm, hanya tidak sabar ingin menemuimu.. hei, apa aku harus ke Narita juga, kamu menginap dimana?"

"Nikko-"

"oke, aku kesana!"

"hei tunggu-"

tut tut tut

Setelah panggilan terputus sepihak Yuta menghela nafas.

"Tahan.. Demi perusahaanmu Yut, tahan"

Di KOS NEO

Anak-anak kos sudah pergi ke kampus, tidak ada siapapun di rumah besar itu selain Lisa dan Winwin yang terpaksa harus absen kelas untuk menjaga Lisa.

Selesai menyantap sarapan buatan Winwin, Lisa mendapat panggilan telepon dari Galih. Dia kelihatan senang berbincang dengannya sampai-sampai Winwin yang harus mencuci piring kotornya.

Zrerrsss

Selesau cuci piring, Winwin membaca buku diruang tengah.

Winwin tidak bisa fokus pada bacaannya karena suara Lisa sangat keras. Lebih gagal fokus lagi ketika ia mendengar suara Galih melalui loudspeaker sedang tertawa.

Winwin menutup kasar bukunya, ia berjalan ke taman belakang. Duduk digazebo sambil melanjutkan bacaannya.

Tapi, lagi-lagi dia tak bisa fokus. Lisa mengikutinya ke gazebo belakang sambil tertawa cekikikan bersama Galih.

"Pake sendalnya" ujar Winwin

"Apa kak? Bentar.. Kak Galih batrai gue low.. Iya sampai ketemu salam buat mami papimu"

"Da~"

"Ehehe maaf ya kak gak sadar ada elo disini"

"Oh dari tadi ga sadar, pantes lancar ngobrol sama mendung. Sendal saja bisa lupa apalagi yang lain"

"Apasih" batin Lisa, ia kembali ke rumah. Namun langkah nya terhenti setelah Winwin menarik Lisa hingga gadis itu duduk ke pangkuannya.

"Lisa .." panggilnya

"I-iya kak?"

Lisa membeku. Dia tidak berani bergerak takut berat badannya akan membuat Winwin melepaskannya. Kapan lagi dia bisa duduk dipangkuan Winwin kan.

DANDELIONS X Winwin [Hiatus]Where stories live. Discover now