Chapter 7

2.7K 324 41
                                    

Seojun dan Su-ho telah sampai di kediamannya. Setelah beberapa jadwal pemotretan yang di jalani Seojun.
"Aku akan naik Seojun.. Aku sangat lelah.." ucap Su-ho.
Seojun mengangguk kemudian kembali berjalan menuju kamarnya.

Su-ho membuka pintu kamarnya. Menaruh beberapa barang yang dia bawa tadi.
Su-ho memutuskan untuk langsung mandi. Badannya sangat lelah dan juga lengket.

Saat air shower mulai membasahi tubuhnya ,Su-ho teringat dengan perkataan Seojun sewaktu berada di tempat pemotretan "Apa dia jadi meminta itu  pada ku?" Batin Su-ho.

Mendadak dirinya sedikit gugup. Su-ho bingung bagaimana cara menolak permintaan Seojun dengan halus agar tak menyinggungnya. Namun ,Su-ho juga tidak siap jika melakukan itu sekarang. Terlebih lagi saat ini Su-ho masih belum memiliki perasaan apapun untuk Seojun "Aisss! Aku akan memikirkannya nanti..".
Su-ho melanjutkan mandinya.

10 menit Su-ho berada di dalam kamar mandi. Su-ho keluar dengan jubah mandi menuju ranjangnya. Namun ,Su-ho terkejut melihat Seojun sudah duduk disana.

"A-apa ada yang bisa ku bantu Seojun?" Tanya Su-ho. Bibirnya bergetar ,mata Su-ho terus menatap manik Seojun yang sangat mengintimidasi menurutnya "Apa dia akan memintanya sekarang" batin Su-ho. Su-ho memalingkan pandangannya dan memejamkan mata.

Kamar Seojun...

Seojun menjatuhkan dirinya ke ranjang. Badannya terasa sangat pegal. Kepalanya pusing sekarang karna terlalu banyak aktifitas "Apa aku minta Su-ho untuk sedikit memijatku saja?" Gumam Seojun.
"Ya ,sepertinya itu cukup baik.." sambung Seojun.
Secepat kilat Seojun berlari menuju kamar mandinya.

Seojun menghidupkan showernya dan langsung menyabuni dirinya dengan cepat. Seojun tidak sabar untuk segera menemui Su-ho lagi.

Setelah menyelesaikan mandinya ,Seojun keluar dengan menggunakan jubah mandinya menuju kamar Su-ho.

Seojun mencoba mengetuk dan memanggil Su-ho ,namun tidak ada jawaban dari dalam.

Perlahan Seojun memutar knop pintu kamar Su-ho. Melangkahkan kakinya dengan hati hati "Oh jadi sedang mandi.. Pantas saja.." gumam Seojun. Seojun menunggu Su-ho dan duduk di atas ranjangnya.

Seojun mendekatkan dirinya ke arah Su-ho yang sekarang tampak ketakutan dan terkejut menemukan Seojun sudah berada di dalam kamarnya "Aku ingin meminta tolong Su-ho.." ucap Seojun tepat di depan wajah Su-ho.

Su-ho semakin memejamkan matanya. Dia merasa Seojun sangat dekat dengannya sekarang "Apa yang bisa ku bantu?" Jawab Su-ho cepat.

Seojun meraih tangan Su-ho ,kemudian menariknya menuju ke ranjang. Seojun menyuruh Su-ho duduk dan Su-ho mengikutinya meskipun sedikit ragu. Kemudian Seojun juga mengikutinya duduk.

Seojun menyodorkan minyak aromaterapi pada Su-ho "Tolong pijat punggungku Su-ho.. sepertinya aku kelelahan.." ujar Seojun.
Su-ho menerima minyak itu dan hatinya sedikit lega ,karna Seojun tidak sungguh sungguh akan memintanya melakukan itu.

Su-ho menurunkan jubah mandi Seojun hingga sebatas pinggang dan mulai memijat punggung Seojun perlahan. Tangannya menjamah setiap jengkal punggung Seojun.

Seojun memijat kedua pelipisnya. Merasakan kejantanannya mulai mengeras akibat sentuhan yang Su-ho berikan "Ahh sial.. Kenapa kau adik kecil.. Jangan seperti ini.." batin Seojun.
Su-ho tidak menyadari hal tersebut karena Seojun menutupnya dengan jubah mandi.

"Bergeserlah menyamping Seojun.. aku akan memijat tangan mu juga.." ucap Su-ho. Tangannya meraih bahu Seojun agar bergerak sedikit menyamping. Namun Seojun mengeraskan badannya. Seojun tidak mau Su-ho mengetahui bahwa dirinya sedang tegang sekarang "Tidak ,aku tidak mau.. Kau pijat punggungku saja.." jawab Seojun yang bertambah mengeraskan badannya.

SCANDAL ✓Where stories live. Discover now