1

58 27 10
                                    

Sahabat itu menerima apa adanya, dan saling melengkapi satu sama lain

________________________________________

Happy Reading!!!🤗
Jangan lupa Vote dan Koment nya yaa☺️
***


"Hai," ucap Angel.

"Eh hai, Angel. Em ... Ngomong-ngomong nih, ya. Tadi pagi, sewaktu aku disekolah aku ketemu sama seseorang. Dia cantik banget! Kata temen-temen sekelas aku, dia anak pindahan," tutur Angga.

"Bagus dong, kamu suka sama dia?" tanya Angel.

"Em ... Enggak juga si, aku cuma kagum aja," jawab Angga.

Angel hanya mengangguk lalu tersenyum.

Setelah itu, mereka berdua kembali belajar bersama.

"ANGGA NAK, SINI TURUN DULU," teriak Bunda dibawah sana.

"IYA, BUN. BENTAR!"

"Angel, aku mau kebawah dulu, ya. Kamu baik-baik disini," pesan Angga.

Angel hanya tersenyum, lalu mengangguk dan kembali melanjutkan kegiatannya.

Setelah mengerti maksud dari jawaban Angel, Angga pun segera pergi ke bawah untuk menemui Bundanya.

Angel memperhatikan kepergian Angga keluar dari kamar besar Angga yang penuh dengan kenangan indah bersamanya.

Angel pun jadi teringat ketika dia dan Angga melewati masa kecil berdua dulu, penuh dengan tawa ria mewarnai hari mereka.

Angel teringat akan sesuatu, hari dimana Angel pertama kalinya mendapatkan kejutan dari Angga.
***

"Hari ini aku ulangtahun yang ke 12 tahun, apa Mama ingat sama ulang tahun aku?" tanya Angel kepada dirinya sendiri.

Namun, hanya detik jarum jam dinding yang menjawabnya. Mamanya mungkin sudah tidur, karena sekarang sudah jam 12 malam.

Setelah itu Angel melangkahkan kakinya menuju saklar lampu dan mematikan lampu kamarnya. Lalu Angel melangkahkan kakinya perlahan sambil meraba- raba apa yang ada disekitarnya menuju kasurnya.

Angel duduk kembali ke atas kasur kecil miliknya, tangannya meraih sebatang lilin yang ada di atas nakas dekat kasurnya, kemudian mengambil sebuah korek api dan menyalakannya ke lilin tersebut.

"Happy birthday,"
"Happy birthday,"
"Happy birthday Angel,"
"Happy birthday,"
"Happy birthday,"
"Happy birthday, Angel,"

Suara nyanyian yang terdengar begitu merdu ditelinga yang mendengarnya. Namun, bagi Angel itu hanyalah sebuah nyanyian yang terdengar hampa.

Tetesan air mata yang lirih begitu saja membasahi gaun sederhana yang ia pakai.

"Fyuh..." Angel meniup lilin tersebut hingga meneteskan air mata.

Setelah itu kamar miliknya gelap, tak ada cahaya sedikitpun di ruangan tersebut.

Beberapa detik setelahnya ada seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik dihadapannya, yang membawa sebuah donat kecil yang dibagian tengahnya sudah terdapat sebatang lilin yang menyala, memberikan cahayanya pada ruangan tersebut.

AngelWhere stories live. Discover now