Lagian masih terlalu pagi (padahal udah sore) buat kembali ke kamarnya. Nanti Beomgyu pasti nolep, tapi bukan berarti Beomgyu juga lagi pengen produktif karena dia kalau bosen gak kayak Jaeyun atau Minju yang—katanya—malah belajar. Biar otaknya lumayan encer juga hobi Beomgyu kalau gabut bukan belajar.

Jadi, di sini Beomgyu sekarang. Duduk bangku di Taman Cinta dekat gedung planologi yang Beomgyu harap gak ketemu Jongho karena Beomgyu gak pernah kangen sama orang itu. Sumpah.

Kan kangennya sama teman sekamarnya si Jongho—uhuk.

Beomgyu duduk persis di bawah rindang pohon, membuatnya gak terkena sorot matahari yang menyilaukan ketika bersandar dan kepalanya menengadah. Ditemani ribut cakap orang-orang di sekitar juga bunyi-bunyi alam.

Hobi Beomgyu kalau gabut adalah bengong seperti di chapter-chapter sebelumnya.

"Gue kek stress beneran tapi bengong gini..."

"BA!"

"Wakh!" Beomgyu memekik kaget pada sosok wajah yang tiba-tiba muncul di atas kepalanya. Mana melotot pula.

"AISH," Beomgyu berjengit di tempat sementara si pelaku malah ketawa dan mendudukkan dirinya di sebelah Beomgyu begitu saja.

"Kaget ya?"

"PAKE NANYA," sewot yang lebih muda. "Bisa gak sih kak Soobin sekali muncul bagusan dikit napa kek?"

"Kayaknya masih bagusan muka gue pas ngagetin elo ketimbang muka bengong lo kek orang begok."

"Tolong kalau mau ngajak ribut digeser jadwalnya ke hari lain soalnya sekarang gue capek."

Soobin berhenti tertawa, tapi masih tersenyum menyebalkan. Wajahnya mendekat dan tangannya mengusap pelan puncak kepala Beomgyu. "Kepalanya gak sampai panas kan tapi? Belum ada sebulan loh, nanti kalau meledak—"

"Lo mau gue seruduk atau ditabok, kak?"

"Wkwkwkwk, pernah gak sih, dek, lo mikir kalau gue jahat ke elo karena doa orang-orang yang lo bikin kesel dijawab Tuhan?"

Beomgyu merengut. "Sering sih..."

Soobin tersenyum geli dan mengacak pelan rambut Beomgyu sebelum menarik diri seraya bergumam lirih. "I've told you don't be too cute..."

"Lo bilang apa, kak?"

"Enggak—lo kenapa sendiri aja?"

Kalau di komik, bagian lain diri Beomgyu sekarang lagi memicing ke Soobin sambil protes; gue tadi denger lu ngomong apa, sialan. Encore napa dah?!

Tapi Beomgyu diingatkan lagi buat gak menaruh harap seperti sebelum-sebelumnya dan berdehem pelan sebelum menyahut, "Ya gak pa-pa. Si Ohm (nama kucing) aja boleh nongkrong sendiri di depan gerbang, kenapa gue enggak?"

"Jomblo sih ya?"

"Iya nih, makanya temenin dong kakak ganteng." Beomgyu menjawil dagu Soobin yang langsung giving a shit-glare.

"Mukanya biasa aja, ih!" Beomgyu menjauhkan wajah Soobin.

"Tau gak sih, muka lo pas senyum-senyum tadi kayak be—"

"Diem udah, gue cuman bercanda!"

"Bencong terminal—"

"JANCOK."

"AHAHAHAHAHAHA," Soobin tertawa keras.

"Maaf, maaf, gue cuman bercanda. Jangan cemberut lagi," Soobin mengelus-elus kepala Beomgyu. "Udah makan belom? Laper gak?"

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now