"Choi Soobin, tetangga kamarnya Beomgyu."
"Kamar gue juga, kan?"
"...iya, betul."
Beomgyu melirik keduanya.
Ya benar sih, gak salah, tapi kok rasanya beda ya...?
"Yuk, ke kamar, jangan di tengah jalan gini." ajak Chanhyuk mengambil langkah duluan.
"Oh iya, ayo kak," secara natural Beomgyu menarik lengan Soobin.
Soobin membiarkan, bahkan ketika mereka sampai di lantai lima seolah itu adalah hal yang lumrah.
Chanhyuk tiba-tiba berhenti dan menoleh, Beomgyu nyaris menabraknya kalau Soobin gak menahan pundaknya dari belakang.
Pemuda Cho itu tersenyum. "Kalian akrab banget ya?"
"H-hah?" entah sudah berapa kali Beomgyu ber-hah seharian. Mungkin sama gak terhitungnya seperti banyaknya Chanhyuk tersenyum dan tertawa.
Seperti sekarang, tapi kali ini sambil menunjuk afeksi antara Soobin dan Beomgyu.
"Kalau kalian jujur saling pacaran, gue gak akan kaget kayaknya."
"HAH? ENG-NGGAK KOK!" Beomgyu langsung melepaskan diri dari pegangan Soobin. Jantungnya kayaknya sempat jedor di tempat saking kagetnya dengar celetukan kakak tingkatnya.
Beda Beomgyu yang kelakaban, Soobin lebih kalem. "Iya, kita gak pacaran kok." kata Soobin sambil mengusap puncak kepala Beomgyu dari belakang.
Wah, kambing. Beomgyu berdugem dalam hati. Jantungnya gak sekadar jedor lagi, tapi koprol dengan hati berantakan kayak rambut yang diusap.
Ah, sial, kalau begini perasaannya bisa ketahuan sejelas air mengalir.
Beomgyu melepaskan diri dan berjalan cepat ke kamarnya sambil teriak. "GUE MANDI DULUAN POKOKNYA, GERAH," terus memasuki kamarnya buru-buru.
"Hahaha," Chanhyuk tiba-tiba tertawa kemudian menatap Soobin.
Soobin gak ikut tertawa meski pun dia menebak alasan yang membuat Chanhyuk tertawa. Rasanya aneh oleh perasaan gak nyaman.
Chanhyuk menunjuk arah kepergian Beomgyu—tepatnya pintu kamarnya. "Dia lucu banget gak sih, lo juga ngerasa begitu kan?"
"...."
Chanhyuk tersenyum dan menepuk pundak Soobin sebelum beranjak ke kamarnya sendiri. Meninggalkan Soobin yang bertahan di sana.
"Ah," Soobin mendesah pelan. Membuang muka dan menyisir poninya. "really, it bothers me for some reason."
❏❏❏
Belum total 2 minggu perkuliahan semester genap tapi rasanya BEOMGYU SUDAH STRESS.
Beomgyu kadang mikir, kalau dia perlu dibaptis ulang biar pikirannya lebih tercerahkan tapi kalau kata Jeongin, percuma. Soalnya setannya lahir dari dalam tubuh Beomgyu sendiri. Menetas dari sumsum tulang yang bergabung di tiap sel darah merah dan berkembang biak di urat nadi serta menyebar luas yang berpusat di otak. Makanya pikirannya sering terganggu.
Dan pernyataan Jeongin itu membuatnya menerima jump kick seketika.
Lupakan Jeongin. Saat ini adalah salah satu waktu lainnya Beomgyu terlepas dari sahabatnya itu, termasuk Jiheon, atau siapa pun kenalannya.
Terkadang Beomgyu perlu waktu seorang diri, tapi sekarang dia gak betul-betul lagi punya ruang privasi semenjak sekamar dengan Cho Chanhyuk. Kendati cowok itu juga jarang ada di kamar dan gak semua matkul bareng katingnya itu.
ESTÁS LEYENDO
Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)
Fanfiction"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..." -Yang Jeongin, 2020 Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
40 : bothered
Comenzar desde el principio
