FAJAR MARAH

39 9 18
                                    

"Udah pulang Fa?" Tanya Senja saat sudah sampai di rumah. Sebenarnya ia terkejut karena Fajar yang sampai lebih dulu darinya, ia kira Fajar akan meluangkan waktu untuk Michelle setelah beberapa waktu yang lama mereka tidak bertemu satu sama lain.

"Menurut lo?" Ketus Fajar yang segera pergi dengan membawa kembali tas beserta jaketnya ke kamar meninggalkan Senja yang diam melihat Fajar yang sedikit berbeda sore ini.

"Lo kenapa deh Fa?!"

"Menurut lo?"

Senja mengernyit tidak paham, "perasaan lo ngomong di ulang ulang mulu! Bilang daripada berantem kek bocah deh Fa!"

Tanpa menghiraukan kicauan Senja, Fajar tetap bersikukuh untuk tetap diam dan menutup kasar pintunya kencang membuat Senja tersentak.

"KEREN LO KAYA BEGITU HA?! DIKIRA GUE GAK BISA KAYAK LO?!"

"Aneh deh, bukannya seneng gue kasih waktu buat quality time sama Michelle," Gerutu Senja mendongak melihat kamar Fajar yang sudah tertutup sempurna.

Berusaha bodo amat, ia mengedikkan bahu acuh, "Terserah, gue bodo amat urusan lo sama sahabat lo Fa, Fa," Celetuk Senja kembali menyusul kamarnya yang sudah menunggu kedatangannya untuk segera ia rebahkan tubuhnya di atas kasur.

Sesampainya di tempat teraman sekaligus ternyamanya, Senja melempar tasnya sembarang dan berjalan ke rak rak tempat ia menyimpan buku aneh itu. Sebenarnya ia masih sangat sangat penasaran, namun karena kemarin saat ia mengecek buku itu, sepertinya isi selanjut bukunya belum ingin dilihat oleh Senja dan sepertinya sekarang adalah waktu yang pas.

Dan ya, tulisan baru kembali muncul dan hal seperti itu sudah suatu hal yang biasa selama beberapa kali ia melihat langsung fenomena ini. Terima kenyataan bahwa hal magis masih bisa ditemukan di masa yang sudah canggih seperti sekarang, mungkin kalimat itu cocok untuk diungkapkan sekarang.

12  November 1863

Mungkin apa yang akan kulakukan hari ini merupakan hari yang amat terkelam untuk mereka singgahi bagi mereka yang menerima hukumannya.

Senja mengernyit merasa ada yang aneh, "Tanggalnya masih sama, biasanya udah beda tanggalnya?"

Senja kembali mengulang bacaanya untuk mencari lagi keanehan disini, "Wait, 'hukuman' mungkin karena mereka yang buat masalah besar kan ya? Tapi 'mereka' siapa?"

"Ya Kak Senja sama Kak-"

PAKK

Senja menutup buku itu kasar dan kilat.

"Faja?!" Panggil Senja reflek saat mendengar suara Faja dari belakang hingga membuatnya tidak sadar telah memotong perkataan Faja.

Senja tersenyum kikuk dan merapikan kembali benda benda yang mungkin bisa Faja ketahui, walaupun Faja sudah bisa membaca Senja tidak bisa mengelak jika ia dapat saja mengetahui sesuatu dari sini.

"Kenapa Cil?" Tanya Senja yang sudah menghampiri dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Faja dan kembali bernada seperti tidak ada apa apa.

Senja yang menatap manik mata Faja sedikit merasakan aura serius Faja yang tidak biasa untuk ia rasakan di sekeliling Faja.

Kenapa jadi serius? Perasaan Gue tutup rapat kamar

"Tadi lo ngomong apa Cil?" Tanya Senja.

"'Mereka' yang kakak maksud jelas jelas udah ada di dekat sekitar kakak sendiri," Jawab Fajar dengan akhir yang sengaja digantungkan lalu segera melenggang pergi meninggalkan Senja yang diam terpaku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 10, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LAUTAN LASHITWhere stories live. Discover now