DANDELIONS X Winwin [Hiatus]

MENGEJAR CINTA - 08

Balkon NCT, siang hari pukul 11.00 WIB

Yuta menghubungi sekertarisnya melalui telepon.

Tuut "ha-halo mas Yuta, akhirnya mas hubungi saya juga"

"Iya om maaf saya baru senggang, gimana kantor?"

"Kacau mas.. Kacau.." dari sebrang terdengar riuh panggilan telepon dari berbagai sisi ruangan.

"Kacau gimana?" dahinya berkerut, rahangnya tertahan kebawah.

"Lagi-lagi client kita satu persatu direbut oleh Jae group! Mereka menyebar kabar buruk yang mengatakan sepeninggal pak direktur calon penerusnya tidak memiliki cukup keunggulan dalam bisnis. Saya sudah katakan itu tidak benar tapi tetap saja,"

Begitu mendengar jawaban yang ia takutkan telah jadi kenyataan. Yuta menjambak rambutnya frustasi. Dia sempat mengumpat sebelum kembali bertanya.

"Hanya karena aku belum lulus dan belum bisa menjabat di perusahaan mereka mulai bertindak dengan mencemarkan nama baikku" gumam Yuta

Rahangnya mengeras, "kalau begitu aku harus cari cara lain"

"Lalu kerjasama dengan Force Union Group bagaimana? Hanya mereka satu-satunya harapan kita.."

"Ituu..."

"Itu juga tidak berhasil mas, mereka langsung menolak tanda tangan kontrak kita setelah dengar kabar ini kecuali... " (menggantung)

"kecuali apa?"

"satu syarat yang pak Bramantyo sempat tawarkan dulu mas setujui"

Yuta menghela nafas berat,

"Mas Yuta, tolonglah sekali ini pertimbangkan kembali tawaran pak Bramantyo waktu itu.. tidak ada pilihan lain mas.."

"Ck.. Mau tidak mau.. Suka tidak suka aku harus melakukannya. Banyak nyawa yang menggantungkan hidupnya berdasarkan pilihanku. Iya om, saya mengerti maksud om.. tolong om kirim emailnya ke saya mumpung masih jam 11"

"Ba-baik mas Yuta!"

Tut tut tut

Yuta kembali ke kamar. Menyalakan komputernya dan mengecek email yang masuk. Di sana om Herman mengirim sebuah dokumen.

Klik klik

Dibacanya dokumen yang ternyata adalah sebuah biodata seorang wanita lengkap dengan alamat dia tinggal serta nomor teleponnya.

Yuta mulai mengetik beberapa kata dan ia kirimkan melalui surel yang tertaut di dokumen.

"Semoga berhasil"

Tak lama ia lihat pada pantulan layar komputernya Lisa bangun sambil meregangkan tubuhnya. Ia mengendap bermaksud mengangetkan kakaknya dan Yuta berpura-pura terkejut.

Dor!

"Aaah kaget!" ujar Yuta sambil menyunggingkan senyuman

"Abang lagi apa? Woooh foto siapa tuh.. Anak-anak ya wkwk lho Aheng mana kok gaada?"