Chapter 6

2.8K 346 18
                                    

Seojun memasukki ruangan dimana Su-ho sedang membersihkan make up nya. Tangan Seojun meraba bahu Su-ho.

Su-ho yang baru pertama kali menerima perlakuan seperti itu sangat terkejut. Tubuhnya menengang ,Su-ho mengatupkan bibirnya dan memejamkan matanya sangat kuat.

Jantung Su-ho berdetak sangat kencang sekarang. Su-ho sangat ingin menolak sentuhan Seojun. Tapi ,bagaimana jika Seojun marah dan meminta ganti rugi atas semua biaya selama dia tinggal di rumah nya.

Wajah Seojun mendekat ke telinga Su-ho "aku akan meminta bagian ku malam ini.." bisik Seojun di telinga Su-ho. Kemudian Seojun berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Glup... Su-ho menelan ludahnya kasar "apa yang harus ku lakukan.." gumam Su-ho. Su-ho meremat buku jarinya hingga memutih "apa aku melarikan diri saja? Ah tidak mungkin.. Seojun memilikki bodyguard yang sangat banyak.." sambung Su-ho.

Su-ho menggigit bibir bawah nya hingga mengeluarkan sedikit darah. Su-ho segera mengambil tissu dan mengelap bibirnya.

Baekyun masuk menghampiri Su-ho "Su-ho.. mari kita pulang.." ucap Baekyun.
Baekyun mengamati ekspresi wajah Su-ho yang sangat tegang "ada apa Su-ho?" Tanya Baekyun.

Su-ho mendongak ,memandang wajah Baekyun "emm Tuan Baek.. apa Seojun adalah orang yang pemarah?" Ucap Su-ho.
Baekyun melirik Su-ho sembari membereskan peralatan make up di meja rias "ada apa? Apa Seojun memarahimu ? " Jawab Baekyun.
"Tidak Tuan Baek.. tapi.. emm..." Su-ho ragu hendak mengatakan apa yang ingin dia utarakan.
Baekyun mendekati Su-ho ,memegang kedua bahunya "Seojun agak pemarah.. tapi dia orang yang baik.. jika kau ingin menyampaikan sesuatu ,sampaikan saja.. aku rasa Seojun akan mengerti.." ucap Baekyun.
Su-ho menatap mata Baekyun di pantulan cermin "benarkah Seojun akan mengerti Tuan Baek?" Tanya Su-ho.

Baekyun mengerti alasan Su-ho sangat gelisah seperti sekarang. Su-ho belum siap jika Seojun meminta nya untuk melakukan hal yang lebih ,apalagi ini dengan sesama lelaki. Karena Baekyun tau riwayat Su-ho yang sebelumnya tidak pernah memilikki kekasih pria.

Baekyun menatap teduh Su-ho "cobalah membuka hati Su-ho.. cobalah menerima semua perlakuan yang Seojun berikan.. kau akan tau setulus apa dia padamu" ucap Baekyun menasehati Su-ho.
"Tapi ,aku straight Tuan Baek.. aku tidak pernah melakukannya dengan pria.. apalagi aku yang akan dimasukki oleh Seojun.." jelas Su-ho.

Baekyun menahan tawanya "sudahlah jangan di bahas lagi.. cobalah bicara pada Seojun nanti.. kurasa dia akan mengerti dan memahaminya.." jawab Baekyun. Kemudian dia meninggalkan Su-ho yang masih gelisah sendirian.

Seojun hendak masuk menyusul Su-ho dan Baekyun di dalam ruangan. Namun dia mendengar percakapan antara Su-ho dan Baekyun. Seojun menghentikan langkahnya ,menguping semua pembicaraan mereka dari luar ruangan.

Dada Seojun sedikit sesak ketika Su-ho mengatakan bahwa dirinya straight dan tidak mungkin menyukai sesama pria.

Seojun menyandarkan kepalanya ke tembok. Matanya memejam ,dilema dengan apa yang akan dia lakukan supaya Su-ho mau mencoba menerimanya dan membuka hatinya. Juga agar Su-ho tetap tinggal disisinya dan mendapat kehidupan yang layak "aku tidak boleh buru buru.." gumam Seojun

Baekyun membuka pintu ruangan dan mendengar gumaman Seojun "ya ,kau tidak boleh buru buru.. atau kau akan kehilangan dia.." ucap Baekyun.

Baekyun sangat tau bagaimana dalamnya perasaan Seojun pada Su-ho. Bahkan saat pertama kali bertemu dengan Su-ho di cafe ,mata Seojun tak pernah lepas memandang Su-ho.

"Jangan terlalu buru buru Seojun.. dekati dia dan dapatkan hatinya.." nasehat Baekyun.
Seojun menatap Baekyun ,pria yang sudah dia anggap sebagai kakak nya sendiri "terima kasih sudah menasehati ku Baek.." jawab Seojun.

Seojun memasukki ruangan. Dia hendak memanggil Su-ho karna mereka akan menuju ke lokasi pemotretan lainnya.

Seojun menepuk perlahan bahu Su-ho. Su-ho yang masih sibuk bengong langsung terperanjat ketika Seojun memegang bahunya. Reflek Su-ho langsung menggerakkan bahunya agar tangan Seojun tidak menyentuhnya lagi "ada apa Seojun? Kau mengejutkan ku" tanya Su-ho.

Seojun menatap Su-ho ,apa sebegitu takutnya Su-ho padanya setelah apa yang tadi dia katakan "ayo.. aku ada pemotretan lainnya.
"Emm ,baiklah.."
Su-ho bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan.

Di depan gedung masih banyak wartawan yang menunggu mereka berdua. Terdapat banyak bodyguard yang menjaga jalan yang akan Seojun dan Su-ho lewati menuju mobil van nya. Baekyun sudah mengatur semuanya agar mereka cepat meninggalkan gedung tersebut.

Seojun keluar dengan memeluk pinggang Su-ho seperti tadi. Su-ho tidak ingin banyak di potret lagi. Dia menelusupkan wajahnya pada dada Seojun. Yang malah membuat wartawan semakin gencar mengambil gambar mereka tanpa henti.

Seojun dan Su-ho berhasil memasukki mobil. Dan di belakangnya Baekyun mengikuti masuk menuju kursi penumpang di sebelah sopir. Mereka keluar dari gesung tersebut.

Di dalam mobil Su-ho masih dalam keadaan yang tegang. Su-ho tidak bergerak sama sekali dari posisinya.
Seojun yang melihat ketegangan Su-ho mengambil satu botol minuman dan membukakannya untuk Su-ho.
Su-ho menerima botol pemberian Seojun dan meminumnya "terima kasih.." ujar Su-ho. Seojun mengangguk.

Su-ho menyenderkan punggungnya di jok mobil. Matanya mengarah keluar. Memikirkan kebiasaannya bekerja keras ,melawan terik matahari yang terasa sangat menusuk kulit putih Su-ho "aku berterima kasih pada mu Seojun karena sudah mengubah hidupku.. tapi ini tidak mudah bagiku untuk menerima mu begitu saja.. aku harus bagaimana Seojun? Ini terasa sangat menakutkan bagiku berada di situasi yang sangat rumit dari pada kehidupanku yang sebelumnya.." batin Su-ho di sela lamunan nya.

Seojun memandang Su-ho yang melamun dari tadi. Dengan pelan ,Seojun meraih tangan Su-ho. Su-ho langsung tersadar dari lamunannya ,saat ini Su-ho menatap mata Seojun. Perlahan Seojun memegang kepala Su-ho ,kemudian mengarahkannya agar bersandar pada pundaknya. Tangan Seojun melingkar di pinggang Su-ho.

Jantung Su-ho berdetak sangat kencang sekarang. Dia bingung harus bereaksi seperti apa. Tapi Su-ho juga tidak mungkin menolak Seojun "aku harus mencoba membuka hati.." batin Su-ho.
Lalu kedua tangannya mulai merangkul tubuh Seojun. Kepalanya menelusup dan sekarang berada di dada Seojun. Su-ho menghirup aroma mint khas tubuh Seojun yang menurutnya sangat wangi "ini tidak buruk.." ucap Su-ho. Tapi tak bisa Su-ho pungkiri jika hatinya belum merasakan apa apa sama sekali.

Baekyun yang melihat kelakuan Seojun dan Su-ho melalui spions yang berada di dalam mobil tersenyum bahagia. Baekyun berharap suatu saat Su-ho bisa mencintai Seojun dengan tulus.

Seojun tersenyum bahagia ketika Su-ho mulai merespon perhatian yang dia berikan "Belajarlah membuka hati untukku Su-ho.. dan aku akan menjagamu sepenuh hatiku.." Seojun mengeratkan pelukannya pada Tubuh Su-ho.





TBC!!!!!

SCANDAL ✓Where stories live. Discover now