"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..."
-Yang Jeongin, 2020
Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
Mungkin kak Soobin tidur, pikir Beomgyu seraya mendudukkan diri di depan pintu kamar Soobin dan mengetikkan pesan.
Semenit berlalu, gak ada balasan.
Langsung saja Beomgyu meneleponnya.
Satu nada sambungan...
Sambungan kedua...
Sambungan ketiga...
Klik. "Oit, dek, kenapa?"
"Kak, lo di mana?" tanya Beomgyu langsung. "Gak di kamar ya?"
"Oh, lo dah balik asrama ya? Dikira balik besok."Soobin malah balik bertanya.
"Gue balik sekarang, lo di mana, kak?"
"Uhm, ini... gue di luar,"
Beomgyu baru akan bertanya, tapi terdengar suara familiar samar-samar.
"Bin, lo mau makan apa? Jangan ayam tapi, gue bosen makan ayam."
SIAL, GUE KEDULUAN KAK JONGHO, KAMPRET.
"Oh, lo mau makan siang ya sama kak Jongho..." Beomgyu berusaha gak dengki dengan teman sekamar Soobin. Meski pun mukanya sudah mengkerut sebel.
"Iya, dia balik kemarin malem."
"Oh," gak peduli sih gue.
"Udah makan belum, dek? Mau nyusul? Kita baru turun sih,"
"Gak ah, capek, mau rebahan aja."
Soobin tertawa pelan. "Ya udah, istirahat dulu aja, nanti gue main ke kamar."
Beomgyu langsung tersenyum. "Oke."
"Mau dibeliin es krim gak?"
"MAO."
"Oke, choco mint kan?"
"Gak jadi, lu jangan ke kamar gue kak."
"Hahaha, canda elah. Vanilla atau stroberi?"
"Vanilla."
"Oke, nanti gue beliin. Eh, udah dulu ya, nanti ketemu lagi. Rest well, dek."
"Yah,"
Panggilan berakhir, tapi Beomgyu gak kunjung beranjak. Malah menelungkup di atas kedua lututnya.
Enggak, dia bukannya galau. Beomgyu lagi ngumpulin energi buat bangun dan ke kamarnya sendiri. Energinya kan sudah kesedot selama di perjalanan dan tertikung Jongho.
Lima menit bertahan di sana, Beomgyu akhirnya beranjak setelah menghela napas panjang. Langkahnya dipaksa diseret, rasanya berat banget padahal kalau Beomgyu mau, dia berguling dikit juga sampai ke kamarnya.
Oh, iya, kunci kamar... Beomgyu menyodok kunci dari saku celananya dan memasukkannya. Tapi—klik klik
Lah, kok macet?
Beomgyu menarik lagi kuncinya dan memasukkannya lagi, tapi batal sebab pintu kamarnya lebih dulu terbuka dari dalam.
Bukan terbuka begitu saja, namun karena seseorang berada di kamar Beomgyu. Orang asing yang gak Beomgyu kenal sama sekali. Tubuhnya yang tinggi sejajar dengan Beomgyu membuatnya langsung bertemu pandang dengan cowok itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.