38 : another page

Start from the beginning
                                        

Yeah, begitulah liburan Beomgyu berlalu sampai waktu semester genap tiba. Tepatnya buat mengambil mata kuliah di semester selanjutnya, kalau versi lokalnya KRS-an (KRS : Kartu Rencana Studi, tapi seringkali disebut sebagai 'kata kerja').

Kegiatan ini sangat wajib hukumnya sambil berdiskus dengan sahabat-sahabatnya.

"Kita ada matkul Inovasi dan Kewirausahaan, udah mulai masuk manajemen tuh," muka Jiheon kelihatan serius di layar ponsel, matanya mengarah ke laptop di sebelahnya. Beda sama muka Jeongin yang baru bangun tidur padahal udah tengah hari.

"Itu matkul wajib masuknya, tapi dibagi dua kelasnya." imbuhnya lagi.

"Dibagi dua kelas tuh maksudnya beda jadwal atau beda dosen dan beda jadwal?" tanya Beomgyu.

"Beda dosen dan beda jadwal."

"Mampus," sahut Jeongin.

"Iya, kita harus ambil yang sama Pak Aron pokoknya."

"Aron Ralston?" tanya Beomgyu.

"Arón Piper?" tanya Jeongin.

"Pak Aron Kwak, plis. Itu yang waktu orientasi jadi pembicara jurusan loh. Masa' kalian lupa? Yang asik pokoknya orangnya!"

"Oh, yang suka ngecengin mahasiswa yang IP-nya di bawah 2 gitu kan?"

"Iya, tapiiii, baik kookk. Beliau baik!"

"Iyain biar cepet," tukas Jeongin.

"Ya udah, pokoknya pilih Pak Aron, jangan yang satunya."

Beomgyu dan Jeongin menurut saja, dibanding ribut terus diceramahin.

"Cepet log in ke website terus pilih kelasnya habis itu langsung input terus kirim e-mail ke dosen wali buat disetujui."

"Iya, iya."

"Jangan 'iya-iya' doang, laksanakan! Jeongin, buka matanya! Beomgyu, log out dulu dari gaming-nya!"

"Anjir, kok lu tau?"

"Jadi Beomgyu beneran nge-gaming?!" Jiheon menatap tajam.

Beomgyu langsung sekut. "Iya, ini log out..."

Lewat beberapa menit, mereka baru bisa log in-tepatnya sih Beomgyu yang baru gaming dan Jeongin yang sempat pergi buat cuci muka. Jiheon mah sudah stand by daritadi. Memang anak ambis mah beda.

"Aaa, kelas Pak Aron cuman 30 terus udah keisi 21!" Jiheon histeris. "Kenapa sih, pada ambis banget? KRS-an 3 hari juga."

Harusnya kita yang tanya begitu... batin Beomgyu dan Jeongin seserver.

Beomgyu dan Jeongin nungguin Jiheon mengisi KRS-nya sendiri, sementara mereka cuman ngelihatin doang.

"Kalian dibanding diem doang, harusnya isi dulu matkul wajibnya, yang pilihan baru belakangan gak pa-pa."

Nurut aja deh mereka.

Disela waktu mengisi, muncul notifikasi baterai laptop Beomgyu melemah.

"Beomgyu udah belum?"

"Wait, nge-cas dulu," Beomgyu beranjak buat mengambil charger laptopnya. Di tengah itu, tiba-tiba terdengar jeritan dari luar.

"Kenapa itu?!" Jeongin yang juga ngedengar ikut panik.

Beomgyu langsung keluar dari kamar. Jeritan tadi suara Mamanya.

"Mama! Kenapa?!"

Mamanya tercengang di dapur, ada panci tergeletak di lantai dengan isian yang berhamburan. Panik, Beomgyu menghampiri Mamanya dan memegangi tangannya.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now