WELCOME TO THE HEAVEN - 02

369 31 4
                                    

Gadis cantik beriris coklat di dalam mobil hanya menatap sedih punggung Yuta yang kian menjauh. Kakak dan satu-satunya keluarga yang ia miliki saat ini justru mengabaikannya.

Ia memanggil nama kakaknya dengan lantang tapi tenggorokannya sangat berat, suaranya tercekat seakan tidak mau keluar meskipun ia sangat ingin meneriaki nama kakaknya berulang kali. Ia tertunduk, rambut panjangnya terurai menutup sebagaian wajahnya.

Tak lama dia menangis

Tangisan yang sudah ia tahan sejak malam kecelakaan orang tuanya pecah. Tangisan itu makin keras ketika melihat foto orang tuanya menggantung di kaca spion sang kakak.

"..."

"Bang-jangan t-tinggalin gue"
"H-h-hiks bang yuta,"

Ceklek

"Tuh kan nangis.."

Yuta merangkul adiknya, dilihatnya baik-baik mata adiknya yang sudah merah.

"nangis karena gue konciin?" Tanya Yuta

"Hngg~ iyaAaaA!! HuwaaA!! Ja-jangan nanya, gue-gue jadi pengen nangis lagi hiks hiks" teriak Lisa, adik Yuta

"Bang hiks hiks nggiiikkk~ huh nggiiik~"

"Gak asma kan ya" batin Yuta

Yuta menenangkan adiknya, "eh tarik napas dulu dek, tarik napas~ hembus~ tarik~ hembus~ bagus lagi~ tariiik~~~"

Ekor mata Yuta menangkap sosok primadona komplek Neo, mbak Irene lagi lewat bareng geng nya

"Asoy ada cewek gemes lewat.. Eh ngapain tuh ke rumah Romi, jangan-jangan dia sama Romi-- Oh itu kan-- jadi Irene kesana jemput buk Suparti-- kirain sama Romi"

Mendadak ati gue gaenak Astaga! Adek gue!
...

...

...

...

"Dek buang napas buang~"

"Kenapa gak buang buang" protes Lisa, wajahnya merah

"Ya maap dek"

"Abang gak sayang gue!" Lisa merajuk

"Hehe ututu"

"lo tuh ya udah seminggu gak ngomong, gak mau makan juga. Liat aja lo sekarang mirip tengkorak berjalan, Gue takut lo lupa cara napas makannya abang sampek bingung harus ngapain- kalo gak abang konciin mana mau ngomong sama abang kan?"

"..."

"Denger, hei, hei liat kesini, hei... abang gak marah.. (Senyum) abang cuman khawatir sama kondisimu, gak ada hubungan sama abang gak sayang sama lo lagi.. Gue sayang sama adek abang.. Gk mungkin abang tinggalin lo disini, kalo lo mati gue sebatang kara dong"

"Hiks hiks hngg abang!" mukul lengan Yuta

"Et dah nangis lagi" Yuta ingin menenggelamkan diri di antartika

"kenapa sih dek?"

"Gue takut lo pergi kayak mama papa-"

"Ssst nggak lah, kita kan kayak magnet gak kepisah.."

"Hiks..."

"Loh udah dong ya nangisnya cup cup, tuh maskaranya luntur," Yuta menyeka air mata adiknya

"Gue gapake maskara, itu namanya mata pandaAaa!!!!"

"Salah mulu ya Tuhaan 😭"

DANDELIONS X Winwin [Hiatus]Where stories live. Discover now