"Hah? Kok bisa? Emang bisa ya?" ini Jongho lagi yang nanya.

"Gak tahu, kayaknya sih bisa, buktinya gue punya temen sekamar sekarang..." jawaban Beomgyu gak yakin. Diliriknya Soobin yang diam saja.

"Makasih ya es krimnya kak," Beomgyu nyengir pada Soobin. "Nanti gue main ke kamar lo—eh, kalian berdua maksudnya, kalau senggang."

"Oh, iya... ya udah, lo istirahat lagi aja di kamar."

"Oke, dah."

"Dah."

Blam. Pintu kamar tertutup.

Jongho langsung ngelihatin Soobin, tapi gak ngomong apa-apa sampai Soobin sadar kalau ditatap pun balik menatap.

"K-kenapa?"

Bukannya menjawab, Jongho malah mendekat dan menepuk punggungnya. "Akhirnya punya alasan buat mempertahankan ideologi lu ya,"

Soobin berjengit dan melepaskan diri. "Apaan sih,"


❏❏❏


Ini bukan pertama kalinya Beomgyu memiliki teman sekamar. Tapi, rasanya aneh setelah 4 bulan lebih tinggal sendiri dan menguasai kamar sendirian. Bentuk nyatanya adalah barang-barang pribadi di kamar mandi dan 'dapur' terlihat sepasang.

Agak aneh sih menyebutnya 'sepasang', tapi masa' nyebutnya duoble atau ganda?

Apa pun itu, bukan hal yang penting buat dibahas. Beomgyu coba membiasakan diri.

"Jadi, lo sekamar sama kak Chanhyuk sekarang?" tanya Jeongin ketika mereka berkumpul di jam kosong seperti biasa.

"Iya."

"Wow, seru banget pasti." Jiheon berbinar-binar menatap Beomgyu.

Jeongin keselek jusnya. "Seru apanya dah?"

"Kak Chanhyuk ganteng banget tadi pas jalan masuk kelas. Mana mukanya asing kan, rasanya kayak tiba-tiba ada kupu-kupu masuk kelas yang ngebosenin gitu. Omo,"

"Gak nyambung, tapi karena lu yang ngomong, ya udah gue maafin."

"Seru dong, kan Beomgyu bisa ngelihatin muka kak Chanhyuk tiap hari, tiap saat, ngapa-ngapain bareng. Seru kan?"

"Enggak." Beomgyu dan Jeongin menjawab barengan.

"Ish," Jiheon meraih mlikshake-nya dan meminumnya sambil membuang muka. "kalian gak romantis, pantesan jomblo."

"Lo juga ya."

Meja mereka jadi pusat perhatian gara-gara teriakkan Beomgyu dan Jeongin yang beradu karena Jiheon menjenggut rambut di sisi telinga mereka.


❏❏❏


Beomgyu senang gak senang punya teman sekamar. Senang karena akhirnya dia gak nolep lagi di kamar, apalagi roommate-nya masih sejurusan yang—mungkin—suatu waktu bisa diajak diskusi ketika pusing mengerjakan tugas. Tapi gak senang karena jadi gak bisa menyeret Soobin seenaknya di kamarnya.

Beomgyu kan gak akan pernah—bisa—nembak Soobin, seenggaknya biarkan ngemodus berduaan dengan sejahtera, kenapa sih? Atau jangan-jangan Tuhan tuh niatnya supaya Beomgyu gak khilaf dan nge-iya-iya-in Soobin? Atau maksudnya biar Beomgyu fokus kuliah aja, kayak kakaknya yang terakhir putus sama tali puser doang?

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now